Gigi berlubang merupakan kerusakan pada gigi yang muncul akibat kurangnya menjaga kebersihan gigi dan perawatan rutin ke dokter gigi. Kondisi ini harus segera diobati sebab jika dibiarkan begitu saja, dapat memicu berbagai penyakit berbahaya yang mungkin tak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Memangnya, apa saja bahaya gigi berlubang yang dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan? Berikut selengkapnya.
Bahaya gigi berlubang jika dibiarkan
Gigi berlubang pada umumnya merupakan lubang pada permukaan gigi geraham belakang yang berwarna hitam atau kecoklatan. Munculnya gigi berlubang pada geraham yang berfungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan, biasanya terjadi pada usia anak-anak. Namun tak jarang juga orang dewasa mengalaminya.
Bahaya gigi berlubang yang dibiarkan tanpa penanganan ternyata tidak hanya sekadar memicu infeksi di sekitar mulut. Tanpa disadari, infeksi ini dapat menyebar ke berbagai jaringan tubuh lainnya dan memicu berbagai penyakit dalam tubuh.
Berikut berbagai bahaya gigi berlubang yang dibiarkan tanpa pengobatan, antara lain:
1. Rasa nyeri yang menyakitkan
Tingkat keparahan nyeri yang timbul akibat gigi berlubang tergantung pada seberapa besar lubang pada gigi tersebut. Namun tetap saja, sekecil apa pun lubang pada gigi tak boleh disepelekan.
Anda bisa merasakan nyeri hingga berdenyut-denyut pada gigi berlubang, kemudian hilang dan muncul kembali. Kondisi ini dapat terjadi secara terus-menerus bahkan berpotensi semakin parah bila tak segera diobati.
Rasa nyeri yang terus muncul bisa menjalar sampai ke telinga dan menyebabkan sakit kepala. Pada orang yang mengalami gigi berlubang yang cukup parah, mereka dapat mengalami perubahan suasana hati secara dratis dan cenderung emosian, terutama jika ada suara keras di sekitarnya.
2. Kerusakan tulang rahang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahaya gigi berlubang yang tak segera ditangani dapat memicu infeksi yang menjalar ke jaringan tubuh lainnya, termasuk gusi. Hati-hati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rahang Anda.
Kerusakan yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya perubahan struktur rahang Anda. Gigi berlubang yang sudah sangat parah berisiko tinggi memicu pembusukan pada beberapa gigi geraham Anda, sehingga pada akhirnya ada beberapa gigi yang ompong.
Sedikit demi sedikit, gigi akan terus bergeser ke bagian yang ompong. Hal inilah yang membuat struktur pada tulang rahang Anda jadi berubah.
Baca juga: Penyebab Nyeri Pada Rahang
3. Terbentuknya abses atau kantung nanah
Infeksi akibat gigi berlubang yang tidak cepat diobati juga dapat memicu abses atau kantung nanah, terutama di bagian gusi atau gigi yang berlubang.
Kantung nanah atau abses adalah kumpulan cairan yang muncul akibat menumpuknya bakteri di dalam mulut. Hal ini biasanya jadi pertanda bahwa infeksi gigi berlubang telah menyebar ke jaringan lunak di dalam mulut, seperti pulpa hingga dan area dalam mulut lainnya.
4. Penyakit gusi atau gingivitis
Gusi juga merupakan area yang paling rentan terinfeksi saat ada gigi yang berlubang. Ketika berkembang menjadi penyakit gusi, maka istilah medis menyebutnya dengan gingivitis.
Gejala penyakit gusi meliputi nyeri dan peradangan pada gusi, gusi tampak kemerahan, dan terjadi pembengkakan pada gusi. Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu kasar.
Bila bahaya gigi berlubang yang satu ini tak segera diobati, maka risiko penyakit gusi bisa semakin parah. Tidak menutup kemungkinan akan memicu masalah gusi lainnya, salah satunya periodontitis.
Baca selengkapnya: Gejala Penyakit Gusi
5. Infeksi jantung
Tak hanya di sekitar gigi dan mulut saja, bahaya gigi berlubang yang sudah parah dapat memicu infeksi pada bagian tubuh lainnya, salah satunya jantung. Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya gigi berlubang dengan penyakit jantung?
Di bawah gigi terdapat pembuluh-pembuluh darah yang saling terhubung dan berakhir pada jantung. Ketika mengalami gigi berlubang, maka bakteri yang menempel pada gigi dapat masuk ke dalam aliran darah hingga mencapai jantung.
Infeksi ini disebut dengan infective endocarditis, suatu kondisi yang membutuhkan pengobatan antibiotik agar infeksinya tidak semakin parah. Itulah sebabnya, masalah gigi berlubang bukan lagi menjadi masalah sepele dan harus cepat-cepat ditangani untuk mencegah risiko infeksi jantung.
6. Risiko penyakit stroke
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selain menyebabkan penyakit infeksi pada jantung, bahaya gigi berlubang juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit stroke.
Hal ini didasarkan pada penelitian yang menemukan bahwa infeksi oral yang terjadi pada pasien cerebrovascular ischemia dapat memicu terjadinya stroke. Cerebrovascular ischemia adalah kondisi yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak. Nah, infeksi pada gigi dan mulut dapat memperparah kondisi tersebut.
Bagaimana cara mencegah bahaya gigi berlubang?
Tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah segera konsultasi dan periksakan gigi berlubang Anda ke dokter gigi. Hal ini bertujuan supaya Anda segera mendapatkan penanganan dan obat yang tepat dan sesuai kondisi Anda.
Yang tak kalah penting, mulailah jaga kebersihan gigi dan mulut Anda setiap hari. Jangan lupa untuk selalu menyikat gigi sehabis makan, terlebih setelah makan kue, permen, cokelat, dan makanan manis lainnya. Hal ini dapat membantu mencegah bahaya gigi berlubang menjadi infeksi lanjutan dalam tubuh.
Baca juga: Perawatan Gigi Berlubang: Tambal Atau Cabut?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.