Obat lacidipine merupakan salah satu jenis obat yang bekerja pada kalsium di jaringan otot kita. Obat ini bekerja dengan memperlambat gerakan otot di dinding pembuluh darah serta menghambat kanal kalsium di dalam sel otot sehingga obat ini dapat memberikan relaksasi pada otot- otot di pembuluh darah.
Lacidipine merupakan bagian dari antagonis kalsium lipofilik dihidropiridine yang bekerja memperlambat aktivitas otot polos pada pembuluh darah. Obat ini memiliki efek kerja lambat tanpa menimbulkan reflek takikardia.
Obat ini bekerja sebagai agen antihipertensi yang dapat mendilatasi arteriol perifer dan menurunkan tekanan darah. Lacidipine memiliki efek aktivitas antioksidan lebih tinggi yang berpotensi pada efek antiaterosklerotik.
Dibanding dengan pemberian obat antihipertensi lainnya seperti diuretik, atenolol antagonis kalsium, atau ACEI (enalapril), obat ini memiliki jangka waktu yang hampir sama terkait efektivotas farmakodinamik saat masuk ke dalam tubuh
Obat ini bekerja dengan memblokir jalur kalsium L-type sehingga dapat menghambat influks kalsium transmembarn. Influks pada kalsium dapat menyebabkan rangsangan dan depolarisasi jaringan.
Obat ini bekerja dengan mengikat dan mengakumulasi lapisan ganda membran lipid dan mendifusi reseptor kalsium. Sehingga bekerja memblokis channel kalsium.
Mengenai Lacidipine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Antagonis kalsium
Manfaat Lacidipine
Manfaat utama pada obat lacidipine adalah sebagai terapi hipretensi guna menurunkan tekanan darah melalui relaksasi otot polos pada pembuluh darah. Lacidipine berfungsi untuk memperlambat pergerakan kalsium melalu sel-sel otot yang ada di dinding pembuluh darah. Dengan memperlambat asupan kalsium, lacidipine memberikan efek relaksan terhadap otot.
Apa Itu Hipertensi?
Hipertensi adalah peningkatan tekanan tinggi di atas normal yang sering di alami banyak orang sekarang. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Peningkatan tekanan darah di atas normal perlu dilihat pada adanya keterkaitan faktor resiko seperti adanya riwayat keluarga, emosional, makanan, dan kebiasaan hidup yang buruk, dan adanya penyakit lain yang memicu hipertensi. Hipertensi paling sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.
Gejala hipertensi antara lain:
- sakit kepala
- nyeri belakang leher
- penglihatan buram
- cepat lelah
- nyeri dada
- sulit bernapas
Dosis dan cara pemberian Obat Lacidipine
Obat lacidipine tersedia dalam bentuk tablet oral dengan dosis 2 mg dan 4 mg. Pemberian obat ini harus sesuai dengan resep dokter.
Untuk terapi awal hipertensi dapat diberika dosis kecil yakni 2 mg yang dikonsumsi setiap hari. Selama 3 minggu atau 1 bulan kemudian obat dapat ditingkatkan hingag 4 mg apabila tidak menunjukkan respon terhadap penurunan tekanan darah. Maksimum pemberian yaitu 6 mg perhari.
Selama mengonsumsi obat ini hendaknya diminum bersamaan dengan air putih, dilarang mengonsumsi obat ini bersama dengan makanan atau minuman lainnya seperti sirup, teh, kopi, dan jus.
Perhatian khusus pada penderita hipertensi yang hendak mengemudi, karena obat ini dapat beresiko efek samping yaitu pusing sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara. Sehingga dihimbau setelah mengonsumsi obat ini agar tidak mengemudi.
Efek samping Lacidipine
Efek samping yang dapat ditimbulkan selama mengonsumsi oat lacidipine antara lain:
- sakit kepala
- udem pada kaki
- takikardia
- rasa tidak nyaman pada perut
- gatal pada kulit
- lemas
- volum air kencing bertambah
- kram otot
- tremor
Efek samping berat yang memerlukan tindakan khusus antara lain:
- angina pektoris
- reaksi alergi hipersensitivitas
Kontraindikasi Lacidipine
Obat Lacidipine tidak boleh diberikan pada pasien dengan beberapa kondisi diantaranya:
- Dalam kondisi hamil atau menyusui
- Memiliki riwayat alergi obat lacidipine atau obat-obatan golongan Calcium channel bloker
- Memiliki riwayat stenosis aorta
- Memiliki riwayat serangan jantung beberapa bulan yang lalu
- Memiliki riwayat angina
- Dalam kondisi hipotensi
- Memiliki gangguan organ paru
- Memiliki riwayat gangguan intoleransi galakotsa, dan defisiensi laktosa
- Memiliki gangguan penyakit darah
- Tidak boleh diberikan pada anak-anak
Interaksi Obat
Obat lacidipine memiliki interaksi apabila diberikan bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Sehingga penggunaan obat serta dosis perlu diperhatikan dan disampaikan oleh dokter yang menagani. Beberapa obat tersebut diantaranya:
- Obat antibiotik
- Obat antihistamin
- Obat cimetidine
- Obat kortikosteroid
- Obat sedatif atau obat tidur
- Obat antiaritmia
- Beberapa jenis obat antihipertensi
- Minuman herbal