HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Kesalahan Berolahraga yang Sering Menyebabkan Tulang Retak

Dipublish tanggal: Agu 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 24, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kesalahan Berolahraga yang Sering Menyebabkan Tulang Retak

Semua orang tahu bahwa menerapkan gaya hidup aktif baik untuk kesehatan. Tetapi seringkali banyak orang lupa bahwa tubuh juga memerlukan waktu istirahat yang cukup. Seperti banyak hal dalam hidup, moderasi adalah kuncinya. 

Terlalu sering berolahraga dapat menyebabkan kelelahan pada tubuh dan menyebabkan komplikasi. Fraktur stres adalah salah satunya. Selain terlalu memforsir tubuh dengan latihan, beberapa kesalahan dalam berolahraga juga dapat menyebabkan kondisi ini. 

Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa itu Fraktur Stres?

Fraktur stres adalah retakan kecil pada tulang yang disebabkan oleh akumulasi kerusakan pada tulang ketika ada dampak berulang pada area yang sama. Patah tulang jenis ini berkembang ketika otot menjadi lelah dan tidak dapat menahan beban dari aktivitas berlebihan. 

Rasa sakit yang dirasakan akibat fraktur stres berbeda dari kondisi lain. Dalam hal ini, nyeri akibat fraktur stress akan meningkat selama latihan dan menghilang saat beristirahat.

Apa yang menyebabkan Terjadinya Fraktur Stres?

Ketika tulang terlibat dalam aktivitas baru yang dapat menyebabkan stres, seperti latihan rutin dengan regimen baru, tulang mungkin akan mengalami kesulitan menyesuaikan diri. 

Sehingga dapat memicu terjadinya fraktur stres. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya fraktur stres.

  • Peningkatan frekuensi latihan

Seorang atlet profesional yang memiliki sesi latihan yang padat dengan waktu istirahat yang sedikit, dapat berisiko mengalami fraktur stres. 

Misalnya, pelari santai yang terbiasa menjalani latihan dua hingga tiga kali seminggu dapat mengalami fraktur stress pada pergelangan kaki, atau tulang kering, jika mereka secara tiba-tiba mengubah sesi latihan menjadi enam kali seminggu.

  • Peningkatan durasi latihan

Meningkatkan lamanya durasi dalam satu sesi latihan secara tiba-tiba dapat menyebabkan terjadinya fraktur stress. 

Misalnya, seorang penari balet yang terbiasa melakukan sesi latihan selama 30 menit sehari dapat mengalami fraktur stres jika meningkatkan durasi sesi latihan menjadi 90 menit atau lebih.

  • Peningkatan intensitas latihan

Bahkan jika Anda tidak mengubah frekuensi latihan rutin, perubahan tingkat tenaga pada latihan Anda masih dapat menyebabkan terjadinya fraktur stres, jika tubuh tidak diberi waktu untuk menyesuaikan diri dengan tingkat intensitas pada latihan yang baru. 

Misalnya, seorang atlet lari yang terbiasa dengan 30 menit level sedang pada mesin elliptical trainer setiap minggunya, mungkin akan mengalami fraktur stres jika ia beralih ke tiga sesi latihan dengan mencampur sprint dan plyometrics. 

Fenomena yang sama dapat terjadi ketika atlet secara dramatis meningkatkan kecepatan.

  • Perubahan kondisi dalam berolahraga

Atlet yang sudah terbiasa menjalani satu jenis olahraga pada suatu tempat dapat mengalami fraktur stress jika mereka beralih ke tempat yang lain. 

Contohnya beralih dari lapangan tenis rumput ke lapangan tenis tanah, beralih dari rumput alami ke rumput sintetis, atau beralih dari berlari di treadmill ke berlari di lapangan.

Penyebab Fraktur Stres lainnya meliputi:

  • Otot menjadi lelah karena penggunaan berulang sehingga memberikan beban yang lebih berat pada tulang.
  • Kesalahan dalam pelatihan atau teknik.
  • Aktivitas berulang dalam olahraga dengan intensitas tinggi tertentu, seperti lari jarak jauh, basket, tenis, trek dan lapangan, senam, dan menari.
  • Alas kaki yang tidak sesuai (sepatu yang terlalu usang, terlalu tipis, atau terlalu kaku).
  • Masalah kaki, seperti lecet, atau tendonitis, yang dapat memengaruhi cara kaki menyentuh tanah.

Cara mengatasi Fraktur Stres

Jika Anda merasa mengalami patah tulang karena stres, berhentilah berolahraga segera dan konsultasikan dengan dokter. Untuk memastikan kondisi Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan X-Ray atau MRI.

Tatalaksana awal yang dapat dilakukan adalah istirahat, penggunaan obat antiinflamasi, peregangan dan penguatan otot. Anda mungkin memerlukan waktu hingga 6 - 12 minggu untuk pulih, tergantung pada tingkat keparahannya. 

(Jika Anda benar-benar harus tetap fit untuk mengikuti lomba maraton atau kompetisi lainnya, Anda masih dapat menjalani latihan dengan intensitas rendah.

Fraktur stres mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada fraktur normal karena fraktur ini terjadi karena stres berulang yang terakumulasi dari waktu ke waktu. 

Kadang-kadang, kondisi ini tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan pembedahan untuk fiksasi dan pencangkokan tulang. Dalam beberapa kasus, pemasangan gips mungkin disarankan oleh dokter.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Exercises for strong bones. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/live-well/exercise/exercises-for-strong-bones/)
Weight training: Do's and don'ts of proper technique. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/weight-training/SM00028)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app