Tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular membuat penyakit ini disebut WHO sebagai pembunuh nomor satu di dunia. Di Indonesia sendiri, penyakit ini menjadi sebab 37% kematian dan merenggut nyawa tak kurang dari 600.000 orang di tahun 2014
Ditemui di sela-sela acara Health Talk bertajuk Memahami Penyakit Kardiovaskular di Gleneagles Hospital, beberapa waktu lalu, senior cardiologist Gleneagles Hospital and Mount Elizabeth Novena Hospital, Dr. Peter Ting mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk terkena penyakit ini, yang memang berkembang seiring dengan bertambahnya usia seseorang, meskipun tingkat progresi dan keparahannya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Mengenai Penyakit Kardiovaskular
“Penyakit kardiovaskular merupakan degenerasi dan disfungsi pembuluh darah, sebabnya adalah pengerasan dan penyempitan pada pembuluh darah itu yang seharusnya berfungsi menyalurkan darah untuk organ-organ vital pada tubuh, seperti hati, jantung dan otak. Seringkali gejala awal penyakit kardiovaskular tidak terlihat dan menjadi silent killer, padahal jika bisa dideteksi lebih awal bisa menjadi tonggak perubahan ke arah gaya hidup yang lebih sehat,” ungkap Dr. Peter Ting.
Menurutnya, hasil studi menunjukkan bahwa 90% penyakit kardiovaskular disebabkan oleh 9 faktor risiko utama, yaitu tingkat kolesterol, kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, kegemukan di bagian perut, tingkat aktivitas fisik, tingkat stres, nutrisi buruk dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Tindakan medis yang biasa dilakukan antara lain intervensi koroner perkutan, pembedahan, dan rangkaian pengobatan.
Hal penting untuk mengatasi penyakit kardiovaskular adalah pencegahan. “Pencegahan dapat dilakukan baik sebelum atau sesudah timbulnya gejala dan yang terpenting pencegahan itu harus mampu menyentuh akar permasalahan. Terapi gaya hidup atau rehabilitasi penyakit jantung menyasar faktor lingkungan yang bisa dimodifikasi," jelas Dr. Peter Ting.
Cara Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah pengecekan hipertensi dan kolesterol secara rutin, menjaga berat badan ideal dan berhenti merokok. Hipertensi dan merokok adalah dua penyebab kematian yang menakutkan. Jika kedua hal ini berhasil dideteksi dini, mungkin tidak membutuhkan pengobatan khusus dan bisa disembuhkan dengan terapi gaya hidup.
Penanganan Penyakit Kardiovaskular
Penanganan yang tepat dan diiringi perubahan gaya hidup bahkan dapat mengembalikan kondisi organ yang rusak ke tingkat risiko yang dapat dikontrol. Deteksi dini juga perlu dilakukan pada semua anggota keluarga untuk menelusuri riwayat penyakit keluarga.
"Kesadaran dan deteksi dini yang akurat akan sangat menolong dalam mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular tahap lanjut yang parah," ungkap Dr. Peter Ting menjelaskan.
Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dengan serius adalah proses rehabilitasi dari penyakit jantung yang melibatkan terapi gaya hidup. Terapi ini merupakan bagian integral dari penanganan kardiovaskular yang menyeluruh. Penanganan apapun tidak bisa dianggap menyeluruh tanpa terapi gaya hidup ini.
Terapi gaya hidup berkontribusi untuk menciptakan hasil jangka panjang yang lebih baik, meningkatkan kelangsungan hidup dan mengurangi kemungkinan serangan dan kematian akibat serangan jantung, serta menolong stabilisasi dan bahkan mengembalikan kondisi hingga dapat terus dikontrol.
"Terakhir, Anda memiliki peran penting untuk berkolaborasi dengan dokter Anda untuk melindungi jantung dan pembuluh darah Anda," tutup Dr. Peter Ting.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.