Munculnya tanda persalinan sangat bervariasi pada masing-masing ibu hamil. Beberapa tanda biasanya dirasakan sebelum tanggal taksiran persalinan (TP), terkadang pas, dan bahkan tidak jarang yang melampaui.
Tidak semua tanda persalinan dialami semua ibu hamil, contohnya keputihan sebelum persalinan. Apabila ibu hamil mengalami tanda persalinan berupa keputihan, maka ibu hamil harus mengenali dan menyikapinya dengan tepat.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Baca juga: Persiapan Melahirkan Yang Tak Boleh Terlewatkan
Ciri ciri keputihan persalinan dan tanda-tanda persalinan sudah dekat
Oleh sebab itu, simaklah ciri-ciri keputihan persalinan dan tanda-tanda persalinan lainnya yang menunjukkan bahwa persalinan sudah dekat, sebagai berikut:
1. Keputihan yang lebih banyak
Selama kehamilan, banyak darah yang mengalir ke area leher rahim (serviks) sehingga menyebabkan produksi lendir yang tinggi yang keluar dari jalan lahir dengan sebutan 'keputihan'. Keputihan terdiri dari sekresi leher rahim, sel-sel tua dari dinding vagina, dan flora bakteri normal. Keputihan saat hamil seperti ini umumnya terjadi pada trimester pertama dan ketiga.
Peningkatan jumlah cairan ini tidak perlu dikhawatirkan, karena cukup umum bagi ibu hamil dan biasanya tidak berbahaya. Hal ini menjadi tantangan bagi ibu hamil untuk menggunakan panty liner, mengganti celana dalam lebih sering, dan mungkin merasa sedikit tidak nyaman di area V.
Keputihan yang menandakan persalinan sudah dekat umumnya berwarna putih atau putih pudar, dan volumenya akan meningkat seiring mendekatnya tanggal taksiran persalinan (TP). Cairan ini tentu berbeda dengan "bloody show", yang bisa berwarna merah jambu dan menunjukkan bahwa sebentar lagi bayi akan dilahirkan.
Perubahan warna keputihan menjadi hijau / kuning atau berbau bisa menandakan infeksi. Sedangkan cairan yang terlalu encer seperti air seni mengindikasikan bocornya air ketuban. Oleh karena itu, segera periksakan ke bidan atau dokter kandung setiap kali ibu hamil mengalami keputihan yang tidak normal.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
2. Bloody Show
Sumbat lendir yang 'menyegel' leher rahim (serviks) dapat luruh sewaktu-waktu hingga 12 hari sebelum persalinan. Sumbat lendir yang luruh (bloody show) ini akan berbentuk seperti gumpalan jelly bergaris darah berwarna merah muda. Lendir darah ini dapat keluar sekaligus banyak atau sedikit demi sedikit.
Sumbat lendir sebenarnya terbentuk di awal kehamilan, sekitar minggu ketujuh. Tujuannya adalah untuk menutup leher rahim guna mencegah infeksi. Ketika bloody show mulai keluar, itu pertanda bahwa serviks mulai terbuka dan persalinan sebentar lagi.
Bagi ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan, persalinan mungkin akan terjadi beberapa hari setelah bloody show, namun apabila ini bukanlah persalinan pertama, biasanya persalinan akan berlangsung beberapa jam setelah bloody show.
3. Bayi Turun ke Bawah
Apabila sebelumnya ibu hamil agak sulit bernafas, namun sekarang nafas kembali lebih lega. Hal ini adalah indikasi bahwa posisi bayi telah turun ke bawah, mengarah lebih dalam ke panggul, tekanan pada diafragma berkurang sehingga paru-paru lebih leluasa bergerak. Namun ada gejala lain yang mulai lebih terasa yaitu mulai sering buang air kecil. Ini tak lain akibat tekanan oleh bayi pada kandung kemih, yang notabenenya terletak di sisi bawah.
Baca juga: Penyebab Bayi Sungsang Dalam Proses Persalinan
4. Kram dan Nyeri Punggung
Semakin dekat dengan waktu persalinan, ibu hamil mungkin merasakan beberapa kekakuan serta rasa sakit di punggung bawah dan selangkangan. Hal ini diakibatkan otot dan sendi meregang dan bergeser guna mempersiapkan 'jalan' untuk kelahiran.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
5. Sendi Terasa Lebih Longgar
Selama kehamilan, hormon relaksin telah membuat ligamen sedikit lebih longgar. Hormon yang sama juga bertanggung jawab dalam melonggarkan sendi menjalang persalinan. Sebelum melahirkan, ibu hamil mungkin merasa bahwa persendian di seluruh tubuhnya terasa tidak kencang dan lebih kendor. Inilah cara tubuh untuk membuka panggul, guna mempersiapkan 'jalan' untuk kelahiran sang bayi.
6. Lebih Berenergi
Saat kehamilan, ibu hamil mungkin lebih senang untuk tidur siang, namun hal ini akan berubah menjelang persalinan. Ibu hamil jadi lebih sering bangun pagi dengan penuh energi. Ibu hamil pun akan termotivasi untuk membuat daftar hal-hal yang harus dilakukan, dibersihkan, dibeli, dst. Meskipun merasa lebih berenergi, namun ibu hamil tetap harus menghemat energi, tidak boleh terlalu lelah supaya tidak kelelahan saat proses persalinan.
7. Braxton Hicks
Braxton Hicks atau kontraksi palsu adalah kondisi di mana rahim akan mengencang secara tidak teratur. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dialami sepanjang kehamilan, namun hal ini lebih sering terjadi ketika persalinan sudah semakin dekat. Terkadang memang terasa intens dan membuat tidak nyaman, akan tetapi ketidakteraturan itulah yang membedakan kontraksi palsu dan asli (kontraksi persalinan).
8. Kontraksi Persalinan
Selama kontraksi, otot-otot dalam rahim mengencang dan rasa sakitnya akan terus meningkat. Saat ibu hamil meletakkan tangan di atas perut, rahimnya akan terasa semakin keras. Sebaliknya ketika otot-otot rileks, rasa sakit akan memudar dan ibu hamil dapat merasakan kekerasan rahimnya mereda.
Kontraksi berfungsi untuk mendorong bayi ke bawah dan membuka serviks. Kontraksi persalinan memiliki ciri khas : teratur, semakin intens, semakin sering, dan durasinya semakin lama. Apabila kontraksi terjadi setiap 5 menit, maka tiba saatnya untuk menghubungi dokter atau bidan.
Baca juga: Perbedaan Kontraksi Menjelang Proses Melahirkan
9. Penipisan dan Pembukaan Serviks
Pada bulan terakhir kehamilan, serviks akan mulai meregang dan menipis. Hal ini menandakan bahwa bagian bawah rahim telah bersiap-siap untuk persalinan, karena serviks yang tipis akan lebih mudah membuka.
Semakin mendekati hari persalinan, pembukaan serviks akan semakin besar. Pembukaan diukur dengan satuan cm atau "jari" selama pemeriksaan secara manual. Pembukaan penuh atau pembukaan 10 cm berarti ibu hamil siap melahirkan. Penyedia layanan kesehatan dapat memberi tahu ibu hamil berapa cm pembukaan serviksnya dan berapa persen penipisannya.
10. Ketuban Pecah
Sebagian besar ibu hamil mengalami ini saat persalinan di rumah sakit, namun tidak menutup kemungkinan ini dapat terjadi kapan saja sebelum persalinan dimulai. Saat bayi akan lahir, kantung ketuban akan pecah dan cairan ketuban akan mengalir keluar melalui jalan lahir. Hal ini dapat terasa seperti semburan tiba-tiba atau tetesan terus-menerus. Cairan ini tentunya berbeda dengan keputihan persalinan atau bloody work yang dijelaskan sebelumnya.
Ibu hamil tidak bisa hanya mengandalkan keputihan sebagai tanda persalinan sudah dekat, cermati juga tanda persalinan lain yang menyertainya. Sikapi dengan tepat setiap gejala yang muncul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.