Paru-paru merupakan organ vital dalam tubuh sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida. Ketika Anda menarikgt;napas, oksigen akan masuk dan paru-paru mengembang. Selanjutnya ketika anda menghembuskan napas, paru-paru akan mengempis dan keluarlah karbon dioksida sebagai gas limbah. Lantas, apa jadinya kalau terjadi kanker paru-paru?
Apa itu kanker paru-paru?
Kanker paru-paru adalah tumor ganas atau kanker yang tumbuh dari sel-sel paru, baik salah satu atau kedua paru-paru. Anda tentu tahu bahwa paru-paru merupakan dua pasang organ di dalam dada yang strukturnya seperti spons.
Kanker paru-paru termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak, baik pada pria maupun wanita. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab dan mewaspadai gejalanya.
Mengenai kanker paru-paru
Penyebab
Kanker paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
- Asap rokok
Baik perokok aktif maupun perokok pasif, keduanya sama-sama berisiko terkena kanker paru-paru. Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 10 perokok aktif mengembangkan kanker paru-paru.
Paparan asap rokok menyebabkan 9 dari 10 kasus kanker paru-paru pada pria. Sementara itu, 7 dari 10 kasus kanker paru-paru pada wanita disebabkan oleh asap rokok.
- Paparan asbes
Orang yang terpapar asbes memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker paru-paru, dibanding mereka yang tidak terpapar. Paparan yang dimaksud adalah paparan melalui saluran nafas atau udara.
- Paparan zat lainnya
Kontak dengan pengolahan baja, nikel, krom, dan gas batubara juga dapat menjadi faktor risiko kanker paru-paru. Paparan radiasi dan polusi udara lainnya, seperti asap diesel, juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
(Baca mengenai 10 Penyebab Kanker Paru-paru dan Cara Mencegahnya)
Gejala
Tahap awal kanker paru-paru biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun. Gejalanya baru akan muncul ketika stadium atau tingkatannya sudah lanjut.
Gejala utama kanker paru-paru antara lain:
- Batuk kering yang baru muncul, namun tak kunjung sembuh
- Batuk kronis atau batuk lama, terutama pada perokok
- Batuk berdarah
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Penyakit pneumonia atau bronkitis yang sering berulang
Gejala penyerta lainnya adalah:
- Mengi (napas bunyi)
- Suara serak
- Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Nyeri tulang
- Sakit kepala
Jika seseorang mengalami salah satu atau beberapa gejala diatas, maka tidak serta merta orang tersebut terkena kanker paru-paru. Gejala di atas bisa saja disebabkan oleh kondisi lain atau efek samping dari rokok yang bersifat sementara. Oleh karena itu, segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala kanker paru-paru.
Pencegahan kanker paru-paru
Sejauh ini belum diketahui cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru. Yang bisa Anda lakukan adalah menurunkan risiko kanker paru-paru dengan cara:
- Berhenti merokok. Mintalah rekomendasi dari dokter mengenai cara berhenti merokok yang mudah dilakukan. Anda mungkin membutuhkan terapi atau konsumsi obat-obatan untuk meredam hasrat ingin merokok.
- Hindari zat karsinogen di tempat kerja, misalnya dengan memakai masker.
- Perbanyak makan sayur dan buah. Kandungan vitamin dan mineralnya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit.
- Olahraga rutin. Bukan hanya mencegah kanker paru-paru, olahraga juga dapat meningkatkan sistem imun Anda dari berbagai penyakit.
Pengobatan kanker paru-paru
Kanker paru-paru dapat dideteksi melalui medical check-up rutin. Semakin cepat kanker ini terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatannya juga akan semain tinggi.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker paru-paru antara lain:
- X-ray. Foto rontgen atau X-ray dada (paru-paru) dapat digunakan untuk melihat adanya massa abnormal (tumor) atau nodul.
- CT-Scan. CT scan cenderung lebih detil dibanding rontgen, karena dapat mendeteksi lesi kecil dalam paru-paru.
- Sitologi dahak. Pemeriksaan ini ditujukan pada seseorang yang mengalami batuk berdahak. Melihat dahak dengan mikroskop dapat membantu mendeteksi adanya sel kanker pada paru-paru.
- Sampel jaringan (biopsi). Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sejumlah jaringan yang telah dicurigai abnormal. Jaringan yang didapat akan diperiksa di laboratorium patologi anotomi (PA) untuk memastikan adanya kanker ganas atau hanya tumor jinak.
Dokter akan memilih rencana pengobatan kanker berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti kesehatan pasien secara keseluruhan, jenis, dan stadium kanker paru-paru. Terapi yang dipilih biasanya mencakup satu atau beberapa macam, termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi, atau terapi obat kemoterapi. Dokter akan memberitahukan Anda mengenai keuntungan dan kerugian di setiap terapi yang akan dijalani.
Dalam beberapa kasus, mungkin saja seseorang tidak mau menjalani pengobatan kemoterapi. Misalnya karena efek samping dari pengobatan kemoterapi lebih besar daripada manfaatnya. Ketika itu terjadi, dokter akan menyarankan perawatan lain yang membuat Anda nyaman.
Maaf dok mengganggu waktunya, saat saya check up tahun lalu ada keterangan restriksi sedang pada fungsi paru-paru saya. Maksudnya apa ya itu, dok? Terima kasih.