Masalah kulit merupakan hal yang tidak diinginkan banyak orang. Tidak hanya membuat kulit menjadi terlihat buruk, kondisi ini juga dapat mengganggu akitivitas sehari-hari. Salah satu masalah kulit yang sering terjadi adalah penyakit eksim.
Eksim merupakan sebuah kondisi yang membuat kulit menjadi kering,menimbulkan rasa gatal, dan menciptakan ruam merah di kulit yang disebabkan oleh adanya peradangan pada kulit.
Meskipun eksim biasanya terjadi pada anak-anak, tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga dapat mengalami kondisi ini. Penyakit eksim dapat ditangani dengan menggunakan obat oral, krim streoid, dan sinar terapi.
Eksmi merupakan sebuah istilah yang mengidentifikasikan adanya peradangan pada kulit yang ditandai dengna munculnya rasa gatal, ruam merah, kulit kering, lenting, berair, pengerasan, penebalan, dan perubahan warna atau pigmentasi kulit pada beberapa bagian tubuh tertentu.
Bagian tubuh yang biasanya mengalami eksim adalah wajah, siku, dan belakang lutut. Di Indonesia, eksim dibedakan menjadi dua istilah, yaitu eksim basah dan eksim kering. Eksim kering merujuk pada pernyakit eksim atopik atau dermatitis atopik.
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai bakteri atau agen berbahaya lainnya. Selain itu, terdapat sel-sel khusus pada kulit dari sistem imun tubuh.
Sel-sel inilah yang melindungi tubuh dari berbagai virus, bakteri, atau ancaman lainnya. Saat sel-sel tersebut menukan zat yang dapat membahayakan tubuh, maka kulit akan bereaksi dengan timbulnya peradangan. Istilah ini dikenal sebagai dermatitis.
Terdapat berbagai macam dermatitis yang juga memerlukan penanganan yang berbeda-beda pula sesuai dengan penyebab dan jenisnya.
Di samping eksim kering, ada juga jenis dermatitis lain, yaitu dermatitis kontak, dermatitis dishidrosis (pompholyx), dermatitis numularis, dermatitis seboroik, dan dermatitis statis.
Pada umumnya, kondisi ini bukanlan suatu penyakit menular. Hingga saat ini, penyebab eksim belum diketahui secara pasti, namun dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.
Penyakit eksim juga dikaitkan dengan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif akan iritan atau alergen. Reaksi yang ditimbulkan inilah yang memicu terjadi eksim.
Selain itu, eksim kering juga biasa ditemukan pada keluarga yang memiliki riwayat alergi atau asama, serta memiliki kekurangan pada penghalang kulit yang membuat kuman dapat masuk dengan mudah.
Eksim dapat membaik atau pun memburuk seiring berjalannya waktu. Orang yang menderita eksim juga biasanya mengalami demam dan asma.
Meskipun dermatitis atopik biasanya terjadinya pada bayi dan anak-anak, orang dewasa pun dapat mengalaminya.
Gejala eksim kering
Sering ditemukan pada anak yang berusia di bawah 5 tahun, dermatitis atopik juga dapat berlanjut hingga anak tersebut beranjak dewasa. Tanda atau gejala dermatitis atopik yang muncul pada setiap orang sangat beragam, antara lain:
- Rasa gatal, yang berubah menjadi lebih parah di malam hari.
- Timbul kemerahan pada kulit yang juga dapat disertai dengan bercak abu-abu kecokelatan, terutama di bagian tangan, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, leher, dada bagian atas, kelopak mata, di dalam lekuk siku dan lutut, wajah, dan kulit kepala.
- Kulit mengalami penebalan, pecah-pecah, kering, dan bersisik.
- Kulit melepuh.
- Kulit mengalami pembengkakan dan terasa nyeri akibat garukan.
Faktor yang memperburuk eksim kering atau dermatitis atopik
Selain bakteri Staphylococcus aureus, terdapat beragam faktor yang dapat menyebabkan eksim semakin memburuk, yang meliputi:
- Kulit kering
- Goresan atau garukan pada kulit yang dapat mengakibatkan luka dan infeksi
- Tungau
- Debu dan serbuk sari
- Bakteri dan virus
- Keringat
- Perubahan panas dan kelembapan
- Pelarut, pembersih, sabun dan deterjen
- Pakaian atau selimut yang berbahan wol
- Asap tembakau dan polusi udara
- Telur, susu, kacang tanah, kedelai, ikan dan gandum
Penanganan eksim kering yang dapat dilakukan di rumah
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa gatal yang muncul dan meredakan peradangan pada kulit, yaitu:
- Menggunakan kulit setelah mandi, yang dioleskan pada tangan, kaki, lengan, punggung, dan beberapa sisi tubuh lainnya.
- Mengompres area kulit yang terkena eksim kering menggunakan air dingin dan basah.
- Memakai pakaian yang terbuat dari katun dengan tekstur yang halus agar terhindar dari iritasi dan keringat yang berlebih.
- Melakukan relaksasi untuk mengurangi stres, karena stres dan rasa cemas mampu memperburuk gejala eksim.
- Menghindari faktor-faktor yang dapat membuat eksim semakin parah, seperti garukan, makanan, sabun, kain wol, dan losion tertentu. Dianjurkan untuk menutup area yang terasa gatal agar tidak mudah untuk menggaruknya. Selain itu, memotong kuku juga sebaiknya dilakukan serta mengenakan sarung tangan di malam hari.
Apabila beberapa penanganan sederhana di atas tidak mampu meredaka gejala eksim kering yang muncul, atau justru timbul infeksi kulit yang semakin parah, disertai dengan nyeri, nanah, dan penglihatan terganggu, Anda sebaiknya segera mengunjungi dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Terutama jika penebalan terjadi pada sel kulit dan berwarna kemerahan, bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda dari penyakit psoriaris.
Eksim kering yang tergolong ringan dapat diobati dengan menjaga kelembapan kulit dan menghindari beragam penyebabnya. Sedangkan untuk eksim kering yang lebih berat, obat-obatan dari dokter kulit mungkin akan diperlukan, seperti:
- Obat alergi atau antihistamin, seperti cetirizine, chlorpheniramine maleate (CTM), atau diphenydramine
- Krim anti gatal dan anti radang
- Antibiotik
Eksim kering dapat diatasi dengan melakukan penanganan yang tepat. Namun, meskipun keluhan dari kondisi ini akan berkurang saat dewasa, eksim kering tidak bisa sembuh total.
Oleh karena itu, Anda perlu menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan eksim kembali kabuh. Selalu jaga pola hidup yang bersih dan sehat, merawat kulit dengan baik, dan selalu jaga pikiran agar tidak mengalami stres.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.