Bila selama ini kita hanya sering mendengar kanker payudara, kanker serviks atau kanker ovarium yang banyak menyerang kaum wanita, maka ada juga kanker yang spesifik dalam menyerang kaum pria yaitu kanker testis.
Tentunya Anda sudah tahu apa itu testis dan betapa penting fungsinya baik dalam kegiatan seorang pria dalam melakukan hubungan seksual hingga hingga fungsinya dalam proses bereproduksi untuk memiliki keturunan.
Sama layaknya kanker payudara bagi wanita, kanker testis bagi pria juga merupakan momok dan mimpi buruk yang sangat ditakutkan kehadirannya dalam hidup seorang pria karena tentunya akan mengganggu kualitas hidup pria tersebut.
Oleh karena itu, yuk simak lebih lanjut artikel kali ini untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai kanker testis dan segala serba serbinya.
Apakah Kanker Testis Itu?
Sama seperti namanya, kanker testis ialah kanker yang ditemukan pada area testis seorang pria dimana di testis tersebut ditemukan bertumbuhnya sel sel kanker yang ganas serta liar dan tak terkendali yang berkembang biak secara subur di area testis seorang pria.
Testis merupakan salah satu kelenjar reproduksi setiap pria yang bentuknya oval dan letaknya ada di dalam skrotum atau kantong kemaluan.
Fungsi testis bagi seorang pria tentunya sangat vital yaitu sebagai tempat untuk menyimpan dan memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron serta sebagai salah satu dari alat seksual seorang pria.
Kanker testis memang dapat diderita oleh setiap pria tanpa memandang golongan dan jabatan namun umumnya pria dengan usia produktif dalam melakukan hubungan seksual lah yang memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam mengidap penyakit kanker testis selain itu kanker testis cukup unik dan berbeda dengan kanker jenis lainnya.
Perbedaanya terdapat pada fakta bahwa kanker testis bukanlah suatu penyakit yang menular dan bisa dapat disembuhkan. Tingkat keberhasilannya pun akan semakin tinggi apabila kanker ini dapat terdeteksi dari stadium awal.
Kategori Kanker Testis
Kanker testis sendiri dapat dikategorikan menjadi 4 golongan yaitu:
Kanker testis sel nutfah atau germ cell ialah kanker yang penyebab awalnya terjadi pada area sel nutfah atau sel yang digunakan oleh tubuh si pria dalam mebentuk sperma.
Germ cell ini juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu seminoma dan kanker nonseminoma. Kanker testis sel nutfah merupakan kanker testis yang paling sering terjadi dan menyerang setiap pasien pria penderita kanker testis dengan persentase hingga 95% dari 100% kasus kanker testis yang pernah dilaporkan.
Selain itu 5% dari jenis kanker testis yang menyerang para penderita ialah jenis limfoma, tumor sel leydig hingga tumor sel sertoli.
Penyebab Kanker Testis
Faktor penyebab utama kanker testis masih belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor pemicu yang sering dikaitkan dengan kanker testis, termasuk:
- Testis tidak turun (kriptorkismus). Kondisi ini terjadi dimana testis tidak turun ke dalam skrotum setelah dilahirkan atau pada tahun pertama.
- Riwayat kanker testis.
- Riwayat kesehatan keluarga.
- Usia. Kanker testis lebih sering terjadi pada seseorang dengan usia di antara 15-49 tahun (umumnya pada usia 30-34 tahun).
- Tinggi badan. Seseorang yang memiliki tubuh tinggi lebih memiliki peluang mengalami kanker testis.
- Pertumbuhan testis yang abnormal akibat kondisi medis.
- HIV dan AIDS. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini juga menyebabkan penderitanya rentan mengalami kanker testis.
- Kebiasaan merokok
- Orang berkulit putih.
Gejala Kanker Testis
Sama seperti penyakit lainnya, kanker testis pun memiliki gejala gejala yang dapat mengindikasikan seorang pria terserang penyakit kanker testis seperti ditemukan area yang membengkak atau benjolan disertai rasa nyeri dan sakit pada salah satu bagian testis.
Bagian testis dan bagian skrotum pada daerah intim pria pun menjadi suka terasa sakit bahkan sakitnya kadang suka tak tertahankan selain rasa sakit juga muncul rasa pegal pegal dan skrotum terasa lebih berat dari normalnya.
Selain 2 gejala diatas, masih ada gejala lain seperti tubuh menjadi mudah terasa lelah dan adanya penimbunan atau penumpukan cairan pada area dalam skrotum.
Namun buat para pria yang menemukan adanya benjolan atau pembengkakkan pada area testis jangan terburu buru menjadi khawatir karena pada beberapa kasus benjolan yang ditemukan bukanlah akibat adanya kanker testis melainkan pembengkakkan pada pembuluh darah atau bisa disebut varikokel.
Diagnosis Kanker Testis
Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan gejala serta riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis, termasuk:
- USG skrotum.
- Tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi keberadaan penanda tumor (tumor marker) seperti AFP (alpha feta protein), HCG (human chorionic gonadotrophin), dan LDH (lactate dehydrogenate).
- Biopsi. Pada sebagian besar kasus, biopsi dilakukan dengan mengangkat keseluruhan testis yang mengalami kanker, untuk menghindari cedera dan penyebaran sel kanker. Pengangkatan testis dikenal dengan nama orkidektomi, dan akan dilakukan jika benjolan sudah dipastikan bersifat kanker dari pemeriksaan lain.
- Pemindaian MRI, CT scan, Rontgen
Penanganan Kanker Testis
Upaya penyembuhan bagi para pasien penderita kanker testis biasanya tergantung dari hasil pengecekkan kondisi kanker pada testis para pasien pria tersebut.
Umumnya dokter akan menyarankan beberapa upaya pengobatan seperti orkidektomi atau operasi pengangkatan testis (salah satu testis bila yang terkena hanya 1 testis) agar kanker bisa dihilangkan seutuhnya.
Namun tidak perlu khawatir pengangkatan salah 1 testis saja tidak akan mengganggu seorang pria dalam proses memiliki keturunan dan kegiatan seksualitasnya, namun bila kedua testis harus diangkat maka si pasien pria bisa menyimpan spermanya terlebih dahulu di bank sperma untuk mendapatkan keturunan dengan program bayi tabung
Selain orkidektomi masih ada beberapa upaya lain seperti terapi pengganti hormon testosteron, radioterapi, kemoterapi dan pemeriksaan rutin area intim pria.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?