Mengenal Jenis-Jenis Jerawat Beserta Pengobatannya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Mengenal Jenis-Jenis Jerawat Beserta Pengobatannya

Mungkin Anda mengira bahwa jerawat ya itu-itu saja, sama saja untuk setiap orang dan setiap keadaan. Padahal jerawat itu bervariasi, maka dari itu simak artikel berikut ini yang membahas tentang jenis-jenis jerawat hingga pengobatannya.

Setiap orang pasti ingin memiliki kulit wajah yang mulus tanpa jerawat. Akan tetapi bagi sebagian orang, kulit berjerawat menjadi masalah utama dan sangat mengganggu penampilan. Hampir semua orang pernah mengalami jerawat. Jerawat kadang tidak hanya muncul di kulit wajah, tetapi bisa juga muncul di daerah dada, punggung, leher, atau sampai ke lengan bagian atas. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah tersebut memiliki jumlah kelenjar minyak yang banyak.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Mengenal Jenis-Jenis Jerawat

Jerawat ada yang berbentuk kecil-kecil seperti komedo, ada juga yang berukuran besar-besar. Bentuk jerawat tidak selalu berupa benjolan merah seperti yang kita sering lihat sehari-hari, namun dapat berbagai macam. Berikut beberapa jenis jerawat yang perlu Anda tahu:

  • Komedo putih. Terbentuk karena sumbatan pori-pori berada dibawah permukaan kulit, sebum yang diproduksi oleh kelenjar minyak tidak dapat keluar.
  • Komedo hitam. Terbentuk karena lubang pori-pori terpapar oleh udara luar, sehingga sebum yang diproduksi teroksidasi menjadi warna hitam atau coklat. Biasa tampak sebagai bintik hitam.
  • Papul. Benjolan kecil, keras dan berwarna merah.
  • Pustula. Benjolan seperti papul, namun terdapat nanah di ujungnya. Sering disebut juga pimple.
  • Kista. Benjolan yang seluruhnya berisi nanah, terasa nyeri.
  • Nodul. Benjolan yang berukuran besar, kemerahan, agak keras, dan terasa nyeri pada saat disentuh.

Apa faktor risiko timbulnya jerawat?

Semua orang baik pria maupun wanita dapat memiliki jerawat. Tidak terbatas pada usia berapapun bahkan pada bayi dapat memiliki jerawat. Namun jerawat paling sering muncul pada usia pubertas. Faktor utama pencetus jerawat adalah hormon seks yang melonjak saat masa pubertas.

Pada masa pubertas, munculnya jerawat sering dikaitkan dengan pengaruh hormon reproduksi. Sedangkan pada wanita, pengaruh hormon yang dapat menimbulkan jerawat dapat juga terjadi pada saat menstruasi dan kehamilan.

Karena pengaruh hormon tersebut, aktivitas kelenjar minyak di bawah permukaan kulit meningkat, sehingga produksi minyak (sebum) di kulit juga meningkat. Produksi minyak yang berlebih kemudian bercampur dengan sel kulit mati dan debu, akan menyebabkan pori-pori mudah tersumbat.

Selain itu, hormon juga menyebabkan folikel rambut di bawah permukaan kulit menebal. Hal tersebut menyebabkan lubang pori-pori semakin tersumbat.

Disamping hormon ada juga faktor-faktor lain yang mempermudah timbulnya jerawat, antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

  • Obat-obatan. Efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan terjadinya jerwat. Paling sering disebabkan penggunaan obat KB yang mengandung hormon.
  • Makanan. Berdasarkan penelitian, makanan yang tinggii karbohidrat dapat memicu terjadinya jerawat. Selain itu konsumsi cokelat juga dapat memperparah jerawat. Akan tetapi, bagaimana mekanisme terjadinya masih belum diketahui. Baca juga: Ingin Kulit Mulus? Kurangi Makanan Penyebab Jerawat Berikut
  • Stress. Stress dapat memperparah kondisi jerawat.
  • Riwayat keluarga. Adanya anggota keluarga yang memiliki jerawat parah, maka kemungkinan seseorang untuk memiliki jerawat semakin besar.
  • Kosmetik. Penggunaan kosmetik yang berleihan, terutama yang yang berbahan dasar minyak dapat meningkatkan resiko terjadinya jerawat dan memperparah kondisi jerawat.

