Penglihatan adalah hal penting dalam beraktivitas sehari-hari, karena dengan penglihatan yang sehat aktivitas akan lebih lancar. Untuk itu, banyak orang yang memiliki masalah penglihatan (mata minus atau plus) berusaha untuk mengembalikan penglihatanya.
Salah satunya dibantu dengan lensa kontak. Penggunaannya yang praktis dan dapat menunjang penampilan menjadi kelebihan lensa kontak. Namun dalam pemakaiannya haruslah berhati-hati agar tidak beresiko menyebabkan penyakit mata.
Cara menggunakan lensa kontak adalah dengan menempelkannya pada permukaan depan mata. Hal ini cukup beresiko menyebarkan kuman karena jarak yang sangat dekat dari lensa kontak terhadap permukaan cairan mata.
Gejala awalnya tidak tampak serius, yaitu berupa terjadinya inflamasi mata. Namun dapat menjadi berbahaya dan menyebabkan gangguan permanen bahkan kebutaan apabila dibiarkan saja.
Lensa kontak dapat menjadi berbahaya bagi mata dan dapat menularkan penyakit mata karena dapat terpapar oleh berbagai agen infeksi, seperti kuman, bakteri, virus dan parasit.
Menempelnya agen infeksi tersebut dapat disebabkan karena kurang terjaganya higienitas tangan atau alat memakai lensa kontak, cairan lensa kontak yang tidak sesuai, lensa kontak yang tidak diganti secara berkala, dan lensa kontak yang terkena air.
Berbagai jenis infeksi akibat lensa kontak
Kornea mata adalah bagian yang rawan terinfeksi oleh pemakaian lensa kontak. Infeksi ini disebut keratitis. Keratitis bisa disebabkan karena berbagai kuman yang menimbulkan inflamasi dan kerusakan kornea mata, bahkan kerusakan tersebut dapat menetap menjadi lebih parah dan akan membutuhkan transplantasi.
Infeksi mata akibat lensa kontak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu :
Keratitis bakteri
Pada permukaan tubuh manusia, benda-benda di sekitar kita bahkan permukaan tanah dan air terdapat jenis bakteri yang dapat menimbulkan infeksi seperti bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut dapat menyebabkan inflamasi mata apabila terkontaminasi dalam lensa kontak. Untuk itu, sebaiknya hentikan pemakaian lensa kontak apabila mata terasa tidak nyaman agar tidak terjadi infeksi lebih parah.
Keratitis jamur
Pada lingkungan dan tubuh manusia terdapat agen jamur seperti Fusarium, Aspergillus dan Candida. Apalagi pada kondisi iklim tropis Indonesia. Jamur ini dapat dengan mudah menyebar ke seluruh bagian mata dari kornea. Anda harus menggunakan obat anti-jamur dalam beberapa bulan untuk menghilangkannya.
Keratitis parasit
Parasit Acanthamoeba adalah jenis parasit yang dapat menginfeksi kornea mata. Infeksi ini masih jarang terjadi, namun ada baiknya Anda berhati-hati. Infeksi oleh parasit ini pada mata terjadi melalui penggunaan lensa kontak karena parasit ini dapat menginfeksi apabila terjadi kontak langsung dengan organ permukaan.
Parasit ini dapat ditemukan di permukaan tanah dan air, termasuk air keran dan unit AC yang lembab. Keratitis akibat parasit memiliki gejala seperti perubahan warna kornea mata menjadi keputihan. Diperlukan diagnosis dan penanganan dini agar infeksi tidak menjadi parah karena akan membutuhkan operasi.
Keratitis virus
Keratitis virus diakibatkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) yang ditemukan pada manusia. Infeksi mata terjadi apabila terdapat kontak langsung dengan virus ini. HSV juga dapat menular dan memungkinkan terjadinya infeksi yang berulang, terutama pada orang yang pernah mengalaminya.
Hal itu tergantung kekuatan imunitas seseorang. Untuk penyembuhannya diperlukan obat tetes mata dan anti-virus. Namun infeksi akibat HSV ini jarang membutuhkan tindakan operasi.
Gejala infeksi mata akibat penggunaan lensa kontak
Gejala keratitis umumnya hampir mirip, seperti :
- Iritasi dan mata merah tanpa sebab yang jelas;
- Timbulnya rasa nyeri dari dalam mata;
- Tiba-tiba pandangan menjadi buram; dan
- Mata berair berlebihan
Bahkan terkadang infeksi pada kornea mata atau keratitis tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tetapi Anda perlu tahu, keratitis juga menyebabkan dampak lain seperti :
- Reaksi alergi mata;
- Konjungtivitis atau infeksi pada selaput mata;
- Mata terasa kering;
- Luka pada kornea (Ulserasi); dan
- Mata terlihat lebih merah karena munculnya pembuluh mata baru.
Cara menghindari infeksi mata akibat lensa kontak
Sebelum memutuskan menggunakan lensa kontak, Anda harus lebih dahulu memahami kondisi kesehatan mata Anda dan resiko serta ketentuan penggunaan lensa kontak. Perhatikan hal-hal seperti berikut :
- Memeriksakan mata secara teratur;
- Jaga kebersihan diri terutama tangan saat memakai lensa kontak;
- Bersihkanlah lensa kontak dengan teratur dan hati-hati. Jangan pernah mencampur cairan baru ke cairan lama yang masih ada pada permukaan lensa kontak;
- Simpanlah lensa kontak di tempat yang sesuai (hindari ruang terlaku terbuka), dan ganti tempat lensa kontak secara rutin tiap tiga bulan;
- Perhatikan durasi penggunaan dan batas waktu lensa kontak;
- Jangan tidur menggunakan lensa kontak;
- Jangan gunakan lensa kontak saat mandi dan berenang; dan
- Sebaiknya ganti lensa yang baru apabila terkena air untuk menghindari penyebaran infeksi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.