Liraglutide adalah obat golongan agonis reseptor GLP-1 yang digunakan untuk mengendalikan gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Kadar gula darah yang terkontrol dapat membantu mencegah risiko kerusakan jantung, kebutaan, gangguan saraf, dan masalah seksualitas.
Liraglutide juga dapat diandalkan oleh penderita diabetes tipe 2 dan penyakit jantung untuk menurunkan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian yang disebabkan oleh sakit jantung. Obat ini dapat digunakan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan obat lain. Hasilnya pun akan lebih maksimal jika diimbagi dengan pengaturan pola makan dan olahraga yang tepat.
Mengenai Liraglutide
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Injeksi
Kandungan
Liraglutide
Manfaat Liraglutide
Liraglutide digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Obat ini digunakan ketika pengaturan pola makan dan olahraga saja tidak mampu mengendalikan gula darah pada pasien.
Selain itu, manfaat liraglutide juga dapat membantu menurunkan risiko gangguan jantung dan pembuluh darah. Hal ini termasuk risiko serangan jantung dan stroke pada pasien diabetes 2 maupun gangguan kardiovaskular.
Injeksi liraglutide umumnya diimbangi dengan diet rendah kalori dan olahraga yang tepat. Tujuan kombinasi terapi ini adalah untuk membantu menurunkan atau menjaga berat badan pasien supaya tetap normal.
Kontraindikasi
- Alergi terhadap liraglutide;
- Mengidap neoplasia endokrin tipe 2 (tumor di kelenjar);
- Riwayat kanker tiroid meduler dalam keluarga.
Efek samping Liraglutide
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan liraglutide dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping liraglutide yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual;
- Muntah;
- Sakit perut;
- Nafsu makan menurun;
- Diare;
- Sembelit.
Muntah atau diare terus-terusan dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan hingga memicu dehidrasi. Segera periksakan diri ke dokter jika muncul tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, rasa sangat haus, jantung berdetak cepat, atau pusing.
Meskipun liraglutide biasanya tidak menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia), risikonya tetap bisa terjadi jika obat ini dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes lainnya. Begitu juga sebaliknya, risiko hiperglikemia bisa saja terjadi. Bicarakan dengan dokter mengenai penyesuaian dosis obat diabetes Anda.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Liraglutide
Dosis liraglutide bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis liraglutide adalah sebagai berikut:
Diabetes tipe 2
- Dewasa dan anak usia 10 tahun ke atas: 1 x sehari 0,6 mg selama seminggu;
- Anak usia < 10 tahun: sesuai anjuran dokter.
Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke
- Dewasa: 1 x sehari 0,6 mg selama seminggu;
- Anak-anak: sesuai anjuran dokter.
Terapi obesitas
- Dewasa: 1 x sehari 0,6 mg selama seminggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 3 mg setiap minggu sesuai anjuran dokter.
Obat ini dapat disuntikkan di paha, perut, atau lengan atas baik sebelum maupun sesudah makan. Dokter juga akan mengajarkan Anda cara menyuntikkan obat yang tepat selama di rumah.
Tinggi-rendahnya dosis akan disesuaikan dengan kondisi medis dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan. Pertama-tama, dokter akan memberikan dosis rendah terlebih dahulu untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada perut. Setelah itu, dosis akan ditingkatkan secara bertahap menyesuaikan kondisi kesehatan Anda.
Jika Anda juga sedang menggunakan insulin, gunakan liraglutide dan insulin secara terpisah (jangan dicampur). Anda boleh menyuntikkan kedua obat tersebut di area tubuh yang sama, tapi tempat suntikannya tidak boleh bersebelahan. Sebaiknya ubah lokasi tempat suntikan setiap hari untuk menghindari efek samping berlebihan pada kulit.
Interaksi Liraglutide
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan liraglutide adalah sebagai berikut:
- Obat beta-blocker (seperti metoprolol, propanolol, atau timolol): menyamarkan sensasi jantung berdebar-debar saat kadar gula darah rendah;
- Kortikosteroid;
- Obat antipsikotik (seperti olanzapine);
- Antibiotik kuinolon (seperti ciprofloxacin).
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan liraglutide adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit lainnya, terutama penyakit ginjal, pankreatitis, dan gangguan pencernaan (gastroparesis);
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan liraglutide saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hindari mengemudi atau menyalakan mesin setelah menggunakan liraglutide. Obat ini dapat menyebabkan pandangan kabur, pusing, atau mengantuk akibat gula darah rendah maupun tinggi. Beristirahatlah sebentar sampai kondisi Anda kembali fit sebelum mulai beraktivitas;
- Periksa kadar gula darah Anda secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan serta sebelum tidur. Seimbangkan juga dengan pengaturan pola makan dan olahraga rutin;
- Jangan berbagi pen dengan orang lain, meskipun nanti jarumnya tetap diganti. Hal ini memicu risiko infeksi serius, bagi untuk Anda maupun orang lain.
Artikel terkait: