Pernahkan Anda merasa tiba-tiba ngilu di gigi ketika menggigit makanan dingin atau panas? Jika jawabannya adalah iya, maka itu berarti Anda mengalami gigi sensitif.
Anda pasti akan sulit menikmati kebersamaan dengan orang-orang terdekat di acara kumpul-kumpul bersama karena rasa ngilu di gigi ketika sedang melahap soto panas bersama atau menyantap es campur dingin. Ketika gigi sensitif terasa ngilu, maka akan muncul nyut-nyutan di gigi dan sangat mengganggu.
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena hal ini sangat mudah diatasi yaitu dengan menggunakan pasta gigi yang tepat. Pemilik gigi sensitif disarankan untuk tidak menggunakan pasta gigi biasa. Berikut ini ulasan tentang pasta gigi yang bagaimana yang cocok untuk gigi sensitif.
Penyebab Gigi Sensitif
Penipisan Email Gigi
Email atau enamel adalah lapisan terluar gigi. Email adalah jaringan tubuh yang paling kuat dan berfungsi untuk melindungi gigi dari kerusakan. Akan tetapi, email juga bisa menipis dan rusak yang kemudian menyebabkan terjadinya gigi sensitif.
Penipisan email disebabkan oleh sering mengkonsumsi makanan atau minuman manis dan asam.
Kondisi Gigi dan Mulut
Gigi yang patah, berlubang dan membusuk akan membuat zat yang ada di bawah email gigi atau dikenal dengan dentin menjadi terbuka dan memicu terjadinya gigi sensitif.
Gusi yang menyusut juga dapat menyebabkan terjadinya gigi sensitif, karena penyusutan tersebut membuat akar gigi terlihat dan tidak terlindungi.
Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, seperti menyikat gigi terlalu keras juga bisa menyebabkan terjadinya gigi sensitif.
Selain itu, kebiasaan menggertak gigi saat sedang tidur dan sering menggunakan sikat gigi yang kasar juga menyebabkan gigi sensitif.
Mengapa pemilik Gigi Sensitif membutuhkan pasta gigi khusus?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 2013, sebanyak 26% dari jumlah seluruh penduduk yang ada di Indonesia mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.
Bahkan, penyakit gigi dan mulut berada pada peringkat ke-6 dalam daftar masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia.
Dan yang cukup menarik perhatian adalah bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut ini menempati urutan ke-4 dalam daftar penyakit yang mahal perawatan dan pengobatannya.
Karena sebab itulah, pemilik gigi sensitif harus mengambil langkah cepat untuk segera mengatasi masalah gigi yang ngilu. Jangan dibiarkan hingga berlarut-larut khawatir kondisinya akan semakin parah.
Ada banyak alasan mengapa Anda tidak boleh mengabaikan gigi sensitif. Rasa ngilu yang ada gigi tidak dapat sembuh sendiri dan akan selalu datang kembali jika tidak segera ditangani.
Pentingnya merawat gigi sensitif agar tidak mengganggu aktivitas Anda dan untuk mencegah terjadinya dentin hipersensitif atau gigi dengan tingkat kesensitifan yang tinggi.
Orang yang mengalami hipersensitif, jangankan menggigit makanan, ketika membuka mulut lalu angin masuk, maka akn terasa sangat sakit dan ngilu.
Maka dari itu, sebelum terlambat, sebelum parah, segera obati gigi sensitif Anda. Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.
Perbedaan antara pasta gigi biasa dengan pasta gigi untuk gigi sensitif
Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif mengandung berbagai bahan yang berfungsi untuk mengurangi sensitivitas gigi, seperti potasium nitrat dan strontium klorida.
Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif akan melindungi sistem saraf yang terdapat di dalam gigi dari makanan dan minuman yang masuk ke mulut, juga menghalanginya dari sinyal rasa sakit.
Pastinya pasta gigi ini tidak hanya digunakan untuk sekali saja. agar Anda benar-benar terbebas dari gigi sensitif dan terhindar dari nyut-nyut serta ngilu saat menggigit makanan dingin atau panas, Anda harus menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif setiap kali menggosok gigi. Hal ini dapat Anda lakukan agar gigi Anda selalu terlindungi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.