Lesi Kulit - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 17, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 9 menit

Lesi kulit adalah bagian dari kulit yang memiliki pertumbuhan atau penampilan yang abnormal dibandingkan dengan kulit di sekitarnya.

Ada dua kategori lesi kulit: primer dan sekunder. Lesi kulit primer adalah kondisi kulit abnormal yang muncul saat lahir atau didapat sepanjang hidup seseorang.

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Lesi kulit sekunder adalah hasil dari lesi kulit primer yang teriritasi atau termanipulasi. Misalnya, jika seseorang menggaruk tahi lalat sampai berdarah, maka akan timbul lesi baru berupa kerak, ini lah yang disebut dengan lesi kulit sekunder.

Kondisi yang menyebabkan Lesi Kulit

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan berbagai jenis lesi kulit. Berikut adalah 21 kemungkinan penyebab dan jenisnya.

Jerawat

  • Umumnya terletak di wajah, leher, bahu, dada, dan punggung atas
  • Jerawat pada kulit terdiri dari komedo, whiteheads, jerawat, atau kista dan nodul yang bisa menimbulkan nyeri.
  • Jerawat dapat meninggalkan bekas luka atau menggelapkan kulit jika tidak ditangani.

Cold sore/ fever blister

  • Adalah lesi kulit yang terlihat seperti melepuh dan berwarna merah, lesi ini menimbulkan nyeri, berisi cairan dan biasanya muncul di dekat mulut dan bibir
  • Daerah yang terkena sering mengalami sensasi tertusuk-tusuk atau terbakar sebelum muncul luka
  • Wabah yang menyebabkan lesi ini juga dapat disertai dengan gejala ringan seperti flu seperti demam ringan, nyeri pada bagian tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening

Herpes simpleks

  • Virus HSV-1 dan HSV-2 menyebabkan lesi pada mulut dan alat kelamin
  • Lesi kulit ini memiliki ciri-ciri terlihat seperti kulit melepuh yang disertai dengan rasa nyeri. Lesi kulit herpes simpleks bisa muncul dalam jumlah satuan atau dalam kelompok. Lesi ini dapat mengeluarkan cairan kuning jernih dan kemudian mengeras
  • Tanda-tanda lain yang dapat muncul seperti flu ringan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, nyeri pada bagian tubuh tertentu, dan penurunan nafsu makan
  • Luka lepuh dapat muncul kembali sebagai respons terhadap stres, menstruasi, penyakit, atau paparan sinar matahari

Keratosis aktinik

  • Biasanya berukuran kurang dari 2 cm, atau seukuran penghapus pensil
  • Memiliki ciri-ciri kulit tebal, bersisik, atau berkerak
  • Muncul pada bagian tubuh yang menerima banyak paparan sinar matahari (tangan, lengan, wajah, kulit kepala, dan leher)
  • Biasanya berwarna merah muda tetapi dapat memiliki dasar cokelat, atau abu-abu

Eksim akibat alergi

  • Dapat menyerupai luka bakar
  • Sering ditemukan di tangan dan lengan
  • Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
  • Luka lepuh yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian menjadi keras

Impetigo

  • Biasa terjadi pada bayi dan anak-anak
  • Ruam sering terletak di daerah sekitar mulut, dagu, dan hidung
  • Ruam yang mengiritasi dan luka lepuh berisi cairan yang dapat pecah dan membentuk kerak berwarna kuning keemasan

Dermatitis kontak

  • Muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah kontak dengan alergen
  • Ruam memiliki batas yang tegas dan muncul di mana kulit Anda menyentuh zat yang mengiritasi
  • Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
  • Luka lepuh yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian menjadi keras

Psoriasis

  • Bercak kulit bersisik, keperakan, dan memiliki batas yang jelas
  • Umumnya terletak di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah
  • Mungkin gatal atau tidak bergejala sama sekali

