HIV adalah Human Immunodeficiency Virus yang menyebabkan terjadinya Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Virus HIV merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih mudah untuk terinfeksi bakteri oportunistik.
Bagaimana Seseorang dapat terinfeksi HIV?
Virus HIV terdapat di dalam air mani , cairan vagina, lendir anal, darah, dan ASI. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, dan melalui selaput lendir (seperti bagian dalam vagina rektum, dan ujung penis).
Seseorang bisa terinfeksi penyakit HIV dari:
- Melakukan hubungan seks vaginal atau anal dengan seseorang yang terinfeksi HIV.
- Penggunaan jarum atau jarum suntik untuk menyuntikan obat-obatan, tindikan, tato, dll secara bersamaan.
- Infeksi dari ibu ke bayi.
Jika seseorang terinfeksi HIV, pengobatan dengan antiretroviral (ARV) dapat menurunkan atau bahkan mencegah kemungkinan penyebaran infeksi virus ke orang lain saat berhubungan seks.
Jika seseorang tidak terinfeksi HIV, ada juga obat harian yang disebut PrEP yang dapat digunakan melindungi seseorang dari infeksi HIV.
Apa itu PrEP?
Profilaksis pra pajanan atau Pre-exposure prophylaxis (atau PrEP) adalah salah satu cara pengobatan bagi orang yang tidak terinfeksi HIV tetapi beresiko sangat tinggi tertular HIV.
Obat ini diminum dalam bentuk pil setiap hari. Pil (nama merek Truvada) mengandung dua obat (tenofovir dan emtricitabine) yang digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mencegah terjadinya penularan virus HIV.
Ketika seseorang terpapar HIV melalui hubungan seks atau penggunaan narkoba suntikan, obat-obatan ini dapat bekerja untuk mencegah virus menyebabkan infeksi permanen.
Ketika diminum setiap hari, PrEP sangat efektif untuk mencegah HIV. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PrEP dapat mengurangi risiko penularan HIV sekitar 99% bila dipakai setiap hari.
Di antara orang yang menyuntikkan narkoba, PrEP mengurangi risiko terkena HIV oleh setidaknya 74% ketika diminum secara rutin setiap hari.
Apakah seseorang yang menjalani terapi PrEP tidak lagi membutuhkan kondom saat berhubungan seks?
Tidak, Anda tidak boleh berhenti menggunakan kondom dengan alasan telah menggunakan PrEP. PrEP tidak memberi Anda perlindungan terhadap PMS lain, seperti gonore dan klamidia.
Selain itu, PrEP dapat secara signifikan mengurangi risiko terinfeksi HIV jika dikonsumsi setiap hari, kondom dapat memberikan perlindungan tambahan untuk individu yang mungkin mengalami kesulitan mengonsumsi PrPP seperti yang ditentukan.
Jika digunakan dengan cara yang benar setiap kali berhubungan seks, kondom sangat efektif dalam mencegah HIV dan beberapa PMS yang bisa tertular melalui cairan tubuh, seperti gonore dan klamidia.
Namun, mereka kurang memberikan perlindungan terhadap PMS yang menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, seperti human papillomavirus atau HPV (genital warts), herpes genital, dan sifilis.
Apa indikasi penggunaan PrEP?
Terapi Menggunakan obat-obatan PrEP sangat dianjurkan untuk seseorang yang tidak terinfeksi HIV, tetapi memiliki kondisi yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi HIV seperti :
- Memiliki pasangan yang positif HIV
- Melakukan aktivitas seksual yang tidak sehat, seperti berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan dengan seseorang yang status HIV-nya tidak diketahui.
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan orang yang menggunakan narkoba jenis suntikan, atau
- Berbagi jarum atau peralatan untuk menyuntikkan narkoba
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mulai minum obat PrEP sebelum obat memberikan efek yang maksimal?
Ketika diminum setiap hari, PrEP aman dan sangat efektif dalam mencegah infeksi HIV. PrEP dapat memberikan perlindungan maksimum terhadap infeksi HIV untuk seks anal sekitar 7 hari setelah penggunaan setiap hari.
Untuk seks vaginal dan penggunaan narkoba suntikan, PrEP dapat memberikan perlindungan maksimum sekitar 20 hari setelah penggunaan setiap hari.
Apakah terapi PrEP aman digunakan untuk jangka waktu yang panjang ?
Terapi PrEP dapat menyebabkan efek samping seperti mual pada beberapa orang, tetapi efek samping ini, umumnya mereda seiring berjalannya waktu.
Tidak ada efek samping serius yang muncul akibat penggunaan PrEP, dan belum ada efek samping mengancam jiwa yang dilaporkan.
Jika Anda menggunakan PrEP, beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda tentang efek samping yang parah atau menetap dalam jangka waktu yang lama.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.