Penyebab terjadinya jerawat

Tanpa mempedulikan jenis jerawat yang dialami, ada 4 hal utama yang berperan kenapa jerawat bisa terjadi, yaitu :

  • Produksi minyak (sebum) berlebih
  • Sel-sel kulit mati
  • Sumbatan pori-pori
  • Infeksi bakteri

Folikel rambut dan juga kelenjar minyak yang berada di bawah permukaan kulit letaknya berdekatan. Kelenjar minyak akan mengeluarkan minyak yang akan melumasi rambut dan permukaan kulit, sehingga kulit tidak kering.

Akan tetapi apabila kelenjar minyak memproduksi minyak dalam jumlah yang berlebih kemudian bercampur dengan sel-sel kulit mati, maka akan menyebabkan terjadinya sumbatan pada pori-pori. Sumbatan tersebut memungkinkan bakteri untuk tumbuh. Jika ada infeksi bakteri pada sumbatan tersebut, maka akan terbentuk jerawat. Bakteri yang biasa menyebabkan terjadinya jerawat adalah Propionobacterium acnes.

Pengobatan Jerawat

Ada jerawat yang dapat sembuh sempurna tanpa meninggalkan bekas, namun ada juga jerawat yang sukar sembuh bahkan sampai menimbulkan jaringan parut atau scar. Perbedaan hasil kesembuhan ini dipengaruhi oleh jenis-jenis jerawat serta keparahannya.

Hampir setiap orang yang pernah mengalami jerawat, pasti pernah menggunakan obat jerawat sendiri yang dijual bebas tanpa resep dokter. Penggunaan obat jerawat seperti itu cukup aman, akan tetapi jika jerawat tidak kunjung membaik atau bahkan timbul alergi pada kulit, sebaiknya segera mengunjungi dokter. Tujuannya adalah agar kondisi jerawat dapat terkontrol, mencegah terbentuknya jaringan parut atau scar, apabila sudah terlanjur terbentuk scar, maka bisa diusahakan agar scar menjadi berkurang.

Obat-obatan yang diberikan dapat berupa topical (dioles di wajah) atau dapat juga oral (diminum). Beberapa jenis obat yang dapat diberikan antara lain :

  • Retinoid (golongan vitamin A). Bertujuan untuk mencegah terjadinya sumbatan pada pori-pori. Salah satu contohnya ini: Vitacid Si Obat Penghilang Jerawat
  • Antibiotik. Mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Propionobacterium acnes.
  • Kortikosteroid. Untuk meredakan proses inflamasi (peradangan) pada kulit
  • Obat-obat hormonal. Biasanya baru digunakan apabila obat antibiotik sudah tidak ampuh lagi.

Selain menggunakan obat-obatan, mengobati jerawat juga dapat dilakukan dengan beberapa tindakan untuk mengatasi jerawat, antara lain :

  • Terapi laser. Targetnya adalah bakteri sebagai penyebab inflamasi. Sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit untuk mengetahui jumlah sinar laser yang tepat untuk kondisi jerawat. Efek samping yang dapat timbul adalah kemungkinan timbul nyeri, kemerahan sementara, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Chemical Peel. Menggunakan bahan kimia untuk membantu pengelupasan sel-sel kulit mati. Chemical peel juga dapat membantu mengatasi masalah scar yang ringan. Efek sampingnya adalah kemerahan, pengelupasan lapisan terluar kulit yang berlangsung selama 2-5 hari, sensitif terhadap cahaya.
  • Ekstraksi komedo putih dan komedo hitam. Proses membuang atau mengeluarkan komedo ini biasa dikenal dengan sebutan facial. Membuang komedo sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli, menggunakan alat bantu atau tangan yang bersih. Jika tidak, dapat menimbulkan peradangan dan timbul nodul.

Baca juga: Cara Alami Menghilangkan Jerawat

Itulah ulasan seputar jenis-jenis jerawat beserta pengobatannya, semoga bermanfaat.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
13 Powerful Home Remedies for Acne. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/13-acne-remedies)
How to get rid of pimples fast: Home remedies and prevention. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/326183.php)
Acne Treatment & Medication for Pimples, Blackheads, & Whiteheads. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/acne/understanding-acne-treatment)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app