Pernahkah Anda tiba-tiba merasakan takut dan gelisah secara berlebihan? Gejala ini kerap disebut juga dengan serangan panik. Rasa panik yang berlebihan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya jika penyebabnya sudah berakhir. Namun ada juga yang mengalaminya dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang sehingga disebut dengan gangguan panik.
Serangan panik yang timbul akan memicu sistem saraf simpatik dan memberikan respon alami ketika tubuh berada dalam kondisi berbahaya. Hal ini akan terjadi secara mendadak dan cepat, tanpa adanya peringatan atau tanda-tanda.
Apa Saja Gejala Serangan Panik?
Jika Anda sering mengalami serangan panik, kuncinya hanya satu, Anda harus bisa mengendalikan diri. Serangan panik yang meliputi perasaan takut dan gelisah yang terjadi secara tiba-tiba sering dikira serangan jantung padahal serangan panik bukanlah penyakit jantung sehingga tidak terlalu berbahaya. Bila Anda sudah membiasakan diri dengan serangan tersebut, maka kondisi Anda akan berangsur-angsur normal dan membaik. Berikut ini gejala serangan panik yang biasanya timbul, antara lain:
- Dada dan ulu hati terasa nyeri
- Detak jantung menjadi tidak teratur
- Kepala pusing dan pening
- Sesak nafas
- Badan gemetar dan berkeringat
- Merasa kelelahan dan lemas
- Merasa mual dan mudah tersedak
- Kejang otot
- Tubuh terasa panas atau dingin secara tiba-tiba
- Kaki terasa kesemutan
- Memiliki rasa takut akan gangguan kejiwaan
- Merasa takut akan menderita penyakit kronis bahkan meninggal
Penyebab Serangan Panik
Ketika Anda mengalami serangan panik, otak akan langsung bekerja untuk menghindari atau melawan situasi yang tertekan. Hormon adrenalin pun akan meningkat dan menyebabkan detak jantung bertambah cepat dan frekuensi napas juga menjadi lebih sering. Beberapa faktor ini juga bisa meningkatkan risiko terkena serangan panik:
- Memiliki keluarga dengan riwayat serangan panik
- Memiliki pengalaman yang membuat diri sendiri sangat tertekan
- Mengalami perubahan suasana (mood) yang tiba-tiba
- Stres atau beban pikiran yang berat
- Terbiasa mengonsumsi kafein, alkohol, dan obat terlarang
Dalam mengetahui cara pengobatan atau perawatan yang tepat untuk mengatasi serangan panik, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan terlebih dahulu, lalu melakukan beberapa tes termasuk elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur tingkat fungsi jantung serta tes darah untuk mengetahui kadar hormon tiroid.
Baca juga: Kenali Apa Itu Serangan Panik
Cara Mengatasi Serangan Panik
Jika Anda mengalami serangan panik secara tiba-tiba, sebaiknya tetap rileks dan yakinkan pada diri Anda sendiri kalau masalah tersebut akan segera reda. Karena berbagai cara pengobatan ataupun terapi mungkin tidak akan berhasil jika Anda tidak mampu mengontrol diri Anda sendiri. Beberapa cara berikut mungkin bisa membantu Anda keluar dari tekanan supaya serangan panik bisa dikurangi, seperti:
Tenangkan otot dan bernapaslah
Cara atasi serangan panik yang satu ini sebaiknya Anda lakukan dua kali sehari selama kurang lebih 10 menit dan jangan menunggu sampai serangan panik datang. Ambil napas secara perlahan melalui hidung dan lakukan tarikan panjang, keluarkan nafas secara perlahan. Tetap fokus dalam membuat diri Anda rileks dan lakukan hal tersebut dengan santai. Untuk menenangkan kondisi otot, ambil posisi duduk atau berbaring kemudian tutup mata Anda. Lakukan hal ini sambil meremas otot-otot Anda.
Libatkan seluruh otak
Dengan melibatkan otak, maka Anda bisa menguasai emosi dengan lebih mudah. Jika serangan panik datang, bicaralah pada diri Anda bahwa masalah ini akan sedikit menyakitkan tetapi akan segera berakhir. Pemahaman tersebut akan membuat Anda lebih nyaman karena panik yang datang hanya bersifat sementara.
Belajar menikmati keadaan
Ketika serangan panik datang, jangan coba dihentikan karena gejalanya malah akan terus berlangsung dan mungkin bertambah parah. Nikmati saja sensasi panik yang dirasakan seperti ketika Anda menikmati ombak di pantai. Intensitasnya semakin lama akan berkurang dan membuat tubuh Anda menjadi rileks. Segera berpikir cepat untuk menentukan solusi yang tepat dan jangan gegabah karena hanya akan memperburuk keadaan.
Ketiga cara di atas mungkin bisa sedikit membantu mengatasi serangan panik yang datang, tetapi tetap dibutuhkan proses dan ketenangan emosi agar Anda bisa mengendalikan pikiran. Perubahan gaya hidup seperti berolahraga, mengonsumsi makanan kaya nutrisi, mencukupi kebutuhan tidur, dan menghindari stres juga akan mengurangi serangan panik yang mungkin terjadi.
Namun jika gejala serangan panik tidak bisa dihentikan, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter atau terapis. Serangan panik yang kerap datang akan menimbulkan gangguan yang bisa mempengaruhi kondisi fisik maupun mental Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.