Tuntutan pekerjaan dan kecepatan perputaran waktu seringkali membuat para pekerja kantoran justru melalaikan kewajibannya untuk memberi asupan pada perut. Telat makan dan seringnya menikmati makanan cepat saji (junk food) dapat menjadi penyebab terciptanya "sakit maag".
Penyakit perut yang satu ini kini dikaitkan dengan gaya hidup yang semakin berkembang, terutama warga perkotaan. Mengkonsumsi minuman beralkohol, rokok dan kopi adalah salah satu bentuk tren gaya hidup yang justru mampu menciptakan gangguan maag pada tubuh. Pemilihan makanan yang tidak sehat, tidak bervariasi, rendah nutrisi, dan tinggi kandungan lemak disertai stres akibat pekerjaan juga dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan maag.
Dunia kedokteran mengenal maag sebagai sindrom rasa sakit atau tidak nyaman yang terjadi pada daerah ulu hati, saluran cerna bagian atas dan organ sekitar. Gejala yang biasanya terjadi antara lain mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, bahkan berujung muntah dan diare.
Terdapat dua jenis maag, yakni maag fungsional dan maag organik. Maag fungsional merupakan penyakit maag yang setelah dideteksi ternyata tidak mengalami gangguan anatomis pada saluran pencernaan. Sedangkan maag organik merupakan penyakit maag yang terdapat gangguan anatomis berupa luka pada saluran pencernaan.
Untuk penderita sakit maag organik, tetap membutuhkan obat anti asam untuk membantu menekan produksi asam lambung selama 12-14 jam. Namun, obat ini hanya bisa didapat dengan resep dokter. Obat maag yang dijual bebas hanyalah obat antasida yang sifatnya menetralkan asam lambung selama sekitar 6 jam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.