Cacar air

  • Adalah luka lepuh yang muncul secara berkelompok di seluruh tubuh yang gatal, merah, dan berisi cairan. Cacar air muncul dalam berbagai bentuk lesi tubuh sesuai dengan tingkat penyembuhannya.
  • Ruam disertai dengan demam, nyeri pada seluruh tubuh, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan
  • Cacar air dapat menular sampai semua luka lepuh telah mengering

Herpes Zoster

  • Adalah munculnya ruam yang disertai dengan rasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan, atau gatal, bahkan jika tidak ada luka lepuh yang terlihat sekalipun.
  • Ruam terdiri dari luka lepuh yang berkelompok, berisi cairan yang mudah pecah.
  • Ruam muncul dalam pola garis linier yang paling sering muncul pada batang tubuh, tetapi dapat terjadi pada bagian tubuh lain, termasuk wajah
  • Ruam dapat disertai dengan demam ringan, panas dingin, sakit kepala, atau kelelahan

Kista sebasea

  • Kista sebasea ditemukan di wajah, leher, atau badan
  • Kista yang berukuran besar dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit
  • Kista sebasea adalah lesi non-kanker dan pertumbuhannya sangat lambat

Infeksi MRSA (staph)

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

  • Infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri Staphylococcus,kebal terhadap berbagai antibiotik
  • Menyebabkan infeksi ketika masuk melalui luka atau goresan pada kulit
  • Infeksi kulit sering terlihat seperti gigitan laba-laba, seperti jerawat berwarna merah yang sangat nyeri, yang dapat mengeluarkan nanah.
  • Perlu diobati dengan antibiotik yang kuat dan dapat menyebabkan kondisi yang lebih berbahaya seperti selulitis atau infeksi pada sirkulasi darah

Selulitis

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

  • Disebabkan oleh bakteri atau jamur yang masuk melalui celah atau luka di kulit
  • Ciri-ciri dari selulitis adalah kulit yang berwarna merah, terasa nyeri, bengkak disertai dengan atau tanpa cairan yang merembes dengan cepat dari lesi kulit.
  • Terasa panas dan menimbulkan nyeri bila disentuh
  • Demam, panas dingin, dan muncul ruam dengan pola goresan merah mungkin merupakan tanda infeksi serius yang memerlukan perhatian medis

Kudis

  • Gejala dapat memakan waktu empat hingga enam minggu untuk muncul.
  • Ruam yang sangat gatal mungkin berbentuk seperti jerawat, terdiri dari lepuh kecil, atau kulit yang bersisik.
  • Lesi kulit berbentuk garis dengan permukaan yang lebih tinggi dari kulit sekitar, berwarna putih atau berwarna seperti kulit normal.

Bisul

  • Infeksi bakteri atau jamur pada folikel rambut atau kelenjar minyak
  • Dapat muncul pada bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering pada wajah, leher, ketiak, dan bokong
  • Berwarna merah, nyeri, berupa benjolan dengan pusat berwarna kuning atau putih
  • Dapat pecah dan mengeluarkan cairan

Bula

  • Adalah luka lepuh berisi cairan bening yang berukuran lebih dari 1 cm
  • Dapat disebabkan oleh gesekan, dermatitis kontak, dan gangguan kulit lainnya
  • Jika cairan bening berubah menjadi seperti susu, mungkin terjadi infeksi

Luka lepuh

  • Ditandai dengan daerah berair, bening, berisi cairan pada kulit
  • Mungkin berukuran lebih kecil dari 1 cm (vesikel) atau lebih besar dari 1 cm (bula) dan dapat muncul dalam jumlah yang sedikit atau dalam kelompok
  • Dapat ditemukan di mana saja pada tubuh

Nodul / Bintil

  • Nodul berukuran kecil hingga sedang biasanya berisi jaringan, cairan, atau keduanya
  • Biasanya berukuran lebih lebar dari jerawat dan mungkin terlihat seperti lesi kulit yang sedikit meninggi di bawah kulit
  • Biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan jika menekan struktur lain
  • Nodul juga dapat terletak jauh dari permukaan tubuh di mana Anda tidak dapat melihat atau merasakannya

