KB suntik masih merupakan salah satu metode kontrasepsi (pencegahan kehamilan) yang masih banyak digunakan di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
KB Suntik adalah metode kontrasepsi bagi wanita yang dilakukan melalui penyuntikan cairan yang mengandung hormon progesteron atau kombinasi progestron dan estrogen. KB suntik merupakan pilihan yang baik bagi ibu - ibu yang tidak merasa nyaman atau sering merasa lupa dengan penggunaan pil KB yang harus diminum setiap hari.
KB suntik dapat mencegah kehamilan melalui beberapa mekanisme kerja, yaitu :
- mencegah ovulasi dengan kerjanya yang menyerupai kerja hormon tubuh.
- mengentalkan lendir rahim sehingga sperma sulit untuk menembus rahim.
- mencegah sel telur menempel di dinding rahim sehingga tidak terjadi kehamilan.
Jenis KB Suntik
Berdasarkan jadwal penyuntikannya ada 2 jenis KB suntik, yaitu:
- KB suntik 3 bulan : merupakan jenis KB suntik yang mengandung Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) yang merupakan hormon progestron. KB suntik ini bekerja secara efektif mencegah kehamilan dalam waktu 13 minggu, oleh karena itu KB suntik ini diberikan setiap 3 bulan atau 12 Minggu sekali
- KB suntik 1 bulan : merupakan jenis KB suntik yang mengandung kombinasi Medroxyprogesterone Acetate yang merupakan hormon progesteron dan Estradiol Cypionate yang merupakan hormon estrogen. KB suntik ini bekerja secara efektif mencegah kehamilan selama 30 hari, oleh karena itu KB suntik ini diberikan setiap 1 bulan sekali
Baik KB suntik 3 bulan, maupun 1 bulan cara suntik KB dilakukan secara intramuskular (ke dalam otot) biasanya disuntikkan pada otot gluteus maximus (otot bokong) atau otot deltoideus (otot bahu).
Suntikan KB yang pertama diberikan pada saat 7 hari pertama haid atau setelah selesai masa nifas sekitar 6 minggu setelah persalinan. Jika menggunakan suntik KB 1 Bulan, maka kembali suntik lagi setiap 28 hari. Namun jika menggunakan suntik KB 3 bulan, maka kembali suntik lagi setiap (28x3)= 82 hari.
Keuntungan menggunakan KB Suntik
Sebagai metode kontrasepsi, KB suntik memiliki beberapa keuntungan dibanding metode kontrasepsi lain yaitu :
- Mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi sekitar 99,7 % dengan tingkat kehamilan 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
- Keefektifan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam jika dimulai pada hari ke 7 dari siklus haid
- Mempunyai manfaat pencegahan kehamilan jangka menengah dalam waktu 1 sampai 3 bulan
- Tidak harus mengingat - ingat minum pil setiap hari
- Tidak memerlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan panggul
- Tidak berpengaruh pada "hubungan" suami isteri
- Tidak berpengaruh terhadap kualitas dan volume Air Susu Ibu
- Dapat membantu mencegah kanker rahim
- Dapat membantu mencegah kehamilan ektopik
- Dapat membantu mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai mendekati menopause
- Dapat memperoleh kehamilan kembali, setelah menghentikan penggunaan KB Suntik
Kekurangan menggunakan KB Suntik
Selain mempunyai banyak kelebihan KB suntik juga memiliki beberapa kekurangan antara lain :
- Harus kembali ke sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan jadwal suntikan yang telah ditentukan
- Tidak dapat dihentikan sewaktu - waktu sebelum sampai waktu suntikan berikutnya
- Tidak dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Kesuburan dapat kembali terlambat setelah menghentikan penggunaan KB suntik
Baca: Efek samping KB Suntik 1 Bulan
Selain kekurangan tersebut, KB suntik juga dapat menimbulkan beberapa efek samping terutama pada awal - awal penggunaan seperti:
- Perubahan pada siklus haid yang menjadi tidak teratur, menjadi lebih panjang, atau bahkan tidak mengalami haid sama sekali dalam beberapa bulan pada awal - awal pemakaian
- Beberapa Ibu dapat mengalami jerawat, nyeri pada payudara, perubahan suasana hati, dan perut kembung
- Pada penggunaan KB suntik 3 bulan, beberapa ibu mengalami penambahan berat badan 1 sampai 2 Kg
- Pada penggunaan KB suntik 3 bulan dapat memicu terjadinya osteoporosis
Baca: Efek samping KB Suntik 3 Bulan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.