Medroxyprogesterone adalah progestin, hormon yang mirip dengan progesteron yang secara alami diproduksi oleh tubuh wanita. Hormon progesteron berfungsi untuk mengatur proses ovulasi dan siklus haid wanita setiap bulannya.
Pada wanita yang sedang tidak hamil dan tidak menopause, obat ini digunakan untuk mengobati perdarahan rahim yang abnormal. Selain itu, medroxyprogesterone juga mampu mengembalikan siklus haid pada wanita yang mengalami amenore (tidak haid) selama beberapa bulan.
Medroksiprogesteron juga dapat digunakan sebagai bagian terapi hormon pengganti dengan estrogen untuk mengurangi gejala menopause, salah satunya hot flashes. Bila dikombinasikan dengan terapi pengganti estrogen, hal ini dapat menurunkan risiko kanker rahim pada wanita.
Mengenai Medroxyprogesterone
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Tablet 10 mg
Kandungan
Medroxyprogesterone
Manfaat Medroxyprogesterone
Berbagai manfaat medroxyprogesterone adalah sebagai berikut:
- Mengobati amenore atau berhenti menstruasi selama beberapa bulan;
- Mengatasi perdarahan rahim yang abnormal;
- Mencegah penebalan lapisan rahim (hiperplasia endometrium) pada wanita yang menggunakan estrogen terkonjugasi;
- Mengurangi gejala menopause, salah satunya hot flashes;
- Menurunkan risiko kanker rahim pada wanita.
Kontraindikasi
- Ibu hamil, terutama trimester 1
Efek samping Medroxyprogesterone
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan medroxyprogesterone dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping medroxyprogesterone yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual;
- Perut kembung;
- Payudara terasa lunak;
- Sakit kepala;
- Perubahan warna keputihan;
- Suasana hati tak stabil (mood swing);
- Pandangan buram;
- Pusing;
- Mengantuk;
- Berat badan naik atau turun.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Medroxyprogesterone
Dosis medroxyprogesterone bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis medroxyprogesterone yang umum diresepkan adalah:
- Kombinasi dengan terapi hormon pengganti dengan estrogen: 1 x sehari atau sesuai anjuran dokter;
- Amenore dan perdarahan rahim yang abrnomal: 1 x sehari 5 gram selama 5-10 hari atau sesuai anjuran dokter. Dosis maksimal 10 mg per hari;
- Mencegah hiperplasia endometrium: 1 x sehari 5 gram selama 12-14 hari. Dosis maksimal 10 mg per hari.
Interaksi Medroxyprogesterone
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan medroxyprogesterone adalah sebagai berikut:
- Aminoglutethimide;
- Rifampin;
- Antijamur golongan azole, contohnya itraconazole;
- Obat anti kejang, seperti carbamazepine, fenobarbital, atau fenitoin.
Kemungkinan masih ada obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan obat ini, tapi tidak tercantum dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan medroxyprogesterone adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu, terutama gangguan pembekuan darah, riwayat perdarahan otak, penyakit hati (liver), kanker payudara atau organ reproduksi lainnya, perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya, keguguran dengan beberapa jaringan yang tersisa di dalam rahim (missed abortion), serangan jantung atau stroke dalam 1 tahun terakhir;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Tidak untuk ibu hamil, terutama trimester 1, karena obat ini dapat membahayakan kandungan.
- Konsultasikan lebih lanjut pada dokter sebelum menggunakan medroxyprogesterone saat sedang menyusui;
- Hindari mengemudi atau menyalakan mesin berat setelah minum medroxyprogesterone karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan mengantuk;
- Berhentilah merokok selama menggunakan medroxyprogesterone. Merokok dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, hipertensi, stroke, hingga serangan jantung.
- Obat ini dapat menyebabkan timbulnya bercak (melasma) atau area gelap di wajah maupun kulit. Paparan sinar matahari dapat memperburuk kondisinya. Oleh karena itu, batasi waktu Anda di bawah sinar matahari. Gunakan tabir surya dan baju panjang agar kulit terlindungi.
Artikel terkait: