Mungkin beberapa dari Anda pernah mengalami hal ini, yaitu keluar kencing saat batuk, padahal Anda tidak dalam keadaan ingin kencing. Hal ini terkadang membuat Anda menjadi tidak nyaman karena celana tiba-tiba basah, terlebih lagi apabila Anda sedang berada di tempat umum.
Keadaan ini pasti membuat aktivitas Anda menjadi terganggu, teruatama bagi kaum wanita. Anda pasti bertanya-tanya apakah kondisi ini normal bagi kesehatan atau malah berbahaya. Simak penjelasannya di bawah ini.
Normalkah keluar kencing saat batuk?
Hal yang menyebabkan Anda keluar kencing saat batu adalah stress incontinence, atau inkontinensia stres. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan tekanan di area sekitar perut yang mengakibatkan air kencing keluar dari kandung kemih.
Tidak hanya pada saat batuk saja kencing bisa keluar, ada juga kegiatan lain yang menyebabkan keluarnya kencing, seperti: melompat, tertawa, bersin, mengangkat benda berat dan berhubungan seks.
Kondisi keluar kencing dari kandung kemih saat batuk termasuk dalam salah satu jenis gangguan inkontinensia urin yaitu inkontinensia stres. Terdapat beberapa jenis inkontinensia urin seperti inkontinensia stres, inkontinensia fungsional, inkontinensia urge, dan inkontinensia overflow.
Tetapi hal ini tidak akan membuat cairan yang ada dalam kandung kemih keluar dalam jumlah yang banyak seperti gangguan inkontinensia lainnya. Air kencing yang keluar karena inkontinensia stres hanya keluar dalam jumlah yang sedikit karena tekanan yang terjadi dalam kandung kemih sehingga tidak sengaja mengeluarkan air kencing.
Penyebab keluar kencing saat batuk
Keluarnya kencing saat batuk terjadi karena melemahnya otot dan jaringan yang menjadi bagian dari kandung kemih serta otot yang mengatur pelepasan urin. Kandung kemih akan mengembang saat terisi air kencing apabila berada dalam keadaan normal.
Katup penutup kandung kemih akan tetap tertutup hingga anda tiba dikamar mandi untuk mengeluarkannya.
Selain pada saat batu, ketika Anda melakukan kegiatan seperti membungkuk, tertawa, dan mengangkat beban, otot dapat melemah karena mendapat tekanan. Beberapa faktor yang menyebabkan melemahnya otot panggul dan katup penutup kandung kemih adalah:
Persalinan
Pada dasarnya wanita adalah kaum yang sering mengalami keluarnya kencing saat batuk, terlebih para ibu yang selesai melakukan persalinan. Selain itu, wanita yang melalui persalinan normal berisiko dua kali lebih tinggi mengalami inkontinensia stres ini, daripada para ibu yang melahirkan melalui proses operasi.
Faktor lain yang membuat wanita mengalami hal ini adalah menopause.
Operasi prostat
Operasi yang biasanya dialami oleh kaum pria ini mengakibatkan katup kandung kemih menjadi leamh karena pengankatan kelenjar prostat.
Faktor lain
Selain dua faktor diatas, terdapat faktor lain yang menjadi penyabab keluarnya kencing saat batuk, seperti kelebihan berat badan, penyakit yang menyebabkan batuk dan bersin dalam kurun waktu yang lama, merokok, gangguan ginjal atau saluran kencing dan riwayat operasi pada bagian panggul.
Cara mencegah keluar kencing saat batuk
Untuk mencegah terjadinya inkontinensia stres, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Melakukan senam kegel yang bertujuan untuk melatih otot-otot kandung kemih Anda. Kegiatan ini dapat Anda lakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga tidak perlu menetapkan waktu khusus ketika akan melakukannya.
- Seperti yang tertera diatas, kelebihan berat badan menjadi salah satu faktor penyebab keluarnya kencing saat batuk. Hal ini sangat mudah terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Oleh karena itu, dengan menurunkan berat badan, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya inkontinensia stres ini pada diri Anda.
- Apabila Anda adalah seorang perokok, sebaiknya Anda merubah gaya hiudp tersebuut untuk menurunkan risiko keluarnya kencing saat batuk. Pola hidup yang sehat dapat membantu Anda menghindari inkontinensia stres tersebut.
- Cobalah untuk mengurangi mengonsumsi makanan atau minuman yang memilki kadar kafein tinggi dan mengandung alkohol
Apabila Anda terus mengalami keluarnya kencing saat batuk, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter untuk pemeriksaan yang lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan lain dan mengetahui terapi apa yang teapt untuk menanganinya, serta mengembalikan kenyamanan Anda dalam beraktivitas setiap harinya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.