Kaflam 25 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Obat Kaflam 25 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.Kaflam 25 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).Berikut adalah informasi lengkap obat Kaflam 25 mg Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain yang mengandung zat aktif yang sama.
Pabrik
Kalbe Farma
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Kaflam 25 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- 5 x 10 tablet 25 mg
Kandungan
Tiap kemasan obat Kaflam 25 mg Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Kalium diclofenac 25 mg / tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Diclofenac adalah nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) dengan nama kimia 2- (2,6-dichloranilino) asam fenilasetat. Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk garamnya, berupa natrium diclofenac atau kalium diclofenac dan berupa Diclofenac diethylamine (jika diberikan secara topikal / dioleskan). Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter, meski di beberapa negara telah disetujui untuk bisa diperoleh secara bebas (tanpa resep) untuk penggunaan yang terbatas pada nyeri ringan dan demam yang disebabkan oleh infeksi umum. Dalam sediaan topikal, Diclofenac dijual secara bebas dalam jumlah terbatas.
Indikasi
Berikut adalah beberapa kegunaan Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) :
- Untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi (radang), dismenore (nyeri haid), nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. (Baca juga Kenali Penyebab Nyeri Haid Dan Indikasi Adanya Penyakit Lain)
- Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, untuk sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu. (Baca juga Nyeri Sendi)
- Sering digunakan untuk mengurangi nyeri kronis, misalnya pada penderita kanker.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Diclofenac, riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib).
- Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac).
- Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
- Kontraindikasi untuk pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir.
- NSAID termasuk Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan untuk penderita demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.
- Jangan diberikan untuk penderita penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif.
Efek Samping Kaflam 25 mg Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) yang diketahui :
- Efek samping Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) yang umum misalnya, gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual, muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung, perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan duodenum. Penggunaan obat yang mengandung Diclofenac secara jangka panjang, pasien biasanya diberikan obat seperti misoprostol, ranitidine 150 mg, atau omeprazole 20 mg pada waktu tidur, sebagai pencegahan pendarahan gastrointestinal.
- Orang-orang yang menderita gagal jantung, penyakit jantung atau stroke sebaiknya tidak menggunakan obat ini meskipun banyak penelitian mengatakan efek samping terhadap resiko terjadinya infark miokardial relatif kecil.
- Efek samping pada organ hati jarang terjadi, dan biasanya reversibel. Meski demikian, kasus-kasus seperti nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan dan gagal hati telah dilaporkan terjadi pada pemakaian jangka panjang dan dalam dosis yang lebih tinggi. Jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain - lain), penggunaan obat ini harus dihentikan.
- Efek samping yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah depresi, kecemasan, mudah marah, mimpi buruk, dan reaksi psikotik. Tetapi ini terjadi sangat jarang.
- Obat-obat golongan NSAID dapat menyebabkan luteinized sindrom folikel ruptur, yang menunda atau mencegah ovulasi. Oleh karena itu obat ini dapat menyebabkan kemandulan yang sifatnya sementara pada wanita, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang.
- Kondisi-kondisi penekanan sumsum tulang seperti leukopenia, agranulositosis, thrombopenia dengan / tanpa purpura, anemia aplastik dapat terjadi tetapi sangat jarang. Meski demikian kemungkinan ini harus diwaspadai, karena jika terjadi dapat berakibat fatal.
- Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obat NSAID. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
- Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
- Obat ini juga dapat mengganggu siklus menstruasi normal.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) adalah sebagai berikut :
- Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan.
- Jika obat ini diresepkan untuk pasien yang memiiki riwayat maag atau pendarahan gastrointestinal, resiko terjadinya perdarahan meningkat 10 kali lipat.
- Jangan menggunakan Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
- Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah harus dipantau selama pengobatan karena NSAID termasuk Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi hipertensi.
- Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan.
- Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac).
- Penggunaan jangka panjang NSAID dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Fungsi hati pasien harus dipantau secara teratur selama pemakaian Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) terutama jika digunakan dalam jangka waktu panjang.
- Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
- Belum diketahui apakah Diclofenac diekskresikan melalui ASI. Tetapi mengingat efek yang buruk obat ini terhadap anak-anak sebaiknya jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
- Jika tanda-tanda reaksi anafilaksis (misalnya, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah atau tenggorokan) terjadi segera hubungi pihak medis.
Penggunaan obat Kaflam 25 mg Tablet untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Interaksi obat
Berikut adalah efek yang terjadi jika Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) digunakan dengan obat-obat lain :
- Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya, fluoxetine) : resiko perdarahan lambung meningkat.
- Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya, glipizide) : efek samping obat-obat ini meningkat.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, captopril, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) : efektivitas obat-obat ini menurun.
Dosis Kaflam 25 mg Tablet
Kaflam 25 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis :
- Dewasa, awal : 100-150 mg sehari dalam 2-3 dosis terbagi.
- Pengobatan nyeri dan osteoarthritis, dosis maksimal : 150 mg / hari.
- Rheumatoid arthritis, dosis maksimal : 225 mg / hari.
- Spondilitis ankilosa dosis maksimal : 125 mg / hari.
- Migrain, awal : 50 mg pada serangan pertama. Jika dalam 2 jam setelah pemberian dosis pertama nyeri tidak reda, dosis dapat diulang. Dosis lanjutan dapat diambil setiap 4-6, jika diperlukan. Dosis maksimal : 200 mg / hari.
dosis selengkapnya lihat di diclofenac.
Terkait
- Cataflam
- Merk-merk obat dengan kandungan Diclofenac
- Merk-merk obat yang termasuk analgetic
- Merk-merk obat yang termasuk antipyretic
- Merk-merk obat yang termasuk NSAID
- Merk-merk obat yang termasuk depresan syaraf pusat
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Kaflam 25 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.