Dalam proses operasi, biasanya dibutuhkan beberapa tindakan medis untuk menjalankan operasi dengan lancar. Salah satunya adalah penggunaan anestesi spinal yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit di area bawah pinggang.
Selain itu, anestesi spinal ini memungkinkan pasien tetap terjaga selama operasi berlangsung. Anestesi jenis ini merupakan alternatif dari anestesi umum yang dilakukan untuk sebagian operasi.
Anestesi spinal memang aman digunakan dalam medis, hanya saja efek samping dari penggunaannya yaitu pasien akan merasakan mual dan pusing pasca operasi.
Pemberian anestesi spinal
Untuk memberikan anestesi spinal kepada pasien tidak boleh sembarangan. Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh dokter anestesi dimana pasien akan disuntikkan anestesi di dalam ruang operasi.
Untuk pemberian anestesi sendiri dilakukan dengan posisi tubuh dalam kondisi duduk atau berbarig miring dengan lutut menekut kea rah dada. Posisi ini dimaksudkan untuk membantu membuka celah di sela-sela ruas tulang belakang.
Dengan begitu anestesi spinal dapat masuk ke dalam tubuh dengan benar dan tepat sasaran.
Dalam menyuntikkan anestesi spinal, dokter akan terlebih dahulu menandai bagian tubuh yang akan diberikan anestesi serta memberikan antiseptic untuk mencegah kuman masuk ke dalam tubuh.
Setelah itu, dokter secara perlahan akan memasukkan jarum yang sangat halus ke bagian tengah punggung bagian bawah di ruas tulang belakang.
Anestesi akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum yang akan menuju ke cairan serebrospinal yang ada disekelilng sumsum tulang belakang. Pada proses ini pasien memang dilarang untuk menggerakkan badan meskipun merasakan sakit.
Setelah anestesi ini disuntikan ke tubuh, maka dalam 5-10 menit pasien akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan kaki.
Selain itu, penggunaan anestesi akan mempengaruhi saraf sensorik di bawah area penyuntikan sehingga bagian tubuh seperti perut, pinggul, bagian bawah, area kelamin, paha dan kaki akan mengalami mati rasa.
Oleh karena itu, pasien tidak akan mengalami nyeri selama operasi berlangsung. Anestesi spinal biasanya sering digunakan untuk jenis operasi yang lokasinya di daerah bawah pinggang sampai kaki.
Anestesi spinal ini sering dipakai dalam operasi sebagai berikut:
- Operasi Caesar
- Operasi pada rahim, vagina
- Operasi pada pembuluh darah kaki
- Operasi prostat, kandung kemih
- Operasi pada tulang di pinggul kaki dan sendi
- Serta operasi lain seperti ambeien, varises
Menentukan anestesi spinal yang tepat
Biasanya penggunaan anestesi spinal akan membuat pasien sadar bahkan mendengar apa yang terjadi di ruang operasi, hanya saja rasa nyeri saat operasi tidak akan terasa.
Biasanya dokter sebelum melakukan operasi akan menawarkan beberapa pilihan dan akan membantu pasien untuk menentukan keputusan terbaik untuk jalannya operasi.
Pada saat tertentu anestesi spinal dapat digabungkan dengan anestesi umum tetapi tetap harus sesuai dalam pantauan dokter dan tidak bisa sembarangan.
1. Anestesi spinal yang dikombinasikan dengan sedasi
Pada proses ini dokter akan memberikan obat ke dalam infus pasien agar pasien mengalami efek sedasi yaitu merasa nyaman dan mengantuk.
Namun pada proses ini pasien tetap dalam kondisi setengah sadar dan dapat mendengar suara di sekitarnya.
2. Anestesi spinal yang dilanjutkan dengan anestesi umum
Pada kondisi tertentu misalnya operasi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama dari jadwal maka dokter anestesi perlu menggunakan kombinasi anestesi spinal dan anestesi umum.
Hal ini bertujuan untuk membuat pasien tidak sadarkan diri secara total selama proses operasi berlangsung.
Mewaspadai efek samping anestesi spinal
Penggunaan anestesi spinal saat operasi memang aman digunakan dengan petunjuk dokter anestesi. Namun anestesi ini ternyata juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diketahui seperti mual, pusing, kedinginan hingga kelelahan.
Bahkan ada yang merasakan gatal dan tekanan darah yang rendah. Keluhan yang banyak dirasakan oleh kaum pria adalah kesulitan dalam buang air kecil.
Setelah efek anestesi spinal berakhir tentu para pasien dapat menggerakkan kakinya seperti semula. Risiko komplikasi juga mungkin bisa terjadi setelah penggunaan anestesi spinal seperti:
- Alergi
- Sakit kepala kronik
- Kejang
- Kerusakan saraf
- Pendarahan di area tulang belakang
- Infeksi di area tulang belakang
Meskipun anestesi spinal aman digunakan dalam beberapa jenis operasi, tetap Anda perlu waspada dalam penggunaan dan efek samping yang ditimbulkan.
Konsultasi kan kepada dokter anestesi solusi terbaik yang perlu dilakukan apalagi mengingat bila Anda memiliki riwayat kesehatan khusus. Hal ini tentu untuk menghindari resiko kesehatan yang lebih parah untuk pasien yang akan di operasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.