Anak adalah anugrah, oleh karena itu, kehamilan selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh sebuah pasangan. Kehamilan yang umumnya berlangsung selama 9 bulan diharapkan berlangsung dengan lancar tanpa adanya masalah apapun.
Sayangnya, kehamilan tidak selalu berjalan mulus, banyak sekali masalah kehamilan yang bisa muncul, mulai dari ketuban pecah dini, lahiran prematur hingga janin yang meninggal di dalam perut. Biasanya di Indonesia komplikasi kehamilan muncul pada trimester ketiga yaitu ketika usia kehamilan memasuki usia 7 hingga 9 bulan.
Tetapi pada trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan, masalah juga bisa muncul. Contohnya adalah komplikasi kehamilan yang dikenal dengan blighted ovum. Apa itu blighted ovum? Dan bagaimana hal ini bisa terjadi? Yuk di simak artikel yang satu ini!
Apa itu Blighted Ovum?
Kehamilan terjadi ketika terjadi pembuahan sel telur dari wanita dengan sperma dari laki-laki. Blighted ovum terjadi ketika telur yang sudah dibuahi oleh sperma menempel pada dinding uterus, tetapi didalam sel telur yang berkembang tersebut tidak berkembang cabang bayi.
Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi “isinya” kosong. Blighted ovum sering terjadi pada trimester pertama, sering kali seorang wanita yang menderita blighted ovum tidak menyadari bahwa mereka menderita blighted ovum hingga muncul tanda-tanda kehamilan atau darah yang keluar dari jalan lahir yang mengeluarkan sel telur yang kosong tersebut.
Bagaimana saya tahu jika kehamilan saya adalah kehamilan Blighted Ovum?
Blighted ovum dapat terjadi sangat awal pada kehamilan, sebelum kebanyakan wanita bahkan menyadari bahwa mereka sedang hamil. Anda mungkin mengalami tanda-tanda kehamilan seperti telat datang bulan dan bahkan tes kehamilan yag menunjukan hasil positif. Banyak wanita menganggap kehamilan mereka baik-baik saja karena kadar hCG mereka tetap meningkat.
Plasenta atau yang dikenal dengan ketuban dapat terus tumbuh sendiri di dinding rahim walaupun tidak ada cabang bayi di dalamnya. Karena plasenta yang tumbuh di dinding rahim ini, hormon-hormon kehamilan dapat terus meningkat, yang dapat membuat seorang wanita percaya bahwa dia kehamilannya baik-baik saja.
Biasanya orang yang tidak mengetahui bahwa kehamilannya adalah kehamilan blighted ovum adalah mereka yang jarang melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan dan tidak melakukan tes USG. Ada kemungkinan bahwa Anda akan mengalami kram perut ringan dan bercak atau perdarahan vagina ringan.
Apa yang menyebabkan terjadinya Blighted Ovum?
Blighted ovum adalah penyebab sekitar 50% dari keguguran pada trimester pertama dan biasanya merupakan hasil dari masalah genetik dimana terjadi kelainan kromosom.
Tubuh wanita mengenali kromosom yang abnormal pada janin dan secara alami tubuh wanita tersebut akan menghentikan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Hal ini bisa disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak normal, atau kualitas sperma atau kualitas telur yang buruk.
Jika saya mengetahui kehamilan saya Blighted Ovum apakah saya perlu melakukan aborsi segera?
Ini adalah keputusan yang hanya bisa Anda buat sendiri. Kebanyakan dokter tidak merekomendasikan aborsi untuk menggugurkan kandungan walaupun sudah diketahui kehamilan tersebut adalah kehamilan tanpa cabang bayi.
Tubuh wanita diketahui mampu mengeluarkan cabang bayi pada masa tertentu dengan aborsi alami dan tidak diperlukan prosedur bedah invasif dengan risiko yang dapat menimbulkan komplikasi.
Akan tetapi ,aborsi diperlukan jika Anda berencana ingin memeriksa apakah jaringan yang tubuh pada rahim Anda adalah suatu keganasan atau bukan dan untuk menentukan penyebab terjadinya keguguran.
Beberapa wanita merasa bahwa prosedur abosi dapat membantu secara mental dan fisik. Sedangkan pada sebagian besar lainnya merasa aborsi adalah prosedur invasif yang dapat membuat masalah lebih dalam akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Apakah Blighted Ovum bisa dicegah?
Sayangnya, dalam banyak kasus, blighted ovum tidak dapat dicegah. Beberapa pasangan akan melakukan tes genetik untuk menentukan apakah masalah ini disebabkan oleh faktor genetik atau bukan.
Blighted ovum biasanya hanya terjadi satu kali, dan jarang seorang wanita mengalami blighted ovum lebih dari satu kali. Kebanyakan dokter menyarankan pasangan untuk menunggu setidaknya 1-3 siklus menstruasi rutin sebelum mencoba hamil lagi setelah mengalami keguguran.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.