Ruam

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

  • Didefinisikan sebagai perubahan nyata pada warna atau tekstur kulit
  • Mungkin disebabkan oleh banyak hal, termasuk gigitan serangga, reaksi alergi, efek samping obat, infeksi kulit akibat jamur, infeksi bakteri kulit, penyakit menular, atau penyakit autoimun
  • Banyak gejala ruam dapat ditangani di rumah, tetapi ruam yang parah, terutama yang datang bersaam dengan gejala lain seperti demam, nyeri, pusing, muntah, atau sulit bernapas, mungkin memerlukan perawatan medis segera

Biduran

  • Gatal-gatal yang timbul setelah kontak dengan alergen
  • Merah, hangat, dan agak nyeri saat disentuh
  • Bisa kecil, bulat, dan berbentuk cincin atau besar dan berbentuk tidak teratur

Keloid

  • Gejala terjadi di lokasi di mana terjadi cedera sebelumnya
  • Area kulit kasar atau kaku yang mungkin terasa nyeri atau gatal
  • Area yang berwarna serpti daging, merah muda, atau merah

Kutil

  • Disebabkan oleh berbagai jenis virus yang disebut human papillomavirus (HPV)
  • Dapat ditemukan pada kulit atau selaput lendir
  • Dapat terjadi sendiri atau dalam kelompok
  • Menular dan dapat ditularkan ke orang lain

Apa yang menyebabkan terjadinya Lesi Kulit?

Penyebab paling umum dari lesi kulit adalah infeksi yang terjadi di kulit. Salah satu contoh adalah kutil. Virus kutil ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit. 

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Virus herpes simleks, yang dapat menyebabkan cold sores dan herpes genital , juga ditularkan melalui kontak langsung.

Infeksi sistemik (infeksi yang terjadi di seluruh tubuh Anda), seperti cacar air atau herpes zoster, dapat menyebabkan lesi kulit di seluruh tubuh Anda. MRSA dan selulitis adalah dua infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang melibatkan lesi kulit.

Beberapa lesi kulit bersifat herediter, seperti tahi lalat dan bintik - bintik . Tanda lahir adalah lesi yang sudah muncul sejak lahir.

Lesi kulit yang lain dapat merupakan hasil dari reaksi alergi , seperti eksim alergi dan dermatitis kontak . Beberapa kondisi, seperti gangguan sirkulasi atau diabetes dapat menyebabkan sensitivitas kulit yang dapat menyebabkan lesi kulit.

Jenis Lesi Kulit Primer

Tanda lahir adalah lesi kulit primer, seperti tahi lalat, ruam , dan jerawat . Jenis lainnya adalah :

Luka lepuh

Luka lepuh kecil juga disebut vesikel. Lesi ini adalah lesi kulit yang berisi cairan bening berukuran kurang dari 1/2 sentimeter (cm). Vesikel yang lebih besar disebut bula . Lesi ini dapat disebabkan oleh:

Iklan dari HonestDocs
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic

Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

  • sengatan matahari
  • uap panas
  • gigitan serangga
  • gesekan dari sepatu atau pakaian
  • infeksi virus

Makula

Contoh makula adalah bintik - bintik dan tahi lalat yang rata. Makula adalah bintik-bintik kecil yang biasanya berwarna coklat, merah, atau putih. Makula biasanya berdiameter sekitar 1 cm.

Nodul / Bintil

Nodul adalah lesi kulit yang padat dan memiliki permukaan yang lebih tinggi dari sekitar. Kebanyakan nodul berdiameter lebih dari 2 cm.

Papula

Papula adalah lesi kulit yang memiliki permukaan yang lebih tinggi dari sekitar, Sepetak papula atau nodul disebut plak. Plak sering terjadi pada orang dengan psoriasis .

Pustula

Pustula adalah lesi kecil yang berisi nanah. Mereka biasanya pustula biasanya merupakan hasil dari jerawat , bisul , atau impetigo .

Ruam

Ruam adalah lesi yang menutupi area kulit kecil atau besar. Ruam dapat disebabkan oleh reaksi alergi. Ruam akibat reaksi alergi sering terjadi ketika seseorang menyentuh tanaman seperti tanaman poison ivy .

Wheals

Wheals adalah lesi kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Biduran adalah contoh dari wheals.

Jenis Lesi Kulit Sekunder

Ketika lesi kulit primer teriritasi, mereka dapat berkembang menjadi lesi kulit sekunder. Lesi kulit sekunder yang paling umum meliputi:

Krusta / Kerak

Krusta, atau keropeng, terbentuk ketika darah kering terbentuk di atas lesi kulit yang tergores dan teriritasi.

Ulkus

Ulkus biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau trauma fisik. Mereka sering disertai dengan sirkulasi yang buruk .

Sisik

Sisik adalah bercak sel-sel kulit yang menumpuk dan kemudian mengelupas.

Bekas luka

Beberapa luka, dan goresan akan meninggalkan bekas luka yang tidak tergantikan dengan kulit yang sehat dan normal. Kulit akibat luka akan kembali sebagai bekas luka yang tebal dan memiliki permukaan yang lebih tinggi dari sekitar. Bekas luka ini disebut keloid .

Atrofi kulit

Atrofi kulit terjadi ketika area kulit Anda menjadi tipis dan keriput karena penggunaan steroid topikal yang berlebihan atau sirkulasi yang buruk .

Siapa yang berisiko mengalami Lesi Kulit?

Beberapa lesi kulit bersifat herediter. Orang dengan anggota keluarga yang memiliki tahi lalat atau bintik-bintik lebih cenderung mengembangkan kedua jenis lesi tersebut.

Orang dengan alergi juga lebih mungkin mengembangkan lesi kulit yang berkaitan dengan alergi mereka. Orang yang didiagnosis dengan penyakit autoimun seperti psoriasis akan terus berisiko mengalami lesi kulit sepanjang hidup mereka.

Mendiagnosis Lesi Kulit

Untuk mendiagnosis lesi kulit, dokter kulit atau dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Pemeriksaan fisik yang dilakukan termasuk mengamati lesi kulit dan meminta riwayat kesehatan secara lengkap. Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan mengambil sampel kulit, melakukan biopsi pada daerah yang terkena, atau mengambil swab dari lesi untuk dikirim ke laboratorium.

Mengobati Lesi Kulit

Perawatan lesi kulit didasarkan pada penyebab lesi kulit yang mendasarinya. Seorang dokter akan mempertimbangkan jenis lesi, riwayat kesehatan , dan perawatan apa pun yang pernah dicoba sebelumnya.

Obat-obatan

Perawatan lini pertama biasanya menggunakan obat topikal untuk membantu mengobati peradangan dan melindungi daerah yang terkena. Obat topikal juga dapat meredakan gejala ringan sehingga dapat mengurangi rasa sakit, gatal, atau terbakar yang disebabkan oleh lesi kulit.

Jika lesi kulit Anda ditimbulkan oleh infeksi sistemik, seperti herpes zoster atau cacar air, Anda mungkin akan diberi resep obat oral untuk membantu meringankan gejala penyakit, termasuk lesi kulit.

Operasi

Lesi kulit yang terinfeksi biasanya ditusuk dan dikeringkan. Tahi lalat yang tampak mencurigakan yang telah berubah seiring waktu mungkin perlu diangkat melalui pembedahan .

Jenis tanda lahir vaskular yang disebut hemangioma hasil dari kecacatan pembuluh darah. Operasi laser sering digunakan untuk menghilangkan tanda lahir jenis ini.

Perawatan di rumah

Beberapa lesi kulit sangat gatal dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman, dan Anda mungkin tertarik dengan pengobatan rumahan sebagai penanganan awal.

Oatmeal baths atau losion dapat mengurangi rasa gatal atau terbakar yang disebabkan oleh lesi kulit tertentu. Jika peradangan akibat dermatitis kontak di tempat-tempat di mana permukaan kulit bergesekan satu sama lain atau pakaian, bubuk penyerap atau balsem pelindung dapat mengurangi gesekan dan mencegah berkembangnya lesi kulit baru.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app