Kehamilan menjadi salah satu masa paling penting sebelum beranjak menjadi seorang ibu. Karena itulah, seorang calon ibu harus benar-benar memperhatikan berbagai hal selama masa kehamilan, salah satunya makanan. Banyak makanan yang aman dikonsumsi, namun tak sedikit pula makanan yang harus dihindari saat hamil.
Berdasarkan jenis dan cara pengolahannya, berikut beberapa makanan yang harus dihindari selama kehamilan.
Makanan yang Harus Dihindari Saat Hamil
Beberapa makanan yang harus dihindari saat hamil yaitu makanan mentah, junk food, susu dan keju tanpa pasteurisasi, buah dan sayuran yang tidak di cuci bersih serta alkohol. Sedangkan beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi selama kehamilan meliputi seafood, jeroan dan kafein.
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Seafood
Saat ini, pencemaran air laut sudah memasuki batas yang cukup mengkhawatirkan. Limbah plastik dan berbagai limbah kimia yang bersifat toksik seperti logam maupun merkuri yang terapung dan terendap di lautan tentunya akan memengaruhi lingkungan hidup biota laut, seperti ikan maupun kerang-kerangan.
Hindari kerang dan makanan laut yang mengandung merkuri
Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan laut. Meskipun didalamnya cukup banyak terkandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan asam lemak.
Beberapa jenis hidangan laut yang cukup banyak terkandung limbah kimia terutama merkuri diantaranya seperti ikan hiu, ikan tuna, ikan marlyn, king mackarel dan kerang. Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi, tidak lebih dari 1-2 porsi/bulan.
Sedangkan untuk jenis ikan dengan kadar merkuri rendah seperti ikan teri, ikan salmon, ikan air tawar (lele, ikan mas atau nila) dan jenis udang-udangan dapat dikonsumsi hingga 2 kali seminggu.
2. Makanan Mentah atau Setengah Matang
Makanan mentah atau setengah matang, baik berupa ikan maupun daging termasuk salah satu makanan yang harus dihindari saat hamil. Mengapa? karena makanan jenis ini dapat meningkatkan risiko infeksi dari berbagai bakteri maupun parasit.
Salah satu infeksi yang rentan menyerang ibu hamil ketika mengonsumsi makanan mentah ialah infeksi listeria atau listeriosis. Bakteri penyebab infeksi listeria dapat ditemukan di tanah, air, dan tanaman yang telah terkontaminasi.
makanan mentah pantangan ibu hamil
Infeksi ini tergolong berbahaya, baik terhadap keselamatan ibu maupun bayinya. Selain dapat menyebabkan keguguran, bayi yang dilahirkan pun berisiko besar menderita gangguan neurologis berat termasuk gangguan mental, epilepsi, dan kebutaan.
Untuk itu, sebaiknya konsumsilah makanan dengan tingkat kematangan yang sempurna. Hindari konsumsi sushi dan steak dengan tingkat kematangan rare atau medium.
Di samping itu, pilihlah sayur atau lalapan yang aman dikonsumsi. Pastikan mencucinya hingga bersih agar tidak ada bakteri yang tertinggal. Bila perlu, sayuran dapat di rebus atau di kukus terlebih dahulu selama beberapa menit.
3. Jeroan
Sebenarnya jeroan atau organ dalam hewan seperti hati menyediakan beberapa nutrisi penting. Seperti zat besi, vitamin B12, vitamin A dan tembaga, yang sarat akan kebaikan bagi ibu hamil juga bayinya.
batasi konsumsi jeroan selama hamil
Namun, para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsinya, hanya sekali seminggu saja. Hal ini bertujuan guna menghindari toksisitas vitamin A dan tembaga akibat konsumsi jeroan berlebih yang dapat menyebabkan cacat lahir dan keracunan hati.
4. Telur Mentah
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa konsumsi makanan mentah sebaiknya dihindari selama kehamilan. Anjuran ini berlaku pula pada telur.
Telur mentah bisa saja terkontaminasi bakteri Salmonella. Dampak dari keracunan bakteri ini dapat menyebabkan timbulnya beberapa gejala seperti deman, mual, muntah, nyeri perut dan diare. Gunakan telur yang telah dipasteurisasi atau di masak matang untuk menghindari infeksi bakteri Salmonella pada telur.
Baca juga: Inilah Manfaat dan Bahaya Telur Setengah Matang
5. Junk Food
Junk food atau makanan sampah merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan makanan tidak sehat karena hanya mengandung sedikit nutrisi dengan kandungan gula atau lemak jahat yang relatif tinggi.
Karena itulah junk food merupakan salah satu makanan yang harus dihindari saat hamil. Konsumsi makanan jenis ini terlebih di masa kehamilan dapat mengembangkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan atau kelahiran seperti preeklampsia dan diabetes gestasional.
6. Susu dan Keju tanpa Pasteurisasi
Susu dan keju tanpa pasteurisasi atau proses pemanasan sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, karena dapat mengandung beberapa bakteri bahaya seperti Listeria, Salmonella, E. coli dan Campylobacter. Infeksi bakteri tersebut tentunya akan sangat mengancam keselamatan ibu juga janin dalam kandungan.
Demi meminimalkan risiko infeksi bakteri, sebaiknya konsumsi susu, keju dan berbagai produk olahannnya yang telah melewati proses pasterurisasi.
7. Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci
Permukaan buah dan sayur bisa saja terkontaminasi oleh berbagai jenis bakteri atau parasit yang berasal dari tanah atau melalui proses panen, penyimpanan, transportasi hingga beredar ke pasar, baik tradisional maupun modern.
Salah satu infeksi berbahaya yang dapat timbul akibat konsumsi buah dan sayur yang tidak di cuci bersih terlebih dahulu adalah toksoplasmosis. Infeksi ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menempel lama di buah dan sayuran.
Sebagian besar penderita toksoplasmosis kerap tidak menimbulkan gejala. Sementara itu, pada beberapa orang mungkin akan merasakan gejala seperti flu yang berlangsung lama hingga satu bulan lebih.
Ibu hamil yang menderita infeksi toksoplasmosis dapat menularkan pada bayinya. Akibatnya akan terjadi kerusakan otak, hilangnya pendengaran dan gangguan penglihatan pada bayi yang mungkin timbul beberapa bulan atau beberapa tahun pasca dilahirkan.
8. Alkohol dan Kafein
Mengonsumsi alkohol selama kehamilan sangat amat tidak dianjurkan, karena dapat memengaruhi perkembangan otak bayi dan meningkatkan risiko keguguran serta cacat lahir.
Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol berisiko besar mengalami sindrom alkohol janin atau fetal alcohol syndrome (FAS). Sindrom ini dapat menyebabkan cacat fisik, kelainan jantung dan keterbelakangan mental pada bayinya kelak.
Sementara itu untuk kafein, para ahli menyarankan untuk membatasi asupannya kurang dari 200 mg selama kehamilan. Sekedar diketahui, dalam secangkir kopi seduh (237 ml) mengandung sekitar 95 mg kafein. Secangkir teh (237 ml) mengandung sekitar 47 mg kafein dan 12 ons (355 ml) minuman bersoda mengandung sekitar 33 mg kafein.
Lebih lanjut, baca: Panduan Minum Kopi untuk Ibu Hamil
Itulah beberapa makanan juga minuman yang harus dihindari atau dibatasi asupannya selama kehamilan. Perhatikan dengan benar segala asupan makanan yang hendak dikonsumsi, karena akan sangat memengaruhi bayi dan tumbuh kembangnya kelak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.