Apakah Kardiomiopati Peripartum itu?
Kardiomiopati peripartum atau peripartum cardiomyopathy termasuk jenis gagal jantung yang jarang terjadi. Kardiomiopati peripartum atau dikenal juga dengan kardiomiopati postpartum terjadi selama masa kehamilan atau setelah melahirkan.
Kardiomiopati peripartum dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan jantung membesar sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
Mengenai Kardiomiopati Peripartum
Penyebab Kardiomiopati Peripartum
Belum ditemukan penyebab pasti kardiomiopati peripartum, tetapi kondisi ini dapat terjadi ketika pemompaan darah bekerja lebih keras ditambah dengan faktor risiko lainnya dapat menambah tekanan pada jantung. Padahal jantung seharusnya memompa darah hingga 50% lebih banyak selama masa kehamilan karena janin harus mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi penting.
Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan mengalami kardiomiopati peripartum, termasuk:
- Kegemukan
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Riwayat penyakit jantung termasuk miokarditis (radang otot jantung)
- Kekurangan gizi
- Kebiasaan merokok
- Kehamilan di atas usia 30 tahun
Gejala Kardiomiopati Peripartum
Kardiomiopati peripartum memiliki gejala yang mirip dengan gejala gagal jantung, seperti:
- Detak jantung berdebar dengan cepat
- Sakit dada
- Kelelahan yang berlebihan
- Kelelahan selama melakukan aktivitas fisik
- Sesak napas
- Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
- Peningkatan buang air kecil di malam hari
Diagnosis Kardiomiopati Peripartum
Untuk meninjau gejala yang dialami, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Salah satunya melalui stetoskop untuk mendengarkan suara di paru-paru dan suara abnormal di jantung.
Di samping itu, pemeriksaan tekanan darah juga mungkin dilakukan. Ditambah dengan beberapa tes lain untuk membantu menentukan laju aliran darah dan melihat potensi kerusakan paru-paru yang meliputi:
- X-Ray di dada
- CT Scan untuk melihat gambar detil jantung
- Pemindaian jantung untuk menunjukkan ruang jantung
- Ekokardiogram, melalui gelombang suara untuk membuat gambar jantung bergerak
Pencegahan Kardiomiopati Peripartum
Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko terkena kardiomiopati peripartum, sehingga diperlukan olahraga yang teratur, mengonsumsi makanan rendah lemak, serta menghindari rokok dan alkohol. Ini sangat penting dilakukan bagi calon ibu dalam pertama kali masa kehamilan.
Karena wanita yang memiliki diagnosis kardiomiopati peripartum memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalaminya kembali pada kehamilan selanjutnya, maka sebaiknya perlu dipertimbangkan penggunaan kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Pengobatan Kardiomiopati Peripartum
Kerusakan jantung akibat kardiomiopati peripartum tidak dapat disembuhkan, tetapi jantung masih dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini bergantung pada seberapa parah tingkat kerusakan dan akan membantu menentukan apakah transplantasi jantung diperlukan atau tidak.
Transplantasi jantung atau pompa balon jantung diperlukan jika terjadi pada kasus berat, tetapi sebagian besar kasus hanya memerlukan pengelolaan dan pengurangan gejala saja.
Dalam mengelola gejala, Anda mungkin diharuskan mengonsumsi obat-obatan berikut:
- Beta-blocker: obat untuk mengurangi tekanan darah dan meningkatkan aliran darah dengan menghalangi hormon adrenalin
- Digitalis: obat yang memperkuat jantung untuk meningkatkan pemompaan dan sirkulasi
- Diuretik: obat yang menurunkan tekanan darah dengan menghilangkan kelebihan air dan garam dari tubuh
Wanita hamil dengan kondisi ini mungkin juga perlu mengikuti diet rendah garam untuk mengelola tekanan darah yang mereka alami, menghindari alkohol dan produk tembakau karena dapat memperburuk gejala yang terjadi.
Seseorang dengan kardiomiopati peripartum walau sudah melewati berbagai proses pengobatan, tetap memerlukan pemeriksaan rutin dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?