Kondisi ini biasanya terjadi pada atlet yang menjalani latihan dengan melakukan lompatan, berlari, atau mengangkat beban berat.
Jika Anda seorang pelari, Anda mungkin bisa mengalami suatu kondisi yang dikenal dengan shin splints, yang merupakan salah satu jenis periostitis.
Shin splints merupakan stres berulang pada tulang kering, atau tulang tibia. Kondisi ini biasanya dapat membaik dengan beristirahat, tetapi kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang dapat berlangsung lama.
Periostitis biasanya bukan merupakan suatu kondisi yang serius dan dapat ditoleransi dengan baik.
Selain disebabkan akibat penggunaan berulang, periostitis juga dapat disebabkan oleh kondisi lain seperti infeksi yang jauh lebih serius dan mungkin memerlukan terapi intensif.
Apa saja jenis Periostitis?
Ada dua jenis periostitis, periostitis kronis dan akut. Infeksi tulang dapat menyebabkan periostitis akut, yang merupakan kondisi yang menyakitkan. Dan pada gilirannya dapat menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan yang mengelilingi tulang.
Sedangkan Periostitis kronis dapat terjadi akibat trauma dan stres berulang pada tulang. Salah satu contoh periostitis kronis adalah kondisi shin splints yang disebabkan akibat berlari.
Apa penyebab terjadinya Periostitis?
Penyebab periostitis bervariasi tergantung pada apakah kondisinya akut atau kronis.
Penyebab Periostitis Akut
Periostitis akut dapat terjadi akibat infeksi pada bagian tubuh lain. Misalnya, infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual, seperti sifilis, dapat menyebabkan periostitis. Begitu pula dengan luka yang tidak sembuh dan semakin dalam, yang pada akhirnya mencapai tulang.
Orang yang memiliki borok, seperti pada penderita diabetes atau luka yang muncul akibat baring lama, lebih mungkin untuk mengalami periostitis. Hal ini terutama terjadi jika borok tidak sembuh atau dibiarkan terus berkembang.
Penyakit autoimun tertentu juga dapat menyebabkan periostitis akut. Leukemia dan berbagai kanker dan kelainan darah adalah semua kondisi potensial yang dapat menyebabkan infeksi tulang yang serius.
Periostitis proliferatif, atau osteomielitis, adalah salah satu jenis infeksi tulang. Kondisi ini bisa disebabkan akibat infeksi staphylococcus dan bakteri serupa lainnya.
Bakteri Staphylococcus dapat ditemukan pada kulit orang sehat. Mereka dianggap sebagai bagian dari bakteri normal yang berada di kulit dan hidung.
Jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada kulit, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit kronis yang mendasarinya.
Jika Anda tidak mendapatkan perawatan untuk infeksi Staphylococcus atau bakteri terkait, Anda mungkin berpotensi untuk mengalami osteomielitis.
Apa saja gejala Periostitis?
Gejala periostitis akut
Gejala-gejala periostitis akut dapat meliputi:
- rasa sakit yang hebat
- kesulitan menahan beban pada anggota tubuh yang terkena
- keluarnya nanah
- demam
- panas dingin
- pembengkakan jaringan yang mengelilingi tulang
Gejala Periostitis Kronis
Periostitis kronis juga dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan. Seperti halnya gejala pada periostitis akut, gejala yang ditimbulkan meliputi nyeri pada penekanan.
Namun intensitas nyeri pada periostitis akut, lebih intens jika dibandingkan dengan periostitis kronis.
Meskipun periostitis biasanya mempengaruhi tulang pada kaki, periostitis juga dapat mempengaruhi tulang panjang di lengan dan tulang belakang.
Apakah Periostitis dapat dicegah?
Periostitis yang disebabkan oleh infeksi mungkin tidak selalu dapat dicegah, tetapi Anda dapat mengurangi risiko terjadinya periostitis dengan mendapatkan penanganan yang adekuat di rumah sakit ketika mengalami patah tulang untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan kondisi ini.
Periostitis yang disebabkan oleh stres berulang pada tulang dapat dilakukan dengan pembatasan latihan yang dapat memicu terjadinya kondisi shin splints seperti yang telah dijelaskan di atas.
Bagaimana Penanganan Periostitis?
Diagnosa
- Pemeriksaan rontgen, dapat dilakukan untuk mengungkapkan fraktur atau tanda-tanda kerusakan akibat infeksi.
- MRI, dapat memberikan tampilan tulang dan jaringan lunak di sekitarnya secara lebih terperinci.
- Scan tulang untuk menentukan apakah ada infeksi.
- Pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan jumlah sel darah putih dan mencari bukti infeksi.
Pengobatan Periostitis
Pilihan perawatan tergantung pada jenis periostitis yang Anda miliki.
Pengobatan Untuk Periostitis Akut
Pengobatan untuk mengatasi periostitis akut biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi yang mendasarinya.
Jika infeksi menghasilkan nanah dan cairan, dokter Anda mungkin perlu mengeringkannya dengan operasi.
Dokter juga mungkin perlu mengangkat jaringan tulang yang menjadi nekrotik akibat infeksi (debridement). Pengangkatan jaringan tulang yang mengalami nekrotik dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
Pengobatan Untuk Periostitis Kronis
Untuk shin splints dan cedera serupa akibat stres lainnya, cobalah istirahat dan gunakan kompres es. Hindari aktivitas berdampak tinggi, seperti berlari atau melompat, dan lakukan lebih banyak latihan berdampak rendah, seperti bersepeda atau berenang.
Memberikan kompres es bisa menurunkan pembengkakan dan mengurangi peradangan. Mengkonsumsi obat anti-inflamasi seperti ibuprofen juga dapat mengurangi gejala nyeri yang muncul.
Jika pengobatan sederhana di rumah tidak berhasil, Anda mungkin mengalami cedera mendasar yang lebih serius dan memerlukan terapi fisik.
Anda juga mungkin memerlukan suntikan steroid untuk mengurangi peradangan. Namun, secara umum, mengistirahatkan area yang terkena dapat meredakan gejalanya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.