Donor darah adalah tindakan mulia karena setetes darah bisa sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Manfaat donor darah juga bisa dirasakan oleh pendonor, namun terkadang ada efek yang tidak diinginkan, misalnya pusing dan lemas setelah donor darah. Kenapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
Selama donor darah, seseorang diambil darahnya sekitar 450 ml. Jumlah ini sekitar 10 persen dari volume total darah orang dewasa. Ketika tubuh mengeluarkan darah dalam jumlah ini, maka umumnya tergolong aman dan biasanya tidak menimbulkan efek buruk.
Namun demikian, pada beberapa kasus yang tergolong jarang, pendonor mengalami reaksi samping selama atau setelah donor darah. Rasa lemah, pusing, keringat dingin, pingsan dan gejala lainnya.
Lemah dan pusing selama atau setelah donor darah umumnya terjadi akibat penurunan tekanan darah. Terutama saat berdiri tegak atau lama berdiri.
Risiko terjadinya pusing bahkan terasa ingin pingsan ini bisa meningkat apabila donor sebelumnya:
- tidak makan.
- kurang tidur.
- stres emosional (kecemasan tentang prosedur, melihat darah atau donor lainnya).
- kelelahan.
- rasa sakit saat penyisipan jarum.
Jadi, selalu pastikan bahwa Anda sehat, istirahat yang cukup dan sudah makan sebelum Anda memberi darah.
Untuk mencegah hal ini, maka lakukan tips berikut:
- Pastikan sudah memenuhi Syarat Donor Darah
- Hindari melihat jarum suntik dan wadah darah;
- Cobalah untuk memikirkan hal lain dan tetap bersikap positif - bukankah Anda membantu menyelamatkan nyawa saat menyumbangkan darah;
- Minta tenaga medis disamping Anda sepanjang prosedur dan siap membantu jika diperlukan.
Mengencangkan otot juga efektif membantu tekanan darah tetap stabil (tidak turun). Lakukan dengan cara peras bola karet, kontraksikan otot gluteal dan kaki secara berkala.
Jika sudah terlanjur pusing dan lemah bagaimana mengatasinya?
Berikut hal-hal yang bisa membantu mengatasi pusing setelah donor darah:
- Minumlah banyak cairan sebelum dan sesudah memberi darah, termasuk sehari setelah melakukan donasi.
- Pilihlah makanan berlemak dan kaya zat besi (daging merah, hati, sayuran hijau, sayuran berwarna, dll).
- Waktu terbaik untuk memberi darah adalah dua atau tiga jam setelah makan.
- Jika tekanan darah cenderung rendah, makan makanan yang asin - tingkatkan asupan garam sebelum dan sesudah donor, karena ini akan membantu meningkatkan tekanan darah.
- Mengonsumsi banyak cairan termasuk teh, kopi dan jus serta kudapan ringan seperti kue manis dan biskuit asin.
- Beristirahatlah setelah donor darah, sebelum melanjutkan aktivitas sehari-hari, dan biarkan tubuh beradaptasi dengan volume darah yang lebih rendah.
- Sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat pada hari donor darah dilakukan. Pada hari berikutnya mulailah berolahraga ringan, seperti bersepeda atau berenang.
Pingsan saat donor darah biasanya disebabkan oleh faktor psikologis.
Jika Anda merasa semakin lemah, maka untuk menghindari pingsan, lakukan tips di bawah ini:
- Segara jongkok begitu Anda merasa ingin pingsan;
- Jika memungkinkan berbaringlah dan tinggikan posisi kaki melebihi tingginya dada (jantung).
- Lakukan latihan menggunakan otot terutama otot kaki. Gerakan kaki berulang-ulang, menggerakkan otot-otot tangan tubuh lainnya dapat mencegah penurunan tekanan darah.
- Tingkatkan asupan cairan dan biskuit atau makanan asinan.
- Mintalah bantuan kepada orang terdekat. Jika keluhan pusing dan lemas setelah donor darah tidak membaik juga dalam beberapa jam carilah perawatan medis terdekat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.