Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami anemia sampai mereka mengalami gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Anemia, juga dikenal sebagai kurangnya zat besi dalam darah, yang merupakan kelainan yang sering terjadi ketika kurangnya sel darah merah yang menghambat pengiriman oksigen ke seluruh tubuh.
Penyebab paling umum dari anemia adalah kadar zat besi yang rendah dalam darah yang biasa disebut anemia defisiensi besi.
Tanpa zat besi, sel darah merah memiliki kadar hemoglobin yang rendah, hemoglobin lah yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Tanpa penanganan yang tepat, anemia dapat menimbulkan komplikasi bahkan hingga kematian. Oleh karena itu sangat penting untuk mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut penjelasannya.
Tanda dan gejala Anemia
Gejala kekurangan zat besi sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya, serta kondisi kesehatan keseluruhan seseorang.
Untuk seseorang yang kekurangan zat besi ringan atau sedang, seseorang mungkin tidak mengalami gejala yang terlihat.
Kadang-kadang, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.
Anemia defisiensi zat besi dapat menyebabkan gejala yang meliputi:
- Kelelahan
- Lemas
- Pusing
- sakit kepala
- sensitivitas terhadap suhu
- tangan dan kaki yang terasa dingin
- sesak nafas
- sakit dada
- kesulitan berkonsentrasi
- Jantung berdebar
- mengidam barang-barang bukan makanan, seperti es dan lain-lain
Ada juga beberapa tanda fisik anemia defisiensi besi yang harus diwaspadai, seperti:
- kuku rapuh
- retak di sisi mulut
- rambut rontok
- radang pada lidah
- kulit pucat atau kuning tidak normal
- detak jantung atau pernapasan tidak teratur
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas.
Sebaiknya berobat ke dokter apa saat mengalami Anemia?
Sebelum mendatangi dokter spesialis, sebaiknya kunjungi dokter umum apabila Anda mengalami gejala-gejala anemia. Saat mendiagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu ketika mendiagnosis anemia yang Anda alami.
Dokter juga akan bertanya tentang gejala dan faktor risiko apa saja, seperti perdarahan menstruasi yang berat atau kondisi medis yang mendasarinya.
Jika dokter mencurigai kekurangan zat besi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah. Hasil tes tersebut dapat memberikan informasi seperti jumlah total sel darah merah dan kandungan zat besi dalam darah.
Jika dokter mencurigai adanya pendarahan internal, pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan. Pemeriksaan tersebut mungkin dapat mencakup:
- Tes darah tinja
- Endoskopi
- Kolonoskopi
Bicaralah juga dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko anemia atau perhatikan tanda atau gejala anemia yang termasuk:
- Kelelahan terus-menerus, sesak nafas, detak jantung cepat, kulit pucat, atau gejala anemia lainnya
- Pola makan yang buruk atau asupan vitamin dan mineral yang tidak memadai
- Periode menstruasi yang sangat berat
- Gejala maag, gastritis, wasir, tinja berdarah atau berlebih, atau kanker kolorektal
Siapapun yang mengalami gejala kekurangan anemia harus berbicara dengan dokter. Dokter dapat memberikan tes darah sederhana untuk mendapatkan hasil yang cepat.
Jika kadar zat besi seseorang normal, mungkin ada masalah lain yang menyebabkan gejalanya. Hal yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti.
Mengembalikan kadar zat besi ke normal dapat terjadi dalam 1 atau 2 bulan pengobatan. Seorang dokter dapat merekomendasikan mengkonsumsi suplemen lebih lama untuk membantu membuat asupan zat besi yang cukup.
Namun, dalam kasus yang parah, pengobatan yang lebih intensif mungkin diperlukan.
Saat mengalami Anemia, kapan sebaiknya berobat ke Dokter spesialis?
Banyak orang dengan anemia tidak tahu harus berobat ke dokter apa untuk mengatasi anemia yang dialami sehingga langsung berkonsultasi pada dokter spesialis.
Hal tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya keliru, tetapi dokter spesialis umumnya bertugas menangani kasus anemia yang lebih spesifik.
Contohnya jika Anda mengalami anemia jenis anemia aplastik. Penyakit anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang tidak lagi memproduksi cukup sel darah.
Untuk mendiagnosis anemia aplastik, diperlukan pemeriksaan darah dan biopsi sumsum tulang.
Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut. Penderita anemia aplastik memiliki sel darah yang lebih sedikit pada sumsumnya.
Tenaga medis yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut adalah dokter penyakit dalam spesialis hematologi, atau disebut pula hematolog.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.