Salah satu hal normal yang penting dalam sebuah hubungan antar pasangan yang sah adalah seks. Karena dengan melakukan hubungan seks, Anda juga dapat mengalami kehamilan dan memiliki keturunan. Oleh sebab itu, hubungan seks dan bercinta dengan pasangan sangatlah penting, terutama bagi pria.
Salah satu caranya dengan melakukan oral seks agar wanita mencapai klimaks. Tetapi banyak pria beranggapan bahwa mereka sudah memuaskan pasangannya, padahal dalam kenyataannya banyak pria yang melakukan beberapa kesalahan saat oral seks.
Beberapa kesalahan pria saat oral seks
1. Tidak ada komunikasi dengan pasangan
Banyak pria mengira bahwa wanita selalu merasa nikmat saat oral seks, padahal ada pula wanita yang berpura-pura mengalami orgasme karena merasa tidak enak dengan pasangannya.
Maka dari itu, dalam melakukan hubungan seksual sebaiknya tidak boleh hanya salah satu pasangan saja merasa nikmat karena aktivitas seks seharusnya dinikmati oleh kedua belah pihak bukan satu pihak saja. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan komunikasi yang baik saat melakukan oral seks.
Misalnya, saat melakukan hubungan seks cobalah bertanya kepada pasangan mengenai apa yang dirasakan dan mintalah pendapat mengenai apa yang ingin dilakukan dan tidak demi kenyamanan kalian berdua. Anda bisa mulai memberikan pertanyaan, seperti gerakan atau perasaan yang dirasakan ketika melakukan oral seks. Jika pasangan Anda merasa kurang nyaman, jangan memaksakan hasrat Anda, tetapi cobalah untuk mengerti dan cari solusi yang baik untuk keduanya.
Baca juga: Penyebab Hubungan Intim Tidak Nikmat
2. Gerakan lidah terlalu cepat
Banyak pria yang berpikir bahwa semakin cepat lidah bergerak maka semakin nikmat, padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bagi wanita yang baru pertama kali melakukan oral seks, gerakan lidah yang terlalu cepat akan membuatnya merasa kurang nyaman.
Untuk meningkatkan rasa nyaman antar pasangan, sebaiknya Anda menggerakan lidah secara perlahan dan lembut. Selain membuat wanita merasa lebih nyaman, hal ini juga bisa membuat Anda lebih lama dalam bereksplorasi di tubuh pasangan dan menemukan titik yang dapat merangsang pasangan untuk mencapai klimaks.
3. Tidak ada foreplay
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pasangan dalam oral seks adalah tidak dilakukannya fore play terlebih dahulu. Terkadang, Anda langsung meminta pasangan untuk segera melakukan oral seks tanpa diawali pemanasan, hal tersebut dapat membuat wanita merasa kurang nyaman dan canggung.
Sehingga ada baiknya sebelum melakukan oral seks, Anda melakukan foreplay (pemanasan) dengan pasangan. Anda dapat memulainya dengan melakukan ciuman di bibir serta leher pasangan, lalu bergerak ke bagian telinga, pundak, dada, puting payudara, perut, dan vagina. Buatlah pasangan merasa rileks sebelum melakukan oral seks sehingga pasangan lebih merasa nyaman.
Baca juga: Manfaat Foreplay Sebelum Bercinta
4. Tidak ada variasi
Menerapkan teknik yang sama pada setiap aktivitas oral seks tidak selalu memberikan jaminan rasa nikmat pada pasangan. Karena kenikmatan yang dirasakan wanita saat melakukan oral seks juga dipengaruhi oleh suasana hati (mood).
Selain itu, teknik yang sama dalam melakukan oral seks dapat membuat pasangan Anda menjadi lebih cepat bosan sehingga Anda perlu mencoba berbagai teknik dan posisi lainnya saat melakukan oral seks. Anda bisa mengubah posisi seks dengan pasangan anda dengan posisi seperti duduk, berbaring, berdiri, atau berlutut.
5. Tidak tahu anatomi vagina
Supaya pasangan dapat mencapai klimaks, Anda perlu mengetahui sedikit banyak mengenai anatomi vagina, termasuk bagian klitoris. Klitoris sendiri berada di ujung saraf yang tersebar di vagina wanita yang biasanya menghasilkan kepuasan seks paling tinggi.
Dengan mengetahui bagian alat kelamin wanita, hal ini dapat membantu mempercepat rangsangan terutama ketika terjadi pada klitoris. Tetapi Anda tidak perlu melakukannya secara terburu-buru, Anda dapat meningkatkan rangsangan mulai dari vagina ataupun paha bagian dalam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.