Kandistatin adalah obat anti jamur mengandung nystatin untuk mengobati kandidiasis pada rongga mulut. Obat ini tersedia dalam bentuk suspensi atau cair.
Kandidiasis rongga mulut atau oral trush adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini menyerang area rongga mulut yang meliputi gusi, lidah, bibir bagian dalam, dan langit-langit. Gejala kandidiasis ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih di area mulut, sebagai pertanda pertumbuhan jamur.
Kandungan nystanin dalam obat umumnya juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada area lain seperti kulit, tenggorokan, dan vagina. Namun untuk penggunaan pada vagina, bentuk obatnya berupa supositoria.
Mengenai Obat Kandistatin
Jenis obat | Antibiotik antimikotik polien |
Kandungan | Nystatin |
Kegunaan | Mengobati kandidiasis pada rongga mulut |
Kategori | Obat Resep |
Konsumen | Dewasa dan Anak |
Sediaan | Suspensi kandistatin 12 mL (100.000 unit/mL) |
Manfaat Kandistatin
Kandungan nystatin pada obat Kandistatin memiliki sifat antjamur. Ini artinya, nystatin sering digunakan untuk mengatasi berbagai jenis jamur seperti Candida albicans, C. parapsilosis, C. tropicalis, C. guilermondi, C. pseudotropicalis, C. krusei, Torulopsis glabrata, Tricophyton rubrum, T. mentagrophytes.
Nistatin bekerja dengan cara mengikat sterol dalam membran sel jamur yang peka terhadap obat Kandistatin. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan permeabilitas membran dan kebocoran komponen intrasel yang menyebabkan kematian jamur.
Namun, nistatin tidak menunjukkan aktivitas berarti pada bakteri, protozoa, atau virus. Maka itu, obat Kandistatin ini lebih ampuh untuk mengobati infeksi jamur.
Dosis Kandistatin
Dosis Kandistatin berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan tingkat keparahan penyakit. Secara umum, berikut dosis Kandistatin yang diresepkan dokter yakni:
- Bayi usia 1-12 bulan: 4 x sehari 2 ml (200.000 unit)
- Anak usia 1-18 tahun: 4 x sehari 4-6 mL (400.000 unit)
- Dewasa: 4 x sehari 4-6 ml (400.000-600.000 unit). Diberikan 1/2 dosis untuk setiap sisi rongga mulut.
Obat Kandistatin sebaiknya didiamkan selama mungkin di mulut sebelum ditelan. Lanjutkan pengobatan hingga 48 jam setelah gejalanya hilang dan jamur Candida mulai tampak berkurang.
Petunjuk penggunaan:
- Gunakanlah obat ini sebelum atau setelah makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
- Gunakan alat penetes saat memberikan 1/2 dosis obat pada tiap sisi rongga mulut.
- Gunakan obat pada jam yang sama. Jika aturan penggunaannya 4 x sehari, berarti obat digunakan setiap 6 jam. Agar lebih mudah, gunakan obat pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat karena lupa, maka segera gunakan obat saat ingat. Hal ini dilakukan apabila dosis berikutnya masih lama.
- Hindari menggandakan dosis Kandistatin untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Efek samping Kandistatin
Kandistatin umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping Kandistatin yang perlu diperhatikan, antara lain:
Efek Overdosis Kandistatin
Penggunaan berlebihan hingga dosis 1.000.000 unit per hari dapat menyebabkan mual, muntah, dan masalah pada pencernaan.
Interaksi Kandistatin
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Kandistatin adalah sebagai berikut:
- Hindari penggunaan bila memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat.
- Kandistatin tidak dapat digunakan untuk mengobati mikosis sistemik.
- Hentikan penggunaan obat jika timbul iritasi, alergi, atau gejala tak kunjung sembuh setelah selesai pemberian obat.
Apakah obat kandistatin boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
Kandistatin termasuk obat kategori C untuk ibu hamil. Artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya). Namun, belum ketahui secara pasti apakah juga bisa terjadi pada manusia.
Selain itu, belum diketahui apakah kandungan Kandistatin dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Namun, mengingat sebagian besar obat dapat masuk dalam ASI walaupun dalam jumlah kecil, sebaiknya gunakan obat Kandistatin hanya bila benar-benar diperlukan saja.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat Kandistatin saat hamil atau menyusui.
Artikel terkait: