Bagi bunda yang sedang berusaha hamil, hasil test pack negatif tentulah tidak sesuai dengan harapan. Namun, jangan sampai terkecoh, tes kehamilan bisa saja memberikan hasil negatif palsu alias tidak akurat, khususnya kalau tidak dilakukan dengan tepat. Untuk itu, mari kita pelajari bersama kapan waktu yang tepat untuk tes kehamilan dengan test pack itu sehingga hasilnya bisa akurat.
Apa itu tes kehamilan?
Alat tes kehamilan berupa test pack (tespek) didesain untuk menunjukkan ada-tidaknya hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotrophin) dalam urin. Hormon ini biasanya langsung dihasilkan tubuh segera setelah embrio mengimplantasikan dirinya ke dinding rahim, dan kadarnya bisa meningkat 2 kali lipat setiap 2-3 hari.
Untuk memastikan kehamilan, bunda bisa melakukan tes sendiri di rumah atau periksa ke dokter kandungan. Jika bunda malas pergi ke dokter, maka beli saja test pack kehamilan yang banyak dijual di apotek. Akan tetapi, jangan salah juga saat menggunakannya karena itu bisa memengaruhi keakuratan hasil tesnya.
Sebaliknya, kalau menemui dokter adalah keputusan bunda, maka tes darahlah yang biasanya harus dijalani. Dibanding tes urin, hasil tes darah biasanya memang lebih akurat. Untuk perbedaan kedua tes kehamilan ini, akan kita bahas di akhir ulasan nanti.
Kapan tes kehamilan dapat menunjukkan hasil yang akurat?
Sebenarnya jika tubuh sudah memproduksi hCG sebelum hari datang bulan tiba, maka sah-sah saja bila tes kehamilan dilakukan beberapa hari sebelum haid. Namun bagaimana kita bisa tahu apakah hCG sudah diproduksi atau belum?!
Oleh karena sulit mengetahuinya, maka beberapa kalangan berpendapat kalau tes kehamilan dengan test pack sebaiknya dilakukan saat haid telat atau benar-benar tidak datang. Melakukan tes kehamilan sebelum telat haid bisa membuat hasilnya kurang akurat.
Bahkan semisal hasil tesnya tetap positif, maka itu belum pasti berkembang menjadi kehamilan karena keguguran spontan bisa saja terjadi. Untuk itulah, tunggu sampai bunda melewatkan jadwal haid, baru lakukan tesnya.
Apakah tes kehamilan dengan test pack pasti akurat?
Keakuratan tes kehamilan dengan test pack boleh dibilang sangat tinggi, yakni 99%. Syaratnya adalah tes dilakukan paling cepat di hari pertama telat haid atau sesudah itu. Namun kalau ingin hasil yang benar-benar lebih akurat lagi, maka lakukan tesnya di pagi hari karena saat itu konsentrasi urin paling pekat.
Waktu yang tepat untuk tespek adalah ketika jadwal menstruasi tiba Anda tidak mengeluarkan darah haid, karena hormon kehamilan yang diperiksa baru terdeteksi 12 hari setelah pembuahan.
Selain waktu, tanggal kadaluarsa test pack juga jadi faktor penentu keakuratan test pack. Karena test pack yang sudah lewat batas masa pakainya cenderung kurang akurat, maka selalu pilih kemasan yang tanggal produksinya masih baru.
Untuk lebih ringkasnya, inilah beberapa faktor yang menentukan keakuratan test pack:
- Apakah bunda sudah mengikuti instruksi di kemasan dengan benar?!
- Kapan waktunya melakukan tes – tak perlu buru-buru, karena tidak ada istilah terlambat untuk melakukan tes kehamilan. Hasilnya tetap akurat bahkan beberapa hari setelah pembuahan.
- Kapan waktu ovulasi dan butuh waktu berapa lama bagi embrio untuk mengimplantasikan dirinya.
Beberapa ibu hamil akan mengalami flek atau bercak darah tanda hamil, jangan sampai terkecoh dengan darah haid ya, baca: Ciri-Ciri Flek Tanda Hamil dan Bedanya dengan Darah Haid
Lakukan tes kehamilan dengan memperhatikan tanda kehamilan
Daripada bunda khawatir dan bertanya-tanya benar hamil atau tidak, lebih baik amati saja ada-tidaknya gejala kehamilan lain sebelum melakukan tes. Beberapa gejala awal kehamilan yang dimaksud meliputi:
- Pendarahan implantasi – munculnya flek atau bercak darah ringan akibat embrio yang sedang mengimplantasikan dirinya ke rahim.
- Kram atau sensasi seperti ditarik di area perut.
- Payudara sensitif – payudara mungkin terasa tak nyaman atau sakit saat disentuh atau ketika memakai BH.
- Merasa lelah tanpa alasan jelas.
- Sensitivitas terhadap aroma tertentu.
- Perubahan pola makan seperti ingin mencoba makanan yang belum pernah dicoba/ tidak disukai, atau sebaliknya jadi tidak suka dengan makanan favorit
- Indera pengecap (lidah) terasa aneh
- Keluarnya cairan dari vagina disertai rasa sakit
- Konstipasi
Bunda mungkin akan mengalami beberapa gejala di atas 7-10 hari setelah ovulasi. Jika bunda tidak yakin kapan waktunya ovulasi, namun tetap mengalami beberapa atau semua gejala tadi, maka segera lakukan tes kehamilan.
Mengenal Jenis tes kehamilan
Sebelum melakukan tes kehamilan, ada baiknya bunda kenali dulu beberapa jenis tesnya:
Tes urin dengan tespek
Pemeriksaan kehamilan ini bisa dilakukan sendiri di rumah dan bunda bebas memilih waktu tesnya. Dibanding tes lainnya, boleh dibilang kalau tes urin inilah yang paling nyaman dan pribadi. Jika bunda termasuk aktif dalam hubungan intim, tak ada salahnya melakukan tes urin seminggu setelah telat haid.
Biasanya tes urin/ test pack sudah dilengkapi dengan petunjuk yang harus diikuti agar hasilnya akurat. Setelah selesai, maka tinggal membaca hasil tespek tersebut, tak ada salahnya juga mendiskusikan hasilnya dengan dokter.
Berapa lama tespek ini bisa menunjukkan hasil?
Tes urin tidak butuh waktu lama, hanya 5-10 menit dan bunda sudah bisa mendapat hasilnya. Semua garis yang muncul setelah 10 menit bisa saja salah, jadi abaikan itu. Begitu juga sebaliknya, membaca hasil tes terlalu cepat (kurang dari 5 menit) juga bisa menginformasikan hasil yang kurang akurat.
Bagaimana penampakan hasil tesnya kalau memang positif hamil?
Jika hasilnya positif, maka bunda akan melihat garis ke-2 di sebelah garis pertama. Garis ke-2 ini biasanya mulai nampak setelah sample urin membasahi strip. Tak semua test pack dibuat dalam wujud yang sama. Ada juga test pack yang punya 2 jendela, dan kalau hasilnya positif, maka garisnya akan muncul di kedua jendela. Tipe test pack lain menunjukkan tanda (+) untuk menunjukkan hasil positif.
Pada beberapa kasus, bisa jadi bunda tidak hamil namun hasil tes tetap positif. Hasil tes semacam ini biasa disebut sebagai tes kehamilan positif palsu, dan mungkin terjadi karena beberapa faktor seperti:
- Urin mengandung darah atau protein.
- Sedang menjalani pengobatan dengan anticonvulsant, tranquilizer, atau hipnotik
- Ada hCG yang keluar dari kelenjar pituitari ketika kadar LH (hormon pelutein) tinggi
- Tesnya dilakukan terlalu dini.
- Kadar hCG meningkat karena sedang masuk tahap perimenopause.
- Sedang menjalani perawatan kesuburan – hasil positif palsu ini bisa muncul bila tes kehamilan dilakukan dalam 10 hari sejak perawatan hCG terakhir.
Bagaimana penampakan hasil tes kehamilan yang negatif?
Jika hasil tes negatif, maka jendela test pack hanya akan menampakkan garis pertama saja, tidak ada tambahan garis ke-2. Untuk memastikannya lagi, bunda bisa melakukan tes ulang seminggu kemudian. Pada kasus tertentu, bisa saja bunda tetap hamil meski hasil test pack-nya negatif. Sama seperti sebelumnya, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan hasil negatif palsu, yaitu:
- Test pack sudah kadaluarsa.
- Bunda tidak mengikuti instruksi yang diberikan dengan tepat.
- Sample urin didiamkan terlalu lama, misalnya 30 menit atau lebih.
- Tesnya terlalu dini sehingga kadar hCG gagal terdeteksi.
- Sample urin terlalu encer akibat kebanyakan minum sebelum tes.
- Efek pengobatan antihistamin dan diuretik.
Bagaimana kalau garis yang ke-2 tampak samar-samar?
Seringkali hasil tes menunjukkan adanya garis yang samar-samar saja. Ini mengindikasikan kalau kadar hCG dalam urin masih rendah. Dengan kata lain, garisnya bisa terlihat lebih jelas jika kehamilan bertambah usianya saat ada lebih banyak lagi hCG yang dihasilkan tubuh.
Tes Kehamilan dengan Tes darah
Tak seperti tes urin, bunda harus pergi ke RS atau klinik kalau ingin menggunakan tes darah untuk memeriksa kehamilan. Untuk bunda yang tidak sabar menunggu hingga telat haid, maka tes darah bisa jadi pilihan karena meski dilakukan sejak dini (misalnya 6-8 hari setelah ovulasi), namun hasilnya tetap akurat. Akan tetapi, bunda harus menunggu lebih lama untuk mengetahui positif-tidaknya kehamilan. Tes darah sendiri terbagi menjadi 2 tipe yaitu:
Tes darah hCG kualitatif
Tujuan tes ini adalah memeriksa sample darah dan mencari ada-tidaknya jejak hCG. Dokter biasanya baru merekomendasikan tes ini 10 hari setelah telat haid. Akan tetapi tes darah kualitatif hCG ini tetap dapat mendeteksi kadar hormon tersebut lebih cepat dari kurun waktu yang disebutkan tadi.
Tes darah hCG (beta-hCG) kuantitatif
Tes ini mengukur kadar pasti hCG dalam darah. Keunggulannya adalah bisa mendeteksi hCG yang kadarnya rendah sekalipun. Selain itu, tes ini juga mengukur konsentrasi serta ada-tidaknya kemungkinan komplikasi kehamilan. Dan jika dikombinasikan dengan tes lain, maka beta-hCG dapat menginformasikan risiko kehamilan ektopik, serta memonitor sistem tubuh setelah keguguran yakni ketika kadar hCG turun drastis.
Jelas sudah bahwa setiap jenis tes kehamilan yang baru disebutkan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Jika tes urin sifatnya lebih privat dan cepat, namun sayang hasilnya kadang juga kurang akurat. Sedangkan tes darah memang lebih akurat, tapi bunda harus menunggu lebih lama untuk mengetahui hasilnya. Jadi kira-kira, bunda tetap mau pakai test pack, atau beralih ke tes darah saja nih?!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.