Bahaya antara ganja atau alkohol kerap kali sering menjadi bahan perdebatan di antara banyak orang. Keduanya memang sangat sulit dibandingkan karena memiliki persamaan dari jangka waktu penggunaannya yang jangka panjang.
Ganja dan alkohol sama-sama memberikan efek untuk jangka panjang. Hal ini memang masih membingungkan jika harus dibandingkan apalagi mengenai sudut pandang bahaya untuk kesehatan.
Zat yang lebih membahayakan dari ganja
Ganja atau mariyuana memiliki nama ilmiah Cannabis sativa. Tanaman ini dapat dibudidayakan, namun seringnya disalahgunakan.
Daun ganja memiliki senyawa bernama tetrahidrokanabinol atau THC yang dapat memberikan sebuah efek psikoaktif yang mempengaruhi kondisi kejiwaan dan saraf di otak.
Orang yang menghisap daun ganja akan mengalami sebuah efek yang umumnya menjadi ciri khas seperti berhalusinasi, merasakan euphoria dan gembira , juga terkadang bisa tertawa tanpa sebab, dan melihat hal-hal yang tidak nyata.
Ganja sering dianggap membahayakan karena dapat menimbulkan efek dan mengubah perilaku seseorang berbeda 180 derajat.
Namun, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan dari negara Jerman dan Kanada, ada beberapa zat yang jauh lebih mematikan dibandingkan ganja. Zat tersebut meliputi alkohol dan nikotin dari sebatang rokok.
Bahaya ganja dan alkohol berdasarkan penelitian
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam sebuah jurnal Scientist, ditulis bahwa alkohol yang dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan sebanyak 100 kali lebih berbahaya jika dibandingkan dengan ganja.
Studi ini menyatakan bahwa resiko dari ganja dibandingkan alkohol jauh lebih rendah. Selain itu, para peneliti juga memperhitungkan resiko terhadap kesehatan dengan melihat ukuran atau margin paparan dari masing-masing sampel.
Hal ini digunakan sebagai rasio perbandingan jumlah obat yang bisa membunuh seseorang. Perhitungannya, bila rasio MOE rendah maka obat tersebut artinya mematikan.
Bahan aktif dari ganja yaitu tetrahydrocannabinol (THC) telah diuji dan memberikan hasil MOE lebih dari 100, artinya ganja tidak dapat membunuh seseorang dari faktor tersebut.
Sedangkan rasio yang dihasilkan dari kokain, nikotin, alkohol, dan heroin berada di angka sekitar 10. Angka yang sangat memungkinkan untuk menyebabkan kematian.
Namun, zat-zat narkotik lainnya yang sering digunakan untuk pengobatan medis selain heroin, MDMA, methamphetamine, obat narkolepsi dan hiperaktif, serta diazepam hanya memiliki sedikit resiko. MOE yang dimiliki obat-obatan ini hanya berada diantara angka 10 hingga 100 saja.
Walaupun demikian, rasio MOE yang digunakan ini memang masih diperdebatkan juga oleh para ilmuwan karena didasarkan pada data hewan dan bukan manusia.
Persamaan efek ganja dan alkohol saat overdosis
Kematian akibat mengkonsumsi alkohol setiap tahunnya meningkatkan angka jumlah kematian. Hal itu disebabkan oleh overdosis dari mengkonsumsi alkohol. Sehingga pengguna alkohol memang banyak dipantau saat ini.
Tetapi, walau ganja tidak memiliki angka pasti dalam menimbulkan efek kematian, zat ini belum tentu juga tidak membahayakn.
Menurut seorang ilmuwan kesehatan, ganja mempunyai dampak yang lebih halus dengan cara bekerja mempengaruhi sistem kardiovaskular dan meningkatkan denyut jantung serta tekanan darah dalam tubuh.
Saat ganja dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan, maka efeknya sama saja seperti overdosis yang disebabkan oleh alkohol.
Ganja juga telah diakui memang mempengaruhi kesehatan secara tidak langsung. Ganja dapat merusak keseimbangan dan koordinasi dalam tubuh.
Kemudian, ada resiko untuk menyakiti diri sendiri saat berada dalam keadaan sedang mengemudi atau hal lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Ganja dan alkohol masih terus menjadi perdebatan. Namun, di Indonesia sendiri ganja maupun alkohol masih memiliki potensi yang sangat besar membahayakn diri Anda, dari segi hukum, maupun kesehatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.