Apa itu gastritis?
Penyakit gastritis atau radang lambung yang juga dikenal dengan sakit radang maag memang cukup banyak dialami. Meski dirasa sepele, penyakit ini tetap menjadi masalah bagi penderitanya. Tanpa pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, sakit peradangan atau maag ini justru dapat berkembang menjadi kanker lambung.
Sakit radang maag atau gastritis adalah penyakit yang terjadi saat lambung mengalami perubahan fungsi maupun peradangan. Penyakit gastritis adalah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh 2 faktor, yaitu infeksi dan non infeksi, yang tepatnya terjadi di lambung.
Faktor infeksi penyebab maag umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan protozoa, terutama Helicobacter Pylori. Sedangkan untuk faktor non infeksi, penyakit maag dapat disebabkan oleh masuknya zat asing ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dapat menyebabkan peradangan pada lambung.
Mengapa bisa terjadi gastritis?
Setiap orang dapat terinfeksi bakteri Helicobacter Pylori. Saat sedang tidak fit atau daya tahan tubuh lemah, bakteri tersebut akan berkembang dan memberikan efek negatif bagi tubuh. Penularan bakteri itu bisa terjadi antar satu orang ke orang lain melalui makanan atau kontak langsung dengan penderita. Oleh karena itu, penderita maag atau gastritis yang disebabkan bakteri ini biasanya akan mengalami sakit yang berkepanjangan (gastritis kronis).
Faktor yang dapat memperparah terjadinya gastritis adalah pola hidup tidak teratur, termasuk stres dan gangguan kecemasan berlebihan serta pola makan yang buruk. Gejala gastritis dapat bersifat ringan hingga berat. Penderita gastritis ringan atau dispepsia biasanya akan mengalami gejala berupa nyeri perut, perut kembung, mual dan muntah, cepat kenyang, dan sendawa berlebih.
Baca juga: 9 Gejala Sakit Maag Yang Perlu Diketahui
Guna mengetahui penyebab penyakit maag biasanya pasien akan diminta untuk menjelaskan seputar gejala yang dialami serta mungkin dilakukan tes pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan gastritis atau maag
Tes pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan lambung atau maag adalah dengan metode endoscopy atau gastroscopy. Pemeriksaan ini dapat melihat langsung kelainan lambung yang ada, termasuk adanya infeksi Helicobacter Pylori, perdarahan, luka maupun tumor atau keganasan lambung.
Pemeriksaan endoscopy perlu dilakukan jika penyakit maag sering mengalami kekambuhan atau kurang dapat diatasi dengan metode pengobatan umum.
Adanya riwayat perdarahan pada lambung, memiliki kondisi yang dicurigai terdapat keganasan pada lambung, serta evaluasi lambung pada usia lanjut bisa juga menjadi alasan pentingnya metode endoscopy harus dilakukan.
Pemberian obat antasida, sukralfat, H2 reseptor antagonis, dan PPI merupakan jenis obat umum yang biasa digunakan untuk mengatasi keluhan dan menyembuhkan sakit maag. Sedangkan penyakit maag yang disebabkan infeksi Helicobacter Pylori dapat disembuhkan dengan kombinasi obat antibiotik.
Baca juga: 5 Macam Obat Maag Penurun Asam Lambung yang Umum Digunakan
Cegah gastritis dengan lakukan hal berikut
Meski dapat disembuhkan dan diatasi, sakit maag atau gastritis perlu dihindari. Ada baiknya untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan, seperti:
- Melakukan olahraga rutin
- Menghindari stres
- Memilih makanan sehat dan bergizi
- Minum air putih serta makanan berserat
- Batasi makanan pedas, asam, cokelat
- Tidak merokok, minum alkohol, serta kopi dan teh
- Atur pola makan sehat dengan porsi sedikit tetapi padat kalori
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.