Selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental pun perlu diperhatikan. Belakangan ini cukup maraknya pemberitaan mengenai gejala depresi yang dialami oleh seseorang sehingga menyebabkan bunuh diri sungguh sangat menyedihkan. Maka dari itu, jika sedang mengalami sakit akibat kondisi fisik tertentu, kita akan memeriksakan diri ke dokter yang sesuai dengan kondisi yang dialami, seperti misalnya dokter spesialis penyakit dalam, dokter ahli gizi, dokter ahli jantung, dan sebagainya.
Tetapi jika mengalami stress atau gangguan kecemasan yang berkaitan dengan pikiran dan emosi, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter ahli kejiwaan. Tak perlu sungkan untuk meminta saran dan bantuan dari ahlinya, termasuk psikiater, psikolog, hingga terapis karena dengan begitu kondisi yang dialami mungkin akan mengalami perbaikan ke arah yang lebih baik.
Walaupun memerlukan waktu dan proses yang cukup lama serta membutuhkan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan psikiater yang cocok, tetapi memilih psikiater yang tepat juga perlu memperhatikan beberapa hal karena hal tersebut menjadi faktor sangat penting dalam membantu memulihkan kondisi dan mengembalikan kesehatan mental.
Baca juga: 3 Jenis, Gejala, dan Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan
Membedakan antara psikiater dan psikolog
Ternyata sebagian orang masih suka keliru dalam memahami profesi psikiater dengan psikolog. Banyak yang mengira kedua profesi tersebut adalah hal yang sama, padahal tidak demikian. Meskipun keduanya sama-sama menangani masalah kejiwaan dan gangguan mental, namun terdapat sejumlah perbedaan mendasar.
Psikiater
Psikiater merupakan profesi ahli medis yang memiliki konsentrasi pada penanganan masalah kesehatan mental melalui penggunaan obat-obatan maupun terapi. Untuk menjadi seorang psikiater, seseorang harus menyelesaikan pendidikan dokter umum terlebih dahulu baru melanjutkan pendidikan spesialis ilmu kedokteran jiwa atau psikiatri.
Psikolog
Sedangkan psikolog merupakan profesi yang mengkhususkan diri pada penanganan non-medis, seperti konseling atau psikoterapi. Seorang psikolog tidak memiliki kewenangan memberikan obat kejiwaan pada pasien karena hanya berfokus sebagai pendengar yang baik serta memiliki kesempatan sebagai konsultan bagi pasien.
Kiat-kiat memilih psikiater yang sesuai dan tepat
Untuk memilih dan menentukan psikiater yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan serta kondisi kesehatan mental yang dialami, maka bisa diikuti sejumlah arahan berikut:
Meminta saran pada dokter
Untuk mencari dan menemukan psikiater yang tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter umum atau psikolog terlebih dahulu dan menanyakan rekomendasi psikiater yang tepat. Biasanya dokter umum atau psikolog memiliki jaringan dan informasi terpercaya mengenai kebutuhan pasien akan ahli psikiater. Hal ini dapat disesuaikan pula dengan keluhan dan masalah kesehatan jiwa yang sedang dialami.
Tanyakan kepada keluarga atau teman
Selain bertanya kepada dokter umum atau psikolog, Anda juga bisa bertanya kepada rekan atau keluarga dekat. Bisa jadi salah satu di antara mereka memiliki informasi terkait psikiater yang bagus dan profesional untuk dapat membantu masalah Anda. Selain itu, Anda dapat menemukan psikiater yang tepat melalui komunitas, pencarian online, ataupun organisasi kesehatan terutama di bagian kesehatan mental.
Pertimbangkan biaya yang dibutuhkan
Jika Anda sedang mengikuti suatu program asuransi kesehatan biasanya terdapat daftar psikiater serta pilihan pengobatan yang terdapat dalam asuransi tersebut. Cek juga mengenai biaya yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi seperti biaya obat tertentu dan pertimbangkan soal biaya yang dibutuhkan. Jika Anda mengalami kebingungan, coba berkonsultasi pada pihak asuransi.
Tips menentukan pilihan psikiater yang tepat
Saat menentukan psikiater, ada hal yang perlu dipertimbangkan:
- Pilih psikiater yang memegang lisensi dan ijin praktek resmi yang tervalidasi
- Pertimbangkan faktor pengalaman, gender, dan gaya komunikasi psikiater
- Cari lokasi praktek yang dekat dengan rumah atau tempat tinggal
- Atur jadwal konsultasi dengan psikiater secara berkala
- Buat kesepakatan mengenai metode terapi serta pengobatan yang akan dijalani
Perhatikan juga adanya kemungkinan psikiater akan memberi rujukan ke dokter spesialis lain jika Anda membutuhkan penanganan medis khusus seperti dokter penyakit dalam untuk mengobati masalah diabetes ataupun hipertensi.
Kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan penanganan psikiater?
Seseorang yang mengalami masalah kejiwaan atau gangguan mental tertentu, bisa saja tidak memerlukan pengobatan dari psikiater, tetapi jika gejala atau kondisi kesehatan sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk mempengaruhi kesehatan fisik, ada baiknya untuk berkonsultasi ke psikiater, khususnya jika mengalami beberapa gejala berikut:
- Suasana hati, pikiran, ataupun emosi mudah berubah secara mendadak
- Merasa depresi, kecemasan, ketakutan berlebihan, insomnia, sampai ingin bunuh diri
- Berhalusinasi dengan mendengar suara asing
- Ketergantungan pada obat-obatan tertentu seperti narkoba atau obat terlarang
Secara umum, efek terapi yang didapatkan akan dirasakan setelah beberapa kali menjalani sesi pengobatan dengan psikiater. Keberhasilan pengobatan juga akan bergantung pada komitmen pasien dengan psikiater. Selain itu, kesabaran dan kerja sama yang baik dengan psikiater juga berpengaruh dalam pemulihan kondisi mental seseorang.
Baca juga: Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Rasa Cemas Berlebih
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.