Levobunolol adalah salah satu jenis obat antagonis beta non-selektif. Obat ini digunakan secara topikal dalam bentuk tetes mata untuk penyakit hipertensi okular (tekanan tinggi pada mata) dan glaukoma sudut terbuka.
Farmakologi obat Levobunolol
Levobunolol adalah beta-blocker oftalmik, sama efektifnya pada reseptor yang efektif pada beta 1 dan beta 2. Levobunolol mengurangi tekanan intraokular (TIO) yang meningkat dan normal pada pasien dengan atau tanpa glaukoma.
Pada pasien dengan peningkatan TIO, levobunolol mengurangi TIO rata-rata sekitar 25-40% dari awal. Karena obat ini merupakan agen penghambat non-selektif & beta-adrenergik, obat ini dapat menghasilkan efek pulmonal dan kardiovaskular sistemik setelah diteteskan pada mata. Efek samping pada organ paru terdari Bronkokonstriksi, peningkatan resistensi jalan napas, dan penurunan tekanan darah dan denyut jantung.
Mekanisme yang ditimbulkan pada obat Levobunolol dalam mengurangi TIO tidak didefinisikan secara jelas, tetapi diyakini mekanisme ini disebabkan oleh pengurangan produksi aqueous humor melalui penyumbatan peningkatan konsentrasi endogen katekolamin yang distimulasi dalam siklik adenosin monofosfat (AMP) konsentrasi dalam proses siliaris.
Apa itu Glaukoma
Glaukoma adalah kondisi rusaknya saraf pada mata kita akibat dari peningkatan tekanan bola mata (tekanan intraokuler) sehingga mengakibatkan jarak penglihatan akan menurun dan memicu kebutaan. Glaukoma merupakan penyakit tersering yang mengakibatkan kebutaan di seluruh dunia. Glaukoma mengakibatkan penglihatan akan menurun secara perlahan bahkan mendadak. Glaukoma menyerang penderita pada usia 40 tahun atau dengan riwayat diabetes melitus.
Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut terbuka menjadi salah satu jenis glaukoma tersering mencapai 90% dari total kasus glaukoma diseluruh dunia. Glaukoma sudut terbuka terjadi akibat aliran akuos humor yang melambat dan sudut antara pinggir kornea dan iris melebar, mengakibatkan peningkatan tekanan bola mata.
Glaukoma jenis ini juga disebut glaukoma tipe kronik karena gejalanya timbul sangat lambat dan gejala yang jarang terlihat atau tidak dirasakan pada penderita, hingga timbul penurunan penglihatan.
Gejala Glaukoma
Gejala umum yang muncul pada penderita glaukoma yaitu:
- Mata merah dan nyeri
- Jarak penglihatan menurun perlahan atau mendadak
- Sakit Kepala
- Mual atau Muntah
Efek samping pada penggunaan Levobunolol
Setiap obat memiliki efek samping. Terutama pada penggunaan obat Levobunolol.
Adanya tanda reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti gatal-gatal; sulit bernafas; pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan harus segera berkunjung ke rumah sakit.
Hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius ini:
- bengkak parah, gatal, terbakar, kemerahan, nyeri, atau ketidaknyamanan di sekitar mata Anda;
- drainase, pengerasan kulit, atau keluarnya mata atau kelopak mata Anda
- bronkospasme (mengi, sesak dada, sulit bernapas);
- detak jantung lambat, denyut nadi lemah, pingsan, napas lambat (pernapasan mungkin berhenti);
- merasa sesak napas, bahkan dengan aktivitas ringan;
- pembengkakan, pertambahan berat badan yang cepat; atau
- ruam kulit yang parah, mengelupas, dan merah.
Efek samping yang kurang serius antara lain:
- terbakar ringan, menyengat, gatal, atau tidak nyaman pada mata Anda;
- penglihatan kabur;
- mata bengkak
- sakit kepala, pusing, sensasi berputar;
- depresi, kebingungan, kelelahan
- kelemahan otot;
- ruam kulit ringan atau gatal;
- mual, diare.
Interaksi obat Levobunolol
Perhatian khusus terutama pada pemberian obat levobunolol bersamman dengan beta-blocker diberikan yang kepada pasien yang menerima obat penipis katekolamin seperti reserpin, karena kemungkinan efek aditif dan produksi hipotensi dan / atau bradikardia yang ditandai, yang dapat menimbulkan vertigo, sinkop, atau postural hipotensi.
Pasien yang menerima agen penghambat beta-adrenergik bersama dengan antagonis kalsium oral atau intravena harus dipantau karena dapat menimbulkan gangguan konduksi atrioventrikular, kegagalan ventrikel kiri, dan hipotensi. Pada pasien dengan gangguan fungsi jantung, penggunaan obat levobunolol harus dihindari.
Dosis dan cara pemberian obat Levobunolol
Obat levobunolol tersedia dalam obat tetes topikal. Obat ini tersedia dalam dosis solusio 0,25% dan 0,5%.
Kedua dosis ini diteteskan pada mata yang terkena sebanyak dua kali sehari. Obat ini ditujukan pada glaukoma sebagai penurun tekanan intraokular mata.
Obat ini juga dapat dikombinasikan dengan obat tetes mata lannya seperti pilokarpin, epinefrin, atau agen miotik, juga pemberian peghambat anhidrase karbon seperti asetazolamid.