Magnesium adalah salah satu mineral yang berperan penting dalam pembentukan struktur tulang. Anda dapat memenuhi kebutuhan magnesium lewat makanan, namun bisa juga dengan mengonsumsi suplemen magnesium jika mengalami defisiensi magnesium.
Dibandingkan kaum pria, wanita lebih rentan mengalami kekurangan magnesium. Kondisi ini perlu segera diatasi sebab jika tidak, kurangnya asupan magnesium dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis, hipertensi, penyumbatan arteri, penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Bicara soal makanan sumber magnesium, mudahnya Anda cukup mengingat sumber serat. Pasalnya, makanan yang tinggi serat umumnya juga mengandung kaya magnesium. Contoh makanan yang mengandung tinggi magnesium adalah kacang-kacangan, gandum utuh, sayuran (terutama yang berdaun hijau), daging, cokelat, kopi, dan produk susu.
Mengenai Magnesium
Golongan
Suplemen mineral
Kemasan
-
Kandungan
Magnesium
Manfaat Magnesium
Dalam saluran pencernaan, magnesium bertugas untuk membantu menetralkan asam lambung dan mempercepat pengeluaran kotoran melalui usus. Selain itu, magnesium juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan menjaga fungsi saraf, otot, serta banyak bagian tubuh lainnya.
Lebih lengkapnya, berikut berbagai manfaat magnesium bagi kesehatan:
- Mendukung pembentukan energi dan protein dalam tubuh
- Membentuk dan memperbaiki DNA dan RNA
- Meningkatkan performa fisik atlet, lansia, dan penderita penyakit kronis
- Meringankan gejala depresi
- Menurunkan risiko diabetes
- Membantu menurunkan tekanan darah
- Mencegah migrain
- Mengurangi resistensi insulin
- Meringankan gejala PMS
Kegunaan magnesium juga dapat membantu mengatasi kondisi-kondisi berikut ini:
- Sembelit (konstipasi)
- Gangguan pencernaan seperti dispepsia, mulas, dan heartburn
- Komplikasi kehamilan berupa preeklampsia dan eklampsia
- Beberapa jenis gangguan detak jantung
- Hipomagnesemia atau rendahnya kadar magnesium dalam darah
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh orang-orang yang mengalami gangguan hati, gagal jantung, muntah atau diare, disfungsi ginjal, dan lansia. Bila Anda salah satunya, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai seberapa banyak asupan magnesium yang dibutuhkan oleh Anda.
Efek samping Magnesium
Konsumsi obat maupun suplemen mengandung magnesium umumnya tergolong aman selama dikonsumsi sesuai dosis dan aturannya. Bagi orang dewasa, penggunaan dosis di bawah 350 mg dapat dikatakan aman dalam sehari.
Meski demikian, magnesium tetap dapat menyebabkan efek samping terutama bila dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan. Sejumlah efek samping magnesium yang mungkin terjadi antara lain:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Diare
Terlalu banyak asupan magnesium dalam tubuh juga bisa memberikan dampak fatal dalam tubuh. Waspadalah jika Anda mengalami:
- Detak jantung tak beraturan
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Kebingungan
- Napas pendek
Bila itu terjadi, jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter.
Dosis Magnesium
Jumlah kebutuhan magnesium pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan magnesium harian sesuai umur adalah sebagai berikut:
- Usia 0-6 bulan: 30 mg
- Usia 7-11 bulan: 55 mg
- Usia 1-9 tahun: 60-120 mg
- Usia 10-18 tahun: 150-250 mg
- Usia 19-49 tahun ke atas: 310-350 mg
Berbeda dengan orang biasa, wanita yang sedang hamil membutuhkan asupan magnesium 40 mg lebih banyak. Konsultasikan lebih lanjut mengenai kebutuhan magnesium yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Interaksi Magnesium
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan magnesium adalah:
- Antibiotik golongan aminoglikosida: meningkatkan risiko gangguan otot.
- Antibiotik golongan kuinolon dan tetrasiklin: menurunkan efektivitas obat dalam tubuh. Berikan jeda setidaknya 2 jam sebelum atau 4-6 jam sesudah konsumsi antibiotik.
- Bifosfonat: menurunkan efektivitas obat. Berikan jeda minimal 2 jam sebelum konsumsi magnesium.
- Obat hipertensi golongan calcium channel blockers: menurunkan tekanan darah secara drastis.
- Obat relaksan otot: meningkatkan risiko gangguan otot.
- Obat pengencer darah: meningkatkan risiko memar atau perdarahan.
- Obat diuretik: meningkatkan kadar magnesium dalam darah.
- Alkohol: meningkatkan risiko defisiensi magnesium.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat maupun suplemen mengandung magnesium adalah sebagai berikut:
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan darah, sebab magnesium menyebabkan darah lebih sukar membeku. Hal ini dapat meningkatkan risiko risiko perdarahan atau memar pada pasien.
- Magnesium kemungkinan aman bagi ibu hamil atau menyusui asalkan dosisnya kurang dari 350 mg/hari. Namun, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.
Artikel terkait: