Lipase adalah komponen yang terlibat dalam pemecahan lemak selama proses pencernaan. Zat ini dapat ditemukan pada banyak tumbuhan, hewan, bakteri, dan jamur. Akan tetapi, lipase juga banyak digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan (dispepsia), heartburn, dan masalah pencernaan lainnya.
Mengenai Lipase
Golongan
-
Kemasan
-
Kandungan
Lipase
Manfaat Lipase
Tak perlu bingung membedakan obat lipase dengan lipase yang menjadi enzim pankreas. Di dalam tubuh, enzim lipase bekerja dengan memecah lemak menjadi potongan-potongan kecil sehingga proses pencernaan jadi lebih mudah. Sementara obat mengandung lipase diproduksi secara khusus untuk membantu menangani sejumlah penyakit.
Beberapa produk mengandung lipase telah disetujui oleh FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) untuk mengatasi masalah pencernaan akibat gangguan pankreas (insufisiensi pankreas). Lipase dalam bentuk obat juga banyak digunakan untuk mengatasi sejumlah kondisi seperti:
- Gangguan pencernaan (dispepsia);
- Heartburn;
- Alergi gluten pada produk gandum (penyakit celiac);
- Penyakit Crohn;
- Cystic fibrosis.
Kontraindikasi
- Bayi prematur yang diberikan susu formula
Efek samping Lipase
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan lipase dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Efek samping lipase yang dapat terjadi meliputi:
- Mual;
- Kram perut;
- Diare.
Dokter tentu sudah mempertimbangkan manfaat dan efek samping lipase dengan matang sebelum diberikan pada pasien. Jika efek samping berlanjut atau bahkan memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis Lipase
Dosis lipase bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis lipase yang disarankan untuk mengatasi insufisiensi pankreas yang berhubungan dengan cystic fibrosis adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 4500 unit per kg lipase per hari;
- Anak-anak: 5100 unit per kg lipase per hari.
Mulailah dari dosis yang paling rendah, kemudian tingkatkan dosisnya secara perlahan. Hindari menambahkan atau mengurangi dosis maupun menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.
Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera di label kemasan. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker mengenai aturan penggunaan obat apa pun sebelum dikonsumsi, termasuk lipase.
Interaksi Lipase
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan lipase adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan lipase saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Bentuk spesifik lipase yang distimulasi oleh garam empedu berpotensi tidak aman ditambahkan ke dalam susu formula untuk bayi prematur. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan efek samping pada usus bayi;
- Pemberian lipase dosis tinggi pada pasien cystic fibrosis berisiko memperparah gejala. Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan aturan penggunaan obat yang disarankan oleh dokter.
Artikel terkait: