Minyak lavender adalah ramuan dari bunga lavender yang umumnya digunakan untuk mengatasi kegelisahan, insomnia, depresi,dan sakit kepala. Lavender juga dapat digunakan sebagai campuran dalam makanan dan minuman sebagai komponen rasa.
Namun dibandingkan dengan penggunaannya sebagai campuran makanan atau minuman, Lavender lebih sering digunakan dalam produk farmasi sebagai bahan pewangi dalam sabun, kosmetik, parfum, dan dekorasi.
Mengenai Minyak Lavender
Golongan
Suplemen herbal
Kemasan
Minyak (oil)
Kandungan
Linalool and Linalyl acetate
Manfaat Minyak Lavender
Lavender mengandung minyak yang tampaknya memiliki efek sedasi dan dapat digunakan untuk melemaskan otot. Penggunaan minyak Lavender juga tampaknya memiliki efek antibakteri dan antijamur. Berikut adalah aplikasi umum penggunaan minyak lavender :
- Kerontokan rambut (alopecia areata). Ada beberapa bukti bahwa mengoleskan minyak lavender dalam kombinasi dengan minyak dari thyme, rosemary, dan cedarwood dapat meningkatkan pertumbuhan rambut sebanyak 44% setelah 7 bulan perawatan.
- Kegelisahan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi 80-160 mg produk minyak lavender (Silexan, Dr Willmar Schwabe GmbH & Co. KG) selama 6-10 minggu dapat mengurangi gejala kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
- Sariawan. Penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan 2 tetes minyak lavender ke area yang terkena tiga kali sehari dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit akibat sariawan dan mempercepat penyembuhan sariawan.
- Nyeri haid. Pijat aromaterapi menggunakan minyak lavender dipercaya dapat mengurangi rasa sakit yang terkait dengan menstruasi pada beberapa wanita dibandingkan dengan pijat biasa.
Selain itu, menghirup minyak lavender selama 3 hari pertama menstruasi tampaknya dapat mengurangi sakit perut dan sakit punggung pada wanita dengan nyeri haid.
- Nyeri setelah operasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup esensi lavender saat menerima obat penghilang rasa sakit secara intravena (dengan IV) dapat membantu mengurangi rasa sakit pada wanita setelah menjalani operasi caesar.
Penelitian lain menunjukkan bahwa menghirup aroma lavender selama 3 menit setiap 6 jam dapat mengurangi rasa sakit dan mengurangi kebutuhan untuk menggunakan anti nyeri seperti acetaminophen setelah tonsilektomi pada anak usia 6-12 tahun.
Dosis Minyak Lavender
Minyak Lavender aman digunakan oleh sebagian besar kalangan. Minyak lavender dapat digunakan secara aman dengan cara diminum, dioleskan ke kulit, atau dihirup dalam dosis yang sesuai.
Dosis penggunaan minyak lavender untuk dewasa meliputi :
- Penggunaan dengan cara diminum : Untuk mengatasi gangguan cemas: 80-160 mg bahan minyak lavender (Silexan, Dr Willmar Schwabe GmbH & Co. KG) dikonsumsi setiap hari selama 6-10 minggu.
- Penggunaan dengan cara dihirup :
- Untuk mengatasi kegelisahan : minyak lavender dengan kandungan 2% yang diaplikasikan pada cotton bud dan dihirup selama 15 menit. Dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu dan dilakukan selama empat minggu.
- Nyeri haid : Oleskan minyak lavender pada kain, hirup selama 30 menit untuk 3 hari pertama haid.
- Nyeri setelah operasi: oleskan minyak lavender 2% pada daerah hidung sebelum operasi, 3,6 dan 8 jam setelah operasi.
- Penggunaan dengan cara diaplikasikan langsung ke kulit :
- Untuk bintik-bintik botak (alopecia areata) : Kombinasi minyak esensial termasuk 3 tetes lavender, 3 tetes rosemary, 2 tetes thyme, dan 2 tetes kayu cedar, semuanya dicampur dengan 3 mL minyak jojoba dan 20 mL minyak biji anggur. Setiap malam, campuran ini dipijat ke kulit kepala selama 2 menit dengan handuk hangat yang ditempatkan di sekitar kepala untuk meningkatkan penyerapan.
- Sariawan: 2 tetes larutan yang mengandung 36 mg minyak lavender per tetes, diterapkan tiga kali sehari.
Efek samping Minyak Lavender
Beberapa efek samping yang dapat muncul saat menggunakan minyak lavender meliputi :
- Saat diminum, minyak lavender dapat menyebabkan konstipasi, sakit kepala, dan nafsu makan yang meningkat.
- Ketika diterapkan pada kulit, minyak lavender kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi, meskipun hal ini jarang terjadi.
Interaksi Minyak Lavender
Chloral Hydrate
Chloral hydrate menyebabkan kantuk. Penggunaan Chloral Hydrate bersamaan dengan Lavender dapat meningkatkan efek kantuk berlebihan.
Obat penenang (Barbiturat)
Lavender dapat menyebabkan kantuk. Mengambil lavender bersama dengan obat penenang dapat menyebabkan efek kantuk yang berlebihan.
Beberapa obat penenang yang tidak dianjurkan digunakan bersamaan dengan minyak lavender, contohnya seperti amobarbital (Amytal), butabarbital (Butisol), mephobarbital (Mebaral), pentobarbital (Nembutal), phenobarbital (Luminal), sekobarbital (Seconal), dan lainnya.
Obat penenang (depresan SSP)
Lavender dapat menyebabkan kantuk. Mengambil lavender bersama dengan obat penenang dapat menyebabkan efek kantuk yang berlebihan.
Beberapa obat penenang yang tidak dianjurkan digunakan bersamaan dengan minyak lavender, contohnya seperti clonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan), fenobarbital (Donnatal), zolpidem (Ambien), dan lain-lain.
Perhatian
Minyak lavender tampaknya memiliki efek hormon yang dapat mengganggu hormon normal dalam tubuh anak laki-laki. Dalam beberapa kasus, penggunaan minyak lavender pada anak laki-laki dapat menyebabkan pertumbuhan payudara abnormal yang disebut ginekomastia.
Keamanan produk-produk ini ketika digunakan oleh gadis-gadis muda tidak diketahui.
Kehamilan dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup mengenai keamanan penggunaan minyak lavender jika Anda sedang hamil atau menyusui.
Pembedahan: Lavender mungkin dapat memperlambat sistem saraf pusat. Jika digunakan dalam kombinasi dengan anestesi dan obat lain yang diberikan selama dan setelah operasi, efek depresi pada sistem saraf pusat akan menjadi berlebih. Konsultasikan penggunaan minyak lavender dengan dokter Anda.