Madu terkenal dengan khasiatnya untuk kecantikan maupun kesehatan. Produk hasil lebah ini telah lama dipercaya sebagai obat tradisional yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi berbagai kondisi. Dari segi medis, seperti apa manfaat madu bagi kesehatan secara keseluruhan? Berikut penjelasannya.
Manfaat madu yang belum Anda ketahui
Masyarakat biasanya memanfaatkan madu untuk meredakan berbagai gangguan kesehatan, seperti diare, alergi, batuk, ataupun asma. Tak hanya itu, madu juga banyak dimanfaatkan untuk berbagai masalah kulit, yaitu untuk menyembuhkan luka ataupun gatal-gatal.
Dilihat dari kandungan nutrisinya, madu mengandung kombinasi gula, air, antioksidan, vitamin E, fenolat, vitamin C, flavonoid, hingga asam amino. Ada juga kandungan mineral seperti zat besi dan zinc yang semakin melengkapi kebaikan madu bagi tubuh.
Oleh karena itu, jika Anda merasa tertarik untuk menggunakan madu untuk mengobati gangguan kesehatan, berikut beberapa manfaat madu dilihat dari segi medis:
1. Menyembuhkan luka
Dengan nutrisi dan beberapa kandungan bahan kimia di dalamnya, madu dipercaya dapat menyembuhkan luka. Bahan alami ini bekerja dengan cara mengurangi infeksi dan rasa sakit.
Konsumsi madu dapat meningkatkan kerja sel saat menyembuhkan luka, mengurangi bau tak sedap yang biasanya timbul pada luka, serta mengurangi nanah. Jenis luka yang bisa disembuhkan oleh madu di antaranya luka pascaoperasi, luka lecet, luka bakar, maupun ulkus kaki kronis.
Untuk menyembuhkan luka ini, Anda bisa mencoba mengoleskan madu pada kulit yang terluka. Namun, menurut beberapa penelitian, khasiat madu ini belum tentu dapat menyembuhkan masalah kulit seperti jerawat.
2. Diabetes
Meskipun madu rasanya manis, tetapi madu ternyata aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, lho! Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi madu secara rutin tiap hari akan sangat efektif untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Tidak hanya itu saja, beberapa penelitian melaporkan bahwa konsumsi madu secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol serta berat badan penderita diabetes. Namun, masih diperlukan beberapa penelitian lebih lanjut tentang jenis madu apa yang benar-benar cocok untuk mengatasi kondisi tersebut.
3. Batuk
Rasa manis yang dihasilkan madu dipercaya dapat meningkatkan produksi air liur dan lendir. Hal ini cukup efektif untuk membasahi tenggorokan sehingga membantu menyembuhan batuk.
Penggunaan madu sebagai obat batuk dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak berusia 2 tahun ke atas. Namun sebagai catatan, madu tidak boleh diberikan ke bayi sebagai obat batuk, karena bisa menyebabkan keracunan.
Baca Selengkapnya: Cara Menggunakan Madu Sebagai Obat Batuk Anak
4. Sariawan akibat radioterapi
Tak hanya orang sehat saja, manfaat madu juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang baru saja menjalani pengobatan kanker berupa radioterapi. Penggunaan madu dalam takaran 20 ml secara efektif dapat mengurangi efek samping dari terapi radiasi akibat pengobatan kanker, terutama di kepala dan leher.
Madu dapat membantu mengobati sariawan yang parah, nyeri saat menelan, serta mencegah penurunan berat badan. Meski demikian, beberapa pasien melaporkan mengalami rasa nyeri ringan akibat minum madu setelah terapi radiasi di kepala. Itulah sebabnya, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya dan meminimalisir risikonya.
Selain keempat manfaat madu tersebut, bahan alami ini juga memiliki segudan kebaikan lainnya, antara lain:
- Mengobati diare
- Mengatasi alergi
- Meningkatkan kesuburan
- Meningkatkan stamina
- Meringankan kondisi setela operasi mata
- Mengatasi kulit gatal
- Mengatasi masalah kekurangan gizi
- Mengobati iritasi kulit akibat terbakar sinar matahari
- Meringankan asma
Namun kembali lagi, masih diperlukan penelitian dan studi lebih lanjut guna membuktikan manfaat madu tersebut.
Jadi, apakah madu aman dikonsumsi?
Pada dasarnya, madu cenderung aman selama dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Perlu diingat juga bahwa madu untuk bayi yang umurnya satu tahun ke bawah sama sekali tidak dianjurkan. Hal ini dapat menimbulkan risiko botulisme, yaitu kondisi keracunan yang secara langsung menyerang saraf tubuh hingga dapat berakibat fatal.
Beberapa jenis madu yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi salah satunya adalah madu yang berasal dari nektar Rhododendron, karena dapat menimbulkan efek berbahaya. Jenis madu ini terdapat kandungan racun sehingga berisiko menimbulkan nyeri dada, menurunkan tekanan darah, hingga mengganggu irama jantung.
Konsumsi madu bisa jadi aman bagi ibu hamil dan menyusui. Namun untuk menjaga keselamatan bayi Anda, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mengetahui aman atau tidaknya madu untuk ibu hamil dan menyusui.
Bagi Anda yang mempunyai alergi serbuk sari, ada baiknya hindari konsumsi madu. Cairan manis pada madu terbuat dari serbuk sari sehingga bisa memicu reaksi alergi.
Sebelum minum madu, selalu periksa tanggal kedaluwarsa dan pastikan bahwa produk tersebut telah terdaftar di BPOM. Jika Anda ragu dalam penggunaan madu ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memeroleh informasi mengenai manfaat madu untuk menjaga kesehatan dan mengobati gangguan kesehatan Anda.
Baca Juga: Meski Pahit, Khasiat Madu Hitam Sungguh Luar Biasa
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.