Sirsak, Annona muricata, adalah sejenis tumbuhan yang banyak tumbuh di hutan hujan Amerika Selatan, Afrika dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Buah Sirsak dikonsumsi sebagai makanan di daerah di mana pohon tumbuh termasuk masyarakat Indonesia yang sudah tidak Asing dengan buah sirsak ini.
Selain sebagai buah-buahan yang dikonsumsi secara biasa, ekstrak dari buah, kulit kayu, ranting, dan daun sirsak dianggap bermanfaat sebagai obat bagi banyak penyakit. The Memorial Sloan-Kettering Cancer Center melaporkan bahwa manfaat daun sirsak telah digunakan sebagai anti-parasit, anti-virus, anti-inflamasi dan penghilang rasa sakit, dan ekstrak buah sirsak dipromosikan sebagai agen anti-kanker. Namun, tidak ada data yang cukup untuk mendukung salah satu manfaat daun sirsak tersebut.
Ekstrak dari Annona muricate atau yang dikenal dengan graviola memiliki efek antikanker termasuk memicu kematian sel kanker lebih cepat (sitotoksisitas), mempercepat kematian sel kanker (apoptosis), mempercepat kematian jaringan (nekrosis), menghambat pembentukan sel keganasan baru (proliferasi). Beberapa penelitian telah membuktikan efektivitasnya dalam mengurangi kanker payudara, prostat, kolorektal, paru-paru, leukemia, ginjal , pankreas, serviks, dan ovarium.
Manfaat dayn sirsak terhadap sel kanker payudara
Kanker payudara menghasilkan sejumlah besar reseptor yang merespon zat yang disebut faktor pertumbuhan epidermal, atau EGF (epidermal growth factor). Sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi 2011 Juli "Nutrition and Cancer" menunjukkan bahwa ekstrak buah sirsak menghambat produksi reseptor EGF dan memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara manusia.
Pada studi sebelumnya, yang diterbitkan dalam edisi Juni 1997 "Journal of Medicinal Chemistry" menunjukkan hasil yang sama terhadap sel kanker payudara yang resisten terhadap beberapa jenis kemoterapi konvensional.
Manfaat daun sirsak terhadap limfoma
Limfoma adalah kanker yang berasal dalam sistem limfatik. Limfoma menyebar melalui kelenjar getah bening, limpa, hati dan sumsum tulang, dan beberapa jenis limfoma akhirnya menyerang pembuluh darah. Para ilmuwan mempelajari kanker dengan mengisolasi limfoma sel dari pasien dan diteliti di laboratorium.
Pada tahun 2000, para ilmuwan di Colombia's Universidad de Antioquia menunjukkan bahwa ekstrak buah sirsak menghambat pertumbuhan sel limfoma. Namun, tidak ada studi konfirmatori yang telah dilakukan pada pasien limfoma.
Perhatikan risiko efek sampingnya
Jika Anda menggunakan obat-obatan alternatif untuk mencegah atau mengobati kanker, Anda harus memperhatikan potensi efek samping dari obat apa pun yang Anda pilih. Sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi 2006 dari "Journal of Neural Transmission" menunjukkan bahwa sirsak mengandung zat yang dapat merusak neuron di otak yang berfungsi membantu mengontrol gerakan.
Acetogenins dalam jumlah besar yang terkandung dalam buah sirsak tampaknya berkontribusi terhadap neurotoksisitas (racun pada saraf). Dosis yang berlebihan justru mengakibatkan gangguan pada saraf.
Yang harus dipertimbangkan sebelum mencoba manfaat daun sirsak
Manfaat sirsak sebagai anti-kanker memang telah dibuktikan dalam kultur jaringan dan pada beberapa studi pada hewan. Promosi sebagai agen anti-kanker didasarkan pada penelitian yang terbatas dan pada penggunaan tradisional.
Namun, manfaat daun sirsak belum cukup diteliti pada manusia. Meskipun telah banyak produk-produk herbal yang terbuat dari sirsak untuk pengobatan dan pencegahan kanker, namun data tidak memadai untuk mendukung efektivitas atau untuk menjamin keamanannya. Berkonsultasilah dengan profesional kesehatan sebelum Anda menggunakan sirsak sebagai pengobatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.