Ketika mendengar istilah migrain, sebagian besar orang pastilah hanya berpikir tentang sakit kepala sebelah yang menyakitkan. Namun nyatanya, ada banyak jenis-jenis migrain yang berbeda dan jarang diketahui. Mulai dari migrain okular hingga migrain kronis yang kerap menjadi pertanda dari kondisi medis serius.
Pahami lebih dalam jenis-jenis migrain berikut ini:
1. Migrain Okular
Migrain okular adalah subtipe migrain yang ditandai oleh adanya gangguan visual pada mata. Misalnya seperti melihat lampu-lampu yang berkedip/berkilauan, garis zig-zag hingga gambar psikedelik mengerikan yang berdenyut-denyut dan bergelora seakan hidup.
Berbeda dengan jenis-jenis migrain lainnya, migrain tipe ini dapat terjadi tanpa disertai rasa sakit kepala. Gejalanya juga bersifat sementara (20-30 menit) dan dapat hilang dengan sendirinya meski tanpa konsumsi obat-obatan.
2. Migrain Hemiplegia
Salah satu jenis migrain yang sangat langka dan lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Kelumpuhan pada satu sisi tubuh (hemiplegia) menjadi gejala khasnya, diluar gejala lainnya seperti sakit kepala hebat dan berdenyut, gangguan penglihatan, kesemutan, kesulitan bicara, mual, muntah dan penurunan kesadaran.
Ada 2 jenis migrain hemiplegia, yakni familial hemiplegic migraine (FHM) yang memengaruhi minimal dua kerabat dekat dalam keluarga yang sama dan sporadic hemiplegic migraine (SHM) yang memengaruhi individu tanpa adanya riwayat keluarga.
Migrain hemiplegia disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen yang menghasilkan over-excitability dari saraf. Beberapa gen yang terkait erat dengan migrain hemiplegia, yakni CACNA1A, ATP1A2, SCN1A, dan PRRT2. Dibutuhkan diagnosis mendalam pada migrain jenis ini, mengingat gejalanya nampak menyerupai penyakit epilepsi atau stroke.
Baca juga: 12 Penyebab Migrain Sebelah Kanan pada Wanita dan Pria
3. Migrain Basilar
Migrain basilar adalah tipe migrain yang berasal dari batang otak atau kedua sisi otak (cerebral hemispheres). Dikenal juga dengan beragam nama berbeda, seperti migrain arteri basilar, sindrom Bickerstaff dan migrain vertebrobasilar. Meskipun belum benar-benar dapat dipastikan, kondisi ini diduga disebabkan oleh terjepitnya arteri basilar.
Gejalanya dimulai dengan rasa sakit yang berdenyut di sisi atau belakang kepala, kemudian mulai timbul sensasi berputar (vertigo) yang dapat diikuti pula dengan beragam gejala lain seperti gangguan visual pada satu sisi penglihatan, mati rasa dan kesemutan pada satu sisi wajah, kesulitan bicara, mual, muntah, kebingungan hingga penurunan kesadaran.
4. Menstrual Migraine
Dinamakan menstrual migraine lantaran kondisi ini dipicu oleh fluktuasi hormon dalam siklus menstruasi. Biasanya terjadi 2 hari sebelum atau 3 hari setelah menstruasi. Sekitar 60% wanita mengalami salah satu jenis migrain yang ditandai dengan gejala aura disertai perubahan suasana hati serta kram perut ini.
5. Abdominal Migraine
Sesuai dengan namanya, migrain jenis ini menyerang area perut bukan kepala. Gejalanya berupa nyeri tumpul seperti ditekan atau diremas disekitar area pusar dan dapat pula disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan dan kulit pucat.
Migrain perut atau abdominal migraine ini lebih sering menyerang anak-anak, terutama yang berusia 5-10 tahun. Sekitar 70 persen dari anak-anak dengan kondisi seperti ini tumbuh dengan migrain di kepala dan gangguan pencernaan ketika mereka dewasa.
6. Migrain Vestibular
Istilah migrain vestibular menyiratkan hubungan kausal antara migrain dan sistem vestibular yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan tubuh. Sederhananya, seseorang dianggap menderita migrain vestibular jika ia memiliki riwayat migrain yang disertai dengan episode serangan vertigo spontan selama beberapa menit/jam.
7. Migrain Kronis
Migrain kronis (chronic migraine) didefinisikan sebagai sakit kepala dengan karakteristik umum migrain yang terjadi setidaknya selama 15 hari atau lebih per bulannya, minimal selama 3 bulan berturut-turut.
Dalam beberapa kasus, migrain kronis dapat menjadi pertanda dari kondisi serius dan mematikan seperti cedera otak traumatis, infeksi otak, tumor otak dan peningkatan tekanan intrakranial.
Itulah subtipe atau jenis-jenis migrain yang dapat diketahui. Memahami lebih dalam dari masing-masingnya dapat membantu mempermudah mengidentifikasi jenis migrain apa yang dimiliki sambil berkonsultasi dengan dokter guna mendapat pengobatan yang tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.