Halusinasi sering kali dianggap sebagai hal yang wajar bagi sebagian orang. Padahal, halusinasi ini diam-diam dapat mengancam nyawa diri sendiri bahkan orang lain pada keadaan tertentu, apalagi kalau tidak ditangani dengan baik. Sebetulnya, apa penyebab halusinasi bisa sampai mengganggu pikiran penderitanya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Penyebab halusinasi yang mengganggu pikiran
Halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat seseorang bisa mendengar, merasa, melihat, bahkan mencium aroma yang pada kenyataannya tidak ada. Hal ini karena halusinasi dapat memengaruhi kelima panca indera, mulai dari pengelihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, hingga peraba.
Baca Selengkapnya: 6 Gejala Halusinasi yang Harus Diwaspadai
Semua perasaan tersebut hanya ada dalam pikiran mereka sendiri. Keyakinan kuat terhadap hal-hal yang tidak nyata tersebut sangatlah berisiko dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menimbulkan berbagai macam masalah.
Beberapa faktor penyebab halusinasi di antaranya:
1. Gangguan kejiwaan
- Skizofernia
- Demensia
- Depresi berat dengan gejala psikosis atau gejala gangguan mental yang memisahkan pikiran seseorang dengan dunia nyata
2. Gangguan saraf dan otak
- Penyakit Parkinson
- Migrain dengan aura
- Delirium
- Stroke
- Epilepsi
- Penyakit Alzheimer
3. Konsumsi alkohol secara berlebihan dan obat-obatan terlarang
- Kokain
- Amfetamin
- Heroin
4. Gangguan elektrolit
- Hiponatremia atau rendahnya kadar natrium darah
- Hipomagenesemia atau rendahnya kadar magnesium
- Kelainan asam basa pada konsisi asidosis
5. Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu
Ada beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek halusinasi. Sebaiknya segera konsultasikan pada dokter mengenai hal ini.
6. Penyakit akut
Terkena penyakit yang tergolong akut juga bisa menjadi penyebab halusinasi pada penderitanya. Beberapa contoh penyakit akut yang dapat memicu halusinasi antara lain:
Selain keenam penyebab halusinasi di atas, keyakinan akan hal-hal yang tidak nyata juga bisa dialami oleh orang yang mengalami gangguan tidur seperti narkolepsi. Lansia atau anak kecil yang sedang demam juga kerap sesekali berhalusinasi karena efek demamnya.
Jenis-jenis halusinasi
Dilihat dari ciri-ciri dan penyebabnya, halusinasi terdiri dari berbagai jenis seperti berikut ini:
1. Halusinasi pendengaran (audio)
Halusinasi pendengaran adalah jenis halusinasi yang paling umum. Sesuai dengan namanya, halusinasi ini membuat penderitanya akan mendengar suara-suara tak nyata yang tidak bisa didengar oleh orang lain.
Penderita akan mendengar seseorang sedang berbicara dengannya dan menyuruh melakukan hal-hal tertentu yang bisa jadi tidak masuk akal. Suara-suara yang terdengar dalam halusinasi ini bisa dalam bentuk:
- Suara marah
- Suara netral
- Suara mesra
- Suara lantunan musik
- Percakapan
- Tawa
- Langkah kaki seseorang
Gejala halusinasi pendengaran tersebut umumnya dialami oleh penderita skizofrenia, gangguan bipolar, hingga demensia.
2. Halusinasi penglihatan (visual)
Jenis halusinasi ini mempengaruhi indera penglihatan, di mana penderitanya akan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Bentuk dari halusinasi ini bisa berupa melihat suatu objek tak nyata, pola visual, manusia, hingga cahaya tertentu.
3. Halusinasi penciuman (olfaktorik)
Halusinasi olfaktorik melibatkan indera penciuman. Jenis halusinasi ini membuat penderitanya bisa mencium aroma wewangian atau bau tak sedap (seperti bau busuk) yang sebenarnya tidak nyata.
4. Halusinasi pengecapan (gustatorik)
Halusinasi gustatorik memengaruhi indera pengecap. Penderita akan merasakn sensasi aneh yang tidak nyata ketika sedang makan atau minum. Jenis halusinasi ini sering terjadi pada penderita epilepsi.
5. Halusinasi sentuhan (taktil)
Jenis halusinasi ini melibatkan perasaan sentuhan atau gerakan tubuh. Penderita mungkin merasa disentuh atau digelitik oleh seseorang atau sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
6. Halusinasi sementara
Halusinasi ini terjadi sementara dan tidak terlalu parah dibandingkan dengan jenis-jenis di atas. Biasanya, halusinasi jenis ini akan dialami ketika baru saja kehilangan seseorang yang disayangi dan sekilas Anda seperti melihat atau mendengar sosok tersebut.
Baca Juga: Delusi dan Halusinasi Merupakan Dua Hal yang Berbeda. Apakah Perbedaannya?
Penyebab halusinasi bisa bermacam-macam dan ini termasuk kondisi serius yang perlu penanganan psikiater. Jika Anda merasa mengalami halusinasi, sebaiknya jangan bepergian sendirian. Segera hubungi psikiater untuk mendapatkan penanganan hingga sembuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.