Setiap makanan yang masuk ke dalam mulut tentu akan diolah atau dicerna pada sistem pencernaan hingga ke usus. Proses pencernaan makanan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari enzim pencernaan yang membantu memecah makanan menjadi bentuk sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dan pada akhirnya digunakan sebagai sumber energi.
Enzim pencernaan utama terdiri dari 3 jenis, yaitu:
- Enzim amilase berfungsi untuk memecah pati dan karbohidrat yang diubah menjadi gula sederhana (glukosa)
- Enzim protease berfungsi untuk memecah protein menjadi asam amino
- Enzim amilase berfungsi untuk memecah lemak dan minyak menjadi gliserol dan asam lemak
Pada kondisi tertentu, seperti saat sedang demam, diet, atau memiliki penyakit tertentu, fungsi enzim pencernaan mungkin tidak dapat bekerja secara optimal. Hal ini bisa saja menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, ataupun intoleransi laktosa. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kesehatan sistem pencernaan dibutuhkan pula makanan tinggi enzim pencernaan alami yang bisa dikonsumsi.
Baca juga: Pentingnya Enzim Pencernaan Bagi Tubuh
10 Makanan yang Mengandung Enzim Pencernaan Alami
1. Madu
Madu seringkali dianggap sebagai salah satu jenis makanan yang mengandung banyak manfaat kesehatan, termasuk kandungan enzim pencernaan di dalam madu mentah seperti enzim diastase, amilase, invertase, dan protease. Madu yang telah diolah atau dipanaskan justru akan menghancurkan enzim pencernaan.
2. Nanas
Nanas kaya akan enzim pencernaan dan mengandung sekelompok enzim pencernaan yang disebut bromelain, termauk enzim protease yang membantu memecah protein menjadi asam amino. Bromelain sendiri juga sudah tersedia dalam bentuk bubuk atau suplemen kesehatan yang digunakan untuk memperlancar penyerapan protein, mengatasi insufisiensi pankreas (ketidakmampuan pankreas dalam menghasilkan enzim pencernaan), atau digunakan oleh orang yang memiliki kesulitan dalam mencerna protein.
3. Pepaya
Buah pepaya juga kaya akan kandungan enzim pencernaan yang mengandung protease dalam mencerna protein menjadi blok pembangun termasuk asam amino. Kandungan kelompok protease juga dikenal sebagai papain yang tersedia dalam bentuk suplemen pencernaan dan sebagai pelunak daging. Manfaat papain dalam pepaya mungkin dapat meringankan gejala gangguan pencernaan, seperti sembelit dan perut kembung.
Ada baiknya untuk mengonsumsi pepaya dalam bentuk mentah atau belum matang, karena paparan panas justru akan menghancurkan enzim pencernaan. Tetapi ibu hamil tidak disarankan untuk makan pepaya dalam keadaan tidak matang karena dapat merangsang terjadinya kontraksi pada kehamilan.
4. Mangga
Buah mangga juga mengandung enzim pencernaan amilase yang mengubah karbohidrat menjadi gula, terutama ketika buah mulai matang. Enzim amilase sendiri diproduksi oleh kelenjar ludah dan pankreas yang dimulai ketika makanan mulai dikunyah di mulut. Untuk itu, disarankan untuk mengunyah makanan cukup lama sebelum ditelan sehingga enzim amilase yang terdapat pada air liur dapat membantu penyerapan menjadi lebih mudah.
5. Pisang
Pisang adalah salah satu buah yang mengandung enzim pencernaan alami berupa amilase dan glukosidase yang dapat memecah karbohidrat kompleks seperti pati menjadi gula sederhana dan mudah diserap. Enzim tersebut baru akan memecah pati menjadi gula ketika pisang mulai matang. Selain memiliki enzim pencernaan alami, pisang juga merupakan sumber serat makanan yang baik untuk kesehatan sistem pencernaan.
Baca juga: Fakta Nutrisi dan Manfaat Pisang Bagi Kesehatan
6. Alpukat
Alpukat dikenal sebagai buah yang kaya akan lemak sehat dan rendah gula serta mengandung polifenol oksidase yang dapat mengubah warna alpukat dari hijau ke cokelat karena adanya oksigen. Tak hanya itu, alpukat juga mengandung enzim pencernaan alami berupa enzim lipase yang membantu mengolah lemak menjadi asam lemak dan gliserol sehingga lebih mudah diserap tubuh. Lipase juga dihasilkan oleh pankreas.
7. Kefir
Sebagai minuman susu berfermentasi, kefir mengandung bakteri asam laktat dan berbagai enzim pencernaan. Selama fermentasi, bakteri mencerna gula alami dalam susu dan mengubahnya menjadi asam organik dan karbon dioksida. Kandungan enzim pencernaan seperti lipase, protease, dan laktase yang mengubah lemak, protein, dan laktosa juga terdapat pada kefir.
8. Kimchi dan sauerkraut
Kimchi dan sauerkraut dikenal sebagai makanan korea yang terbuat dari sayur yang telah difermentasi. Kimchi mengandung bakteri Bacillus yang memiliki enzim protease, lipase, dan amilase untuk mengubah protein, lemak, dan karbohidrat. Kimchi sendiri diperkirakan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit jantung.
Sementara sauerkraut adalah jenis kol yang difermentasi dengan rasa asam berbeda dan merupakan makanan probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan saluran cerna. Makanan probiotik juga dapat membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sembelit, diare, hingga penyakit Crohn. Tetapi mengonsumsi sauerkraut lebih baik jika dalam keadaan mentah atau tidak dimasak, karena suhu tinggi dapat menonaktifkan enzim pencernaan yang terkandung di dalamnya.
9. Kiwi
Kiwi merupakan salah satu buah yang baik untuk pencernaan terutama untuk mengurangi gejala perut kembung dan sembelit. Kiwi juga merupakan sumber enzim pencernaan terutama protease yang disebut actinidin dan berguna untuk mencerna protein serta memperlancar pencernaan.
10. Jahe
Jahe sebagai salah satu rempah-rempah yang sering digunakan dalam bumbu masakan, jahe juga mengandung enzim pencernaan berupa protease zingibain yang mampu mengubah protein. Hal ini tentu akan membantu proses pencernaan berjalan lebih cepat dan meningkatkan produksi enzim pencernaan itu sendiri.
Baca juga: 10 Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Oleh karena itu dibutuhkan enzim pencernaan yang cukup untuk mengubah makanan menjadi molekul kecil yang mudah diserap tubuh. Karena tanpa enzim pencernaan yang cukup, proses pencernaan dan pengolahan makanan pada saluran cerna mungkin tidak dapat berjalan lancar. Meski enzim pencernaan sendiri dihasilkan oleh tubuh, tetapi makanan di atas dapat membantu memberikan tambahan enzim pencernaan alami sehingga kesehatan sistem pencernaan tetap dapat terjaga dengan baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.