Banyak sekali keluhan yang perlu dihadapi lansia. Umur lansia memerlukan banyak nutrisi dan kekuatan tubuh yang cukup sehingga dapat mencegah dan mengobati banyak keluhan. Salah satu keluhan pada lansia adalah pegal linu.
Rasa pegal sangat sering dirasakan pada orang tua dan lansia terutama akibat daripada aktivitas setiap hari yang mungkin tidak sesuai dengan kekuatan dari tubuh dan usia tua. Ini sangat mengganggu karena rasa pegal dapat membatasi aktivitas dan kegiatan yang penting.
Bermodalkan istirahat dapat membantu sementara namun ada pula kondisi dapat menjadi lebih berat seiring waktu.
Pegal dan Nyeri
Rasa pegal ternyata dapat dibedakan dengan nyeri. Sensasi nyeri dan pegal dapat timbul dimana saja. Tetapi rasa pegal linu lebih banyak timbul pada anggota gerak seperti tangan, kaki, dan leher.
Rasa pegal sering berawal pada otot dan sendi yang bekerja terlalu lunak yang menyebabkan kelelahan. Sensasi ini dibawah ke otak sehingga kita merasakan pegal. Rasa pegal tidak disertai adanya trauma atau penyakit.
Namun pada nyeri, sensasi ini dapat timbul dimana saja dan dapat berpusat akibat dari trauma. Nyeri juga dapat ditimbulkan dari permukaan kulit, wajah, dan organ dalam.
Sensasi pegal lebih dirasakan seperti sensai tumpul dan rasa keras saat otot atau persendian disentuh. Kondisi yang semakin lama akan menimbulkan lelah otot yang dapat semakin terasa. Pada sensasi nyeri ini lebih terasa seperti tajam dan terkadang tidak membaik dengan istirahat.
Selama waktu berjalan, otot Anda mungkin lunak untuk disentuh dan terasa kencang dan pegal. Gerakan awalnya mungkin tidak nyaman tetapi bergerak dan meregangkan otot-otot Anda dengan lembut akan membantu mengurangi rasa sakit.
Apa yang menyebabkan Pegal linu?
Kondisi seperti kelelahan menjadi resiko timbulnya pegal linu. Tetapi ini tidak menutup kemungkinan adanya penyakit yang berawal muncul meski tidak langsung menimbulkan nyeri.
Penyakit seperti osteoartritis menjadi keluhan utama pegal linu pada kaki para lansia.
Osteoartritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada sendi yang bersifat degeneratif. Penyakit ini paling sering muncul pada usia dewasa hingga usia lanjut.
Kondisi ini disebabkan oleh kakunya bantalan persendian di antara dua tulang seperti pada lutut, siku tangan, punggung, dan pinggul yang menagkibatkan rusaknya kartilago yang dapat beresiko keterbatasan anggota gerak hingga kecacatan.
Survei kesehatan melaporkan bahwa kekurangan vitamin D menyebabkan kelemahan, nyeri,serta pegal linu. Kekurangan magnesium juga dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan kontraksi dan kram otot.
Pegal linu juga dapat terjadi jika kadar kalium atau kalsium Anda terlalu rendah, dan terlalu sedikit natrium dalam tubuh Anda dapat menyebabkan kejang otot, kram, dan kelemahan.
Bagaimana cara mencegah Pegal Linu?
- Pemanasan
Sebelum melakukan latihan atau berolahraga, rutinitas pemanasan dan peregangan yang diperpanjang akan sepenuhnya mempersiapkan tubuh Anda untuk berolahraga dan mengurangi efek DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness).
Luangkan waktu untuk melakukan peregangan dinamis sebelum rutinitas kebugaran Anda dan tindak lanjuti dengan peregangan statis. Ini dapat membantu mencegah rasa pegal dan nyeri yang cepat sehingga tidak mengganggu olahraga anda.
- Tingkatkan nutrisi
Pemberian nutrisi melalui makanan sehat serta konsumsi multivitamin dapat mencegah timbulnya rasa pegal linu dengan cepat.
Pada lansia, pemberian vitamin D dan kombinasi kalsium dapat membantu kekutana otot, tulang, dan sendi untuk tetap terjaga dan dapat mencegal pegal linu selama aktivitas berat,
- Banyak minum
Rehidrasi dengan minum air yang cukup dapat membantu menjaga fungsi otot sendi dan mencegah pegal linu datang dan pergi. Asupan cairan juga diutamakan apabila cuaca panas ditambah rasa lelah.
- Obat-obatan
Obat-obatan pereda nyeri seperti kandungan NSAID dapat memabntu mengurangi rasa pegal sekaligus nyeri. Pemberian obat krim pereda neyri juga dapat membantu pada lokasi tertentu.
- Periksa kesehatan
Apabila rasa pegal terus berulang di lokasi tubuh yang sama. Ini menjadi pertanda bahwa adanya kemungkinan adanya suatu penyaki yang menjadi tanda awal penyakit tersebut. Segera periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan keluhan yang muncul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.