Apa Itu Transplantasi Hati?
Transplantasi hati adalah prosedur pembedahan untuk menghapus organ hati yang sakit parah dan menggantinya dengan hati yang sehat dari donor. Sebagian besar operasi transplantasi hati menggunakan hati dari donor orang meninggal, meskipun juga dapat berasal dari donor hidup.
Jumlah orang yang menunggu untuk organ hati yang baru jauh lebih besar dari jumlah yang tersedia, sehingga transplantasi hati disediakan untuk orang-orang yang tingkat sakitnya sudah kritis. Ada beberapa orang menerima donor organ hati dengan segera, sementara yang lain menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menunggu mendapat donor.
Transplantasi hati adalah pilihan pengobatan untuk orang-orang yang mengalami gagal hati stadium akhir yang tidak dapat dikontrol dengan menggunakan pengobatan lain. Transplantasi ini juga diperuntukkan untuk orang dengan kanker hati. Gagal hati dapat terjadi dengan cepat, dalam hitungan minggu (gagal hati akut), atau dapat terjadi perlahan-lahan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun (gagal hati kronis).
Penyebab Gagal Hati
Gagal hati bisa disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya:
- Sirosis hati
- Penyakit hati alkoholik
- Perlemakan hati nonalkohol
- Kanker hati stadium awal
- Hemochromatosis
- Sirosis primer biliary
- Sklerosis primer cholangitis
- Penyakit Wilson
- Empedu duktus atresia
- Cystic fibrosis
Risiko
Operasi transplantasi hati membawa risiko komplikasi yang signifikan, termasuk:
- Komplikasi saluran empedu, termasuk:
- Kebocoran saluran empedu atau penyusutan saluran-saluran empedu
- Pendarahan
- penggumpalan darah
- Kegagalan hati
- Infeksi
- Masalah memori
- Penolakan tubuh terhadap organ hati yang baru
Efek Samping Obat Anti-Penolakan
Setelah transplantasi hati, Anda akan dianjurkan minum obat selama sisa hidup Anda untuk membantu mencegah tubuh menolak hati yang baru. Obat-obat ini dapat menyebabkan berbagai efek samping, termasuk:
- Penipisan tulang
- Diabetes
- Diare
- Sakit kepala
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
Tingkat Keberhasilan Transplantasi Hati
Kesuksesan transplantasi hati tergantung pada situasi Anda. Secara umum, sekitar 72 persen orang yang menjalani transplantasi hati tetap hidup setidaknya selama lima tahun. Itu berarti bahwa untuk setiap 100 orang yang menerima transplantasi hati ada sekitar 72 orang yang tetap akan hidup selama lima tahun dan 28 orang akan meninggal dalam waktu lima tahun.
Orang yang menerima organ hati dari donor hidup memiliki tingkat ketahanan hidup yang lebih tinggi karena mendapatkan donor berarti waktu menunggu yang lebih pendek. Untuk transplantasi hati menggunakan donor hidup, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun adalah sekitar 78 persen. Itu berarti bahwa untuk setiap 100 orang yang menerima transplantasi hati menggunakan donor hidup, 78 orang akan hidup selama lima tahun dan 22 orang akan meninggal dalam waktu lima tahun.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.