Mengenai Kombucha
Golongan: jual bebas
Kemasan: botol dan jar (teh), kapsul, tablet
Kandungan: alkohol, vinegar (cuka), vitamin B, kafein, gula
Manfaat Kombucha
Kombucha memiliki aktivitas antioksidan yang bisa mencegah kanker. Selain itu, Kombucha juga bisa membantu mengatasi hilang ingatan, PMS (Premenstrual Syndrome), penuaan, tidak nafsu makan, menurunkan tekanan darah tinggi, memperkuat sistem imun dan sistem metabolisme.
Kombucha juga bisa mengatasi konstipasi atau sembelit, arthritis atau radang sendi, merangsang pertumbuhan rambut, dan bisa dioleskan ke kulit untuk meredakan rasa sakit.
Namun, manfaat Kombucha atau teh Kombucha memerlukan penelitian dan bukti lebih lanjut terkait efektivitas manfaat Kombucha.
Efek samping Kombucha
Kombucha sebenarnya aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang dewasa. Namun, apabila produk Kombucha terkontaminasi oleh jamur khususnya Aspergillus sp. dan bakteri Anthrax sp., maka akan menimbulkan beberapa efek samping bila dikonsumsi.
Efek samping mengonsumsi Kombucha yang terkontaminasi antara lain : infeksi yang disebabkan oleh yeast (ragi), masalah pada perut, perut menjadi tidak nyaman, reaksi alergi, kulit menjadi kuning (jaundice), mual, muntah, sakit di sekitar kepala dan leher, serta dapat menyebabkan kematian.
Dosis Kombucha
Dosis penggunaan Kombucha dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lainnya. Belum ada petunjuk dosis yang tepat untuk mengonsumsi Kombucha, maka sebaiknya Anda mengikuti saran dan resep dari dokter atau apoteker mengenai penggunaan tanaman herbal ini mengingat produk herbal tidak sepenuhnya aman dan tetap memiliki efek samping.
Interaksi Kombucha
Kombucha dapat berinteraksi dengan Disulfiram (Antabuse). Teh Kombucha mengandung alkohol dan tubuh akan memecah alkohol untuk menghilangkan efek buruk dari alkohol tersebut.
Sedangkan Disulfiram (Antabuse) dapat menurunkan proses pemecahan alkohol dalam tubuh. Bila Anda mengonsumsi Disulfiram (Antabuse) bersamaan dengan teh Kombucha, maka akan menyebabkan sakit kepala, muntah, dada berdebar – debar, dan reaksi yang tidak enak lainnya.
Maka, jangan mengonsumsi alkohol dalam bentuk apapun bila Anda sedang mengonsumsi Disulfiram (Antabuse).
Perhatian
Kombucha tidak aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki sistem imun lemah, contohnya pada orang yang menderita HIV/AIDS. Orang yang menderita HIV/AIDS lebih besar kemungkinannya terkena infeksi mikroorganisme.
Bila teh Kombucha disiapkan dalam botol atau jar berlapis timbal, maka keracunan timbal juga mungkin terjadi.
Bagi ibu hamil dan menyusui, belum ada penelitian yang menyatakan aman untuk mengonsumsi Kombucha. Sebaiknya ibu hamil dan menyusui tidak mengonsumsi Kombucha terlebih dahulu.
Bagi pecandu alkohol, Kombucha juga mengandung alkohol. Bila Anda memiliki masalah dalam minum alkohol, sebaiknya menghindari konsumsi Kombucha.
Bagi penderita diabetes, Kombucha dapat mempengaruhi kadar gula darah Anda. Sebaiknya Anda selalu rutin memantau kadar gula darah Anda bila Anda menderita diabetes dan mengonsumsi Kombucha.
Bagi penderita diare dan IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau sindrom iritasi usus besar, Kombucha mengandung kafein. Kafein yang terkandung dalam Kombucha terlebih lagi bila dalam jumlah besar, akan memperparah diare dan gejala IBS Anda.
Bagi pasien yang akan menjalani operasi, sebaiknya tidak mengonsumsi Kombucha selama minimal 2 minggu sebelum jadwal operasi. Hal ini menjadi penting karena konsumsi Kombucha dapat mempengaruhi kadar gula darah dan dapat mengganggu kestabilan kadar gula darah selama dan setelah operasi.
Bagi Anda yang memiliki sistem imun lemah, jangan mengonsumsi Kombucha terlebih bagi Anda yang mengidap HIV/AIDS, karena Kombucha dapat mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga bisa menyebabkan infeksi serius.