Biduran atau dalam bahasa medis sering disebut dengan urtikaria merupakan suatu kondisi pada kulit yang ditandai dengan beberapa reaksi. Mulai dari ruam berwarna kemerahan, permukaannya yang meninggi, serta diikuti dengan rasa gatal yang tidak nyaman.
Kondisi ini umumnya diderita oleh seseorang sebagai reaksi alergi. Biduran sendiri bisa dibilang sangat umum terjadi pada semua orang. Gangguan pada kulit ini sering kali muncul secara mendadak dan terkadang membuat kita meras bingung karena tidak jelas apa penyebabnya.
Beragam penyebab Biduran
Biduran merupakan gangguan kulit yang umumnya timbul setelah tubuh kita terpapar secara langsung oleh faktor pemicu alergi. Ketika hal ini tengah terjadi, tubuh secara spontan akan melepaskan senyawa kimia bernama histamin ke dalam aliran darah.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya reaksi pada kulit berupa rasa gatal serta ruam berwarna merah pada area kulit. Berikut ini ulasan beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya biduran:
- Makanan
Makanan atau minuman merupakan faktor pertama yang membuat seseorang bisa terkena serangan alergi. Misalnya saja saat mengkonsumsi kacang-kacangan, susu, tepung, telur, ataupun makanan laut.
Reaksi alergi berupa biduran bisa langsung muncul setelah seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman pemicu alergi, namun pada beberapa kasus, biduran bisa muncul beberapa jam setelahnya.
- Obat-obatan
Biduran juga sering terjadi karena alergi terhadap obat-obatan tertentu. Misalnya saja obat antibiotik dan antiradang. Reaksi alergi yang didapat dari obat ini bisa muncul ketika seseorang mengunakan obat oles, obat minum atau pun obat suntik yang mengandung zat pemicu alergi.
- Serbuk sari
Di negara beriklim teropis seperti Indonesia, tumbuhan memang dapat berbunga hampir sepanjang tahun dan menyebarkan serbuk sari setiap saat. Pada kondisi orang-orang yang alergi terhadap serbuk sari, hal ini tentu saja dapat menimbulkan gangguan kulit seperti biduran.
- Racun dari serangga
Tak bisa dipungkiri sebagian orang memang memiliki kecenderungan alergi terhadap racun dari serangga. Hal ini kemudian memicu munculnya biduran di kulit. Seseorang bisa terkena racun serangga karena digigit atau pun disengat oleh serang tersebut.
- Udara luar ruangan
Tak hanya disebabkan oleh faktor pemicu alergi atau alergen, biduran yang diderita seseorang juga dapat terjadi karena faktor alam. Misalnya saja paparan sinar matahari serta suhu udara yang terlalu dingin atau terlalu panas.
Keringat sebenarnya tidak memicu timbulnya reaksi alergi. Akan tetapi, keberadaan keringat menandakan bahwa tubuh seseorang tengah mengalami kenaikan suhu. Bagi sebagian orang yang sensitif terhadap kenaikan suhu, tak mengherankan bila hal ini dapat memicu timbulnya biduran di area kulit.
- Stres
Stres terbilang sebagai salah satu sebab timbulnya biduran yang sering kali tidak kita sadari. Tidak hanya berperan sebagai pencetus, stres yang Anda rasakan bahkan dapat memperburuk kondisi biduran.
Pasalnya, saat stres melanda, tubuh cenderung melepaskan zat kimia histamin lebih banyak sehingga akan memperburuk kondisi biduran.
Cara mengatasi Biduran yang perlu diketahui
Untuk mengatasi reaksi alergi berupa biduran, dokter mungkin akan memberikan Anda obat antihistamin agar reaksi alergi dapat mereda. Salah satu jenis obat ini yang sudah terbukti efektif dalam meringankan gejala biduran adalah fexofenadine.
Fexofenadine merupakan golongan antihistamin generasi ke-2 yang berfungsi untuk menghambat efek histamin yang ada di dalam tubuh. Sehingga beberapa efek alergi seperti biduran dapat mereda.
Selain itu, obat fexofenadine bekerja lebih cepat bila dibandingkan dengan obat anti-alergi generasi ke-2 lainnya. Sedangkan kelebihan lain yang dimiliki oleh fexofenadine adalah tidak menyebabkan kantuk, sehingga tidak akan menggangu aktivitas keseharian Anda.
Tak hanya mengkonsumsi obat untuk meredakan reaksi alergi, lakukan beberapa hal yang dibahas di bawah ini untuk meringankan gangguan biduran yang tengah Anda alami:
- Pakailah pakaian yang longgar serta tidak terlalu tebal sehingga memberikan hawa untuk kulit.
- Jangan menggunakan sabun yang bisa menimbulkan reaksi iritasi pada kulit.
- Hindari menggaruk ruam di kulit karena hal ini dapat memperburuk kondisi ruam tersebut.
- Usahakan area kulit yang terkena ruam selalu dalam kondisi bersih dan sejuk, sehingga dapat meredakan iritasi dan rasa gatal.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.