GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Kalium L-Aspartat​​: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 13, 2021 Update terakhir: Jan 13, 2021 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Ada berbagai jenis kalium, yaitu kalium sitrat, kalium fosfat, kalium bikarbonat, kalium glukonat, dan kalium L-Aspartat (potassium aspartate)
  • Kalium L-Aspartat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh serta membantu mengatasi defisiensi atau kondisi kalium yang rendah (hipokalemia)
  • Kalium L-Aspartat juga dapat membantu mengatasi kondisi yang berkaitan dengan hipokalemia, seperti penyakit hati (liver), penyakit jantung koroner, dan tetraplegia
  • Dosis umum obat yang mengandung Kalium L-Aspartat untuk orang dewasa adalah 1 tablet diminum 3 kali sehari (dapat diminum setelah makan)
  • Hindari konsumsi Kalium L-Aspartat jika Anda juga sedang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, ataupun obat diuretik
  • Beberapa merk suplemen obat yang memiliki kandungan Kalium L-Aspartat adalah Aspar-K, Renapar, dan Fatigon (harus dengan resep dokter)
  • Klik untuk mendapatkan Kalium L-Aspartat atau suplemen makanan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Kalium L-Aspartat atau potassium aspartate adalah salah satu dari beberapa jenis kalium, selain kalium sitrat, kalium fosfat, kalium bikarbonat, dan kalium glukonat yang diperlukan tubuh. Kandungan kalium L-Aspartat memiliki peranan penting terutama dalam membantu fungsi kerja organ jantung dan ginjal. 

Kalium L-Aspartat termasuk obat resep dan juga suplemen makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi agar tercukupi dengan baik serta membantu mengatasi defisiensi atau kondisi kalium yang rendah (hipokalemia).

Dengan mengonsumsi suplemen Kalium L-Aspartat juga dapat membantu mengatasi sejumlah penyakit yang berkaitan dengan kekurangan kadar kalium, seperti penyakit hati (liver), penyakit jantung koroner, tetraplegia, kelelahan fisik, ketidakseimbangan elektrolit, ataupun saat sedang berada masa pemulihan.

Kalium (potassium) sendiri mengandung elektrolit utama dalam sel yang berperan dalam menginduksi aksi potensial pada membran sel dan transmisi impuls pada saraf, serta menjaga keseimbangan osmotik, mengatur keseimbangan asam dan basa, maupun berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Beberapa merk suplemen obat yang memiliki kandungan Kalium L-Aspartat adalah Aspar-K, Renapar, dan Fatigon yang bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter.

Mengenai Kalium L-Aspartat

Golongan

Suplemen makanan dan obat resep

Kemasan

Tablet

Kandungan

Kalium L-Aspartat

Manfaat Kalium L-Aspartat

Manfaat Kalium L-Aspartat dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kadar kalium dalam darah terutama bagi orang yang mengalami kekurangan kalium atau hipokalemia. Kadar kalium normal dalam darah umumnya berkisar antara 3,6-5,2 milimol per liter (mmol/L). 

Selain itu, suplemen atau obat yang mengandung Kalium L-Aspartat juga dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kondisi kesehatan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama kalium, seperti:

  • Penyakit jantung koroner
  • Penyakit hati (liver)
  • Tetraplegia (gangguan saraf pada anggota gerak)
  • Kelelahan fisik
  • Ketidakseimbangan elektrolit

Kekurangan kalium (hipokalemia) dapat menimbulkan gejala atau tanda seperti kelemahan otot, lesu, pusing, dan disorientasi. Bahkan kekurangan kalium yang parah dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur dan sembelit.

Dosis Kalium L-Aspartat

Dosis obat dengan kandungan Kalium L-Aspartat seperti Aspar-K, Renapar, dan Fatigon yang biasa direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 1 tablet diminum 3 kali sehari (dapat diminum setelah makan). Dosis dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien sesuai anjuran dokter.

Untuk mendapatkan manfaat obat dan hasil yang optimal dari penggunaan obat Kalium L-Aspartat, ada baiknya untuk mengonsumsi obat pada jam yang sama setiap harinya. Dosis obat mungkin berbeda antar pasien, oleh karenanya ikuti aturan pakai dan petunjuk dokter.

Efek samping Kalium L-Aspartat

Sama halnya dengan obat-obatan lain, Kalium L-Aspartat juga bisa menimbulkan risiko efek samping pada tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Efek samping Kalium L-Aspartat yang biasa terjadi umumnya berkaitan dengan gangguan pencernaan (GI) dan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), seperti:

  • Mual dan muntah
  • Penurunan nafsu makan
  • Diare atau sakit perut
  • Perut kembung
  • Rasa tidak nyaman pada dada
  • Gejala-gejala kelebihan kalium (hiperkalemia)
  • Ruam kemerahan pada kulit

Interaksi obat

Risiko terjadinya interaksi obat mungkin dapat terjadi ketika Kalium L-Aspartat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Hal tersebut bisa berdampak pada perubahan cara kerja obat sehingga obat mungkin tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan berbahaya bagi tubuh. 

Maka dari itu, konsultasikan dengan dokter mengenai seluruh obat yang sedang dikonsumsi dan alergi yang mungkin dimiliki sebelum mengonsumsi suplemen obat Kalium L-Aspartat. 

Perhatian

Sebelum mengonsumsi Kalium L-Aspartat, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Hindari penggunaan obat Kalium L-Aspartat jika Anda sedang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, atau obat diuretik
  • Pemeriksaan kadar elektrolit dan cek ginjal perlu dilakukan secara berkala pada sebelum dan selama menggunakan Kalium L-Aspartat
  • Anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi Kalium L-Aspartat karena dapat meningkatkan kadar kalium berlebih
  • Penderita penyakit ginjal, diabetes, penyakit jantung, ataupun penyakit Addison harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
  • Hindari konsumsi Kalium L-Aspartat pada penderita hiperkalemia atau kelebihan kalium serta yang memiliki hipersensitivitas terhadap komponen obat

Artikel terkait:


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app