Lithium Orotate merupakan sejenis suplemen elemen Lithium didalamnya. Sejatinya Lithium mendapatkan namanya dari kata “lithos” yang dalam bahasa yunani berarti batu. Lithium mendapatkan namanya karena elemen ini dapat ditemukan di hampir keseluruhan jenis bebatuan.
Suplemen ini biasa digunakan untuk menangani pasien yang mengalami gangguan mental, seperti bipolar, depresi, dan schizophrenia. Tidak hanya untuk permasalahan mental, Lithium juga dapat menangani gangguan pola makan seperti, anorexia dan bulimia.
Lithium terdafatar dalam kelas medikasi yang dinamani agen antimaniac, yang bekerja dengan mengurangi aktifitas tidak normal yang berlangsung didalam otak.
Anda dapat menemukan Lithium secara natural didalam beberapa jenis makanan seperti :
- Produk susu
- Telur
- Daging
- Udang
- Lobster
- Tiram
- Scallop
- Legumes
- Rumput Laut
- Jagung biru
- Mustard
- Gandum
- Nasi
Manfaat penggunaan Lithium Orotate
Mengkonsumi Lithium Orotate sebagai suplemen pengobatan alternatif tentunya akan memiliki manfaat bagi tubuh Anda. Lithium bekerja dengan meningkatkan aktifitas pemberian pesan pada otak.
Selain hall tersebut, suplemen ini juga dipercaya dapat bekerja dalam menangani :
- Bipolar disorder
- Depresi akut
- Schizophrenia, Lithium biasanya digunakan bersama agen antipsychotic dalam menangani keluhan ini
- ADHD
- Ketergantungan alkohol
- Gangguan pada sel darah
Dosis penggunaan Lithium Orotate
Dalam menentukan dosis yang paling tepat bagi penggunaan Lithium Orotate, diperlukan pertimbangan dari beberapa faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lain yang dimiliki oleh tubuh Anda.
Bagi Anda yang mengalami Acute Manic Episodes, Anda dapat menggunakan Lithium Carbonate sebanyak 1.8g atau 20-30 mg per hari di 2-3 dosis yang dibedakan.
Sedangkan untuk menangani Bipolar disorder, dosis yang biasa digunakan oleh usia dewasa ialah 900 mg sampai dengan 1.2 g per harinya.
Perlu diingat bahwa penggunaan suplemen belum tentu aman. Oleh karena itu mintalah saran dari dokter maupun perawat disekitar Anda sebagai panduan profesional dalam mengkonsumsi herbal ini.
Hindari penggunaan Lithium kepada ibu hamil dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena kandungan dari suplemen ini dapat meracuni janin dan meningkatkan resiko penyakit jantung.
Efek samping penggunaan Lithium Orotate
Lithium Orotate jika digunakan secara tepat dan melalui pengawasan medis yang benar tentu saja akan memberi efek baik bagi tubuh Anda. Meskipun begitu, tetap ada efek samping yang dapat terjadi akibat satu alasan atau lain.
Beberapa efek samping yang biasa timbul akibat pengkonsumsian suplemen ini berupa :
- Mual
- Diare
- Pusing
- Pelemahan otot
- Kecapaian
- Berkunang-kunang
- Tremor
- Sering kencing
- Rasa haus
- Penambahan berat badan
- Kelebihan cairan
- Jerawat
- Psoriasis
Perhatian dan peringatan
Perlu Anda ingat kembali bahwa penggunaan suplemen ini tanpa pengawasan profesional dapat membawa efek buruk terhadap kondisi tubuh Anda. Oleh karena itu, carilah ahli maupun profesionnal sebagai pembimbing dalam pengkonsumsian herbal ini.
Gunakan produk-produk yang mengandung Lithium Orotate secara bijak, dan pertimbangkanlah efek samping yang dapat terjadi.
Jangan pernah mencampur penggunaan Lithium dengan ACE inhibitors, anticonvulsants, antidepressant, calcium channel blockers, loop diuretics, dextromethrophan, meperidine, methylzanthines, monoamine oxidase inhibitors, nonsteroidal anti-inflammatory drugs, pentazocine, phenothiazines, thiazide diuretics, skeletal muscle relaxants, atau tramadol.
Serta setelah penggunaan dari herbal Lithium Orotate, jika terjadi perburukan kondisi dari penyakit yang Anda alami. Segera konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.