Informasi umum
Koloid perak merupakan mineral. Menurut klaim promotor, perak diketahui tidak memiliki fungsi pada tubuh dan bukan merupakan suplemen mineral yang penting. Produk koloid perak pernah dipasarkan sebagai produk obat bebas. Pada tahun 1999, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS memutuskan bahwa produk-produk koloid perak ini dianggap tidak aman atau efektif.
Produk koloid perak yang dipasarkan sebagai obat baru untuk tujuan medis atau dipromosikan tanpa adanya jaminan penggunaan kini dianggap sebagai "salah merek" di bawah hukum tanpa persetujuan dari FDA.
Saat ini tidak ada persetujuan dari FDA mengenai produk obat bebas atau resep obat yang mengandung perak untuk diminum. Namun, masih ada produk koloid perak yang dijual sebagai pengobatan homeopati dan suplemen makanan.
Ada banyak iklan internet mengenai bagian-bagian generator yang menghasilkan koloid perak di rumah. Orang-orang yang memproduksi koloid perak di rumah kemungkinan tidak akan dapat mengevaluasi kemurnian atau kekuatan produk mereka. Ada banyak produk yang jauh lebih aman dan lebih efektif daripada koloid perak.
Terlepas dari kekhawatiran tentang keamanan dan efektivitas ini, orang-orang masih membeli koloid perak sebagai suplemen makanan dan menggunakannya untuk berbagai macam penyakit.
Orang-orang menggunakan koloid perak untuk kondisi seperti infeksi, kanker, diabetes, artritis, dan banyak lainnya, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini. Menggunakan koloid perak juga bisa jadi tidak aman.
Penggunaan dan efektifitas
Mungkin tidak efektif untuk
- Infeksi mata. Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan tetes mata koloid perak pada kedua mata bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran tidak mencegah infeksi mata. Juga, mengaplikasikan cairan koloid perak ke permukaan mata sebelum operasi mata tidak seefektif cairan povidone iodine mencegah infeksi mata.
Bukti yang tidak cukup untuk
- Bronkitis.
- Sindrom kelelahan kronis.
- Pencernaan.
- Infeksi telinga.
- Emfisema.
- Keracunan makanan.
- Infeksi jamur.
- Penyakit gusi.
- HIV / AIDS.
- Penyakit Lyme.
- Mencegah flu dan pilek.
- Rosacea.
- Infeksi sinus.
- Tukak lambung.
- TBC.
- Infeksi ragi.
- Kondisi lainnya.
Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas koloid perak dalam penggunaan ini.
Efek samping dan keamanan
Koloid perak TIDAK AMAN untuk diminum, dioleskan pada kulit, atau disuntikkan secara intravena (dengan IV). Perak dalam produk koloid perak akan tersimpan ke dalam organ-organ tubuh seperti kulit, hati, limpa, ginjal, otot, dan otak.
Hal ini dapat menyebabkan kulit kebiru-biruan yang ireversibel yang muncul pertama kali di gusi. Ini juga dapat merangsang produksi melanin pada kulit, dan area yang terkena sinar matahari akan menjadi semakin berubah warna.
Perhatian & peringatan khusus
Kehamilan dan menyusui: Koloid perak TIDAK AMAN untuk diminum, dioleskan ke kulit atau disuntikkan secara intravena (dengan IV). Perak dapat melewati plasenta. Peningkatan kadar perak pada wanita hamil telah dikaitkan dengan perkembangan abnormal pada telinga, wajah, dan leher pada bayi mereka.
Suplemen koloid perak juga dapat menyebabkan akumulasi perak dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kulit kebiru-biruan yang ireversibel, yang dikenal sebagai argyria. Perak juga dapat tersimpan dalam organ, yang dapat berdampak serius.
Interaksi
Interaksi moderat
Berhati-hatilah dengan kombinasi ini:
Antibiotik (antibiotik Quinolone) berinteraksi dengan KOLOID PERAK
Koloid perak dapat mengurangi jumlah antibiotik yang diserap oleh tubuh. Mengonsumsi koloid perak bersama dengan antibiotik dapat menurunkan efektivitas beberapa antibiotik.
Beberapa antibiotik yang dapat berinteraksi dengan koloida perak ialah ciprofloxacin (Cipro), enoxacin (Penetrex), norfloxacin (Chibroxin, Noroxin), sparfloxacin (Zagam), trovafloxacin (Trovan), dan grepafloxacin (Raxar).
Antibiotik (antibiotik Tetrasiklin) berinteraksi dengan KOLOID PERAK
Koloid perak dapat mengurangi jumlah antibiotik tetrasiklin yang dapat diserap oleh tubuh. Mengonsumsi koloid perak dengan antibiotik tetrasiklin dapat menurunkan efektivitas antibiotik tetrasiklin.
Untuk menghindari interaksi ini, konsumsi koloid perak dua jam sebelum atau empat jam setelah meminum tetrasiklin. Beberapa tetrasiklin yang termasuk adalah demeclocycline (Declomycin), minocycline (Minocin), dan tetrasiklin (Achromycin).
Levothyroxine berinteraksi dengan KOLOID PERAK
Koloid perak dapat mengurangi jumlah levothyroxine yang diserap oleh tubuh. Mengonsumsi levothyroxine bersama dengan koloid perak dapat menurunkan efektivitas tiroksin.
Penicillamine (Cuprimine, Depen) berinteraksi dengan KOLOID PERAK
Penicillamine digunakan untuk penyakit Wilson dan artritis reumatoid. Koloid perak dapat mengurangi jumlah penicillamine yang diserap oleh tubuh Anda dan mengurangi efektivitas penicillamine.
Dosis
Dosis koloid perak yang tepat tergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk koloid perak.
Ingatlah bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakannya.