Pernahkah Anda merasa cemas? Dalam kadar normal, rasa cemas tidak akan berdampak negatif pada kondisi psikologis seseorang. Namun, rasa cemas berlebih yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa menjadi tanda gangguan mental. Gangguan kecemasan sendiri wujudnya berbeda-beda pada setiap orang.
Fakta yang perlu kita tahu mengenai gangguan mental yang tanpa disadari menyerang banyak orang seperti mempengaruhi memori jangka pendek. Seseorang bisa menjadi pelupa dan kebingungan ketika mengalami kecemasan parah.
Selain itu seseorang bisa membuat keputusan secepat kilat tanpa ada pertimbangan matang. Parahnya gangguan kecemasan ini memicu timbulnya depresi. Gangguan kecemasan ditandai dengan perasaan khawatir yang cukup kuat dan efeknya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ada banyak faktor yang menentukan apakah seseorang menderita gangguan kecemasan, mulai dari lingkungan hingga faktor genetik. Hal ini menunjukkan bahwa cara seseorang dibesarkan menjadi penyebab utama gangguan mental kecemasan.
Faktor lain adalah adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah laku, pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga serta perundungan, menggunakan obat terlarang dan mengonsumsi minum minuman beralkohol.
Gejala apa saja yang dialami serta pemicunya? Merasa panik, gugup, keluar keringat dingin, sesak nafas, jantung berdetak tidak beraturan, mual, ketegangan otot, susah tidr dan bahkan pusing.
Jika cemas yang terjadi terus menerus tanpa alasan bisa semakin menjadi, sehingga tidak lagi dianggap cemas biasa dan harus segera ditangani. Pasalnya, Cemas berlebihan bisa menjadi gangguan kecemasan yang merupakan sebuah bentuk gangguan mental.
Gangguan kecemasan ini bisa dalam bentuk gejala fisik, emosi dan pikiran.Kenali lebih jauh 5 jenis gangguan kecemasan yang mungkin saja Anda alami berikut ini.
1. Gangguan kecemasan umum
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ini akan menunjukkan beberapa gejala seperti mudah lelah, terus-menerus merasa gelisah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, kesulitan mengendalikan perasaan khawatir, dan juga bisa saja mengalami kesulitan untuk tidur.
2. Gangguan kecemasan sosial
Biasa juga dikenal dengan fobia sosial. Rasa khawatir di sini sering disebabkan oleh rasa takut dihakimi oleh orang lain, berperilaku memalukan atau menimbulkan ejekan. Gejala yang timbul seperti gugup berlebihan ketika berinteraksi dengan orang lain, tidak percaya diri untuk bertatap mata dengan lawan bicara, lebih suka berdiam diri dan menghindari orang lain, menarik diri dari aktifitas sosial, gemetar, dan lain-lain.
3. Fobia spesifik
Orang yang mengalami fobia spesifik akan memiliki ketakutan yang sangat instens terhadap suatu objek, benda atau situasi tertentu. Biasanya mereka akan berperilaku menangis atau berteriak secara histeris jika hal atau benda yang mereka takuti ada di depan mata.
Bahkan ada yang sampai pingsan saat ia merasa takut yang luar biasa.
4. Gangguan panik
Tidak seperti kecemasan biasa, gangguan panik bisa menyerang tiba-tiba dan menunjukkan gejala-gejala seperti rasa takut dan gelisah yang benar-benar intens, detak jantung tidak teratur (palpitasi), napas memburu, pusing, keringat dingin, gemetar, terjadi kram pada tangan dan kaki atau bahkan mati rasa.
5. Gangguan stres pascatrauma
Umumnya terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang mengerikan, mengancam nyawa, membahayakan keselamatan, dan kejadian ekstrem lainnya.
Misalnya seorang korban gempa bumi mungkin akan mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebihan ketika merasakan guncangan sedikit saja (meskipun penyebabnya bukan gempa).
Perlu diketahui diagnosis gangguan mental tidak bisa diidentifikasi hanya berdasarkan satu atau dua gejala yang dialami. Diagnosis gangguan mental hanya dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater.
Jika merasa diri sendiri atau orang terdekat mengalami gejala yang ada disarankan untuk segera menemui psikolog atau psikiater. Beberapa metode pengobatan yang dapat mengurangi gejala antara lain terapi psikologis.
Terapi ini merupakan metode yang paling efektif dalam menangani gangguan kecemasan secara umum. Diskusikan dengan dokter mengenai jenis obat yang cocok untuk kondisi Anda. Gangguan kecemasan adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi atau dicegah secara langsung.
Oleh karena itu, untuk mengurangi gangguan ini, sebaiknya Anda rutin olahraga, hindari konsumsi alkohol, dan lakukan kegiatan relaksasi dengan teratur dan terapkan pola hidup sehat dari sekarang